Pagi ini sungguh sangat cerah, secerah hati seorang Andre. Dari tadi tak henti-hentinya ia mengumbar senyumnya. Wajar saja dia sangat bahagia, mengingat kemarin ia baru saja jadian. Sungguh ia sangat sangat bahagia sekali. Sampai-sampai kedua orang tua dan abangnya geleng-geleng kepala.
Sungguh konyol tingkah Andre hari ini, tapi mereka masa bodo. Lebih baik biarkan saja toh dianya seneng kenapa engga. Mereka hanya berharap Andre terus tersenyum seperti itu. Bukan kesedihan lagi yang mereka harapkan.
"Mama seneng kamu senyum kaya gitu, mama harap Anissa ngga akan mengecewakan kamu. Seperti apa yang dilakukan oleh Bella 2 tahun yang lalu". Batin mama.
"Semoga pilihan kamu pilihan yang terbaik ya boy, papa seneng kalo kamu seneng. Papa ngga mau kamu kecewa atau sakit lagi. Papa ngga tega lihat anak papa disakitin". Mengingat masa lalu Andre yang kelam mampu membuat hati papanya teriris.
"Gue seneng kalo lo seneng dek, gua janji akan selalu dukung lo. Tapi gue juga sedih kenapa perempuan pilihan lo itu Anissa. Andai lo tau kalo Anissa itu sebenarny mengidap penyakit leukimia stadium 1. Dan gak ada yang tau termasuk keluarganya". Rasanya Andri ingin menangis, kenapa sesulit ini adiknya harus bahagia. Dulu disakiti, tapi sekarang malah harus kehilangan.
Ya Andri memang mendengar perihal penyakit yang diidap oleh Anissa karena ia tak sengaja pernah melihat Anissa di rumah sakit. Waktu itu Anissa baru saja keluar dari ruangan dokter spesialis kanker. Dan ia tak sengaja mencuri dengar percakapan para suster mengenai Anissa.
"Wetss seneng amet lo dek lagi kesambet apaan nih". Melihat adiknya senyam-senyum sifat keusilan Andri muncul.
"Bisa aja lo bang". Masih dengan senyuman manisnya yang tak pernah luntur.
"Duhh anak mama lagi kasmaran nih bau-baunya". Kini giliran sangat mama yang ikut-ikutan meledeknya.
Muka Andre memerah mendengar ledekan dari kedua orang yang ia sayang. Rasa malu menghampirinya saat ini.
"Apaan mama sama bang Andri nih".
"Hahahahahaha".
Tawa ketiganya langsung pecah karena berhasil menggoda Andre. Wajahnya sudah memerah menahan malu. Karena tak tahan diledek keluarganya. Andre langsung pamit untuk pergi ke sekolah. Dia menghindari keluarganya agar ia tak semakin malu.
Akhirnya mobil milik Andre melaju pergi dari pekarangan rumahnya. Ia berencana pergi ke rumah Anissa terlebih dahulu. Untuk menjemput sang pujaan hatinya. Selama perjalanan Andre tak henti-hentinya bersenandung ceria. Dan tanpa ia sadari kini ia sudah berada di depan rumah Anissa.
Kebetulan sekali Anissa sudah di depan rumah, ia pun sudah siap dengan setelan seragamnya. Tak lupa dengan tas kesayangannya, dan juga jilbab yang menjadi style busananya.
Melihat mobil Andre sudah ada di depan rumahnya Anissa langsung masuk saja. Di dalam mobil Andre dan Anissa terus membicarakan tentang banyak hal. Sesekali juga mereka saling menertawakan satu sama lain. Mereka sunguh bahagia sekali, hal itu terpancar di wajah masing-masing.
"Ndre gak papa nih kalo semua orang tau kita pacaran". Anissa bertanya di sela-sela canda tawa mereka.
"Kamu nih kenapa sih ya ngga papa kali malah aku seneng jadi semua orang tau hubungan kita". Andre menjelaskan agar Anissa yakin akan keputusannya.
Anissa sangat gugup sekali mengingat Andre adalah seorang most wanted boy di sekolahnya. Walau pun Andre masih terbilang baru di sekolahnya, namun ia sudah memiliki banyak fans.
"Tapi aku takut Ndre semua orang gak suka hubungan kita". Dia takut sekali semua orang tak menyukai hubungan mereka.
Andre yang melihat Anissa akan menangis langsung memberhentikan mobilnya. Direngkuhnya tubuh Anissa ke dalam dekapannya. Dan setelah itu tangis Anissa pecah, buktinya tubuhnya bergetar. Andre yang tak tega melihat Anissanya menangis langsung mempererat pelukan mereka.
"Udah ya ngga usah takut kan ada aku di sisi kamu. Aku ngga mau kamu nangis lagi, hati aku gak sanggup rasanya".
"Kita hadapi sama-sama ya Nis, dan perlu kamu tau aku sayang banget sama kamu".
"Aku juga sayang kamu Andre aku ngga mau kehilangan kamu. Hanya kamu yang ada buat aku, ngga kaya keluarga aku".
"Iya aku janji akan selalu ada buat kamu".
Sedangkan Anissa se diri hanya manggut-manggut. Ia masih terhisap dalam dekapan Andre. Satu hal yang ia rasakan 'nyaman' dan ia tak ingin melepaskannya. Baran sedetik pun ia merasa tak rela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Berkerudung
Teen FictionBudidayakan vote lebih dulu sebelum membaca ya semuanya, sekali-kali bikin aku seneng gituh dengan ngasih vote. Biar lebih semangat lanjutin ceritanya Annisa yang akhirnya jatuh cinta pada seorang Adrian yang keras kepala.Berbagai rintangan mereka h...