Part 15

7 0 0
                                    


"Hallo ma, kapan mama akan pulang keadaan Alis memburuk ma".

"Iya hallo pa, emang Alis kenapa pa, dia kan baik-baik aja".

"Ma Alis sekarang belum sadarkan diri, dan dia juga mengidap penyakit leukimia ma. Harapan hidupnya sangat tipis dan kita harus suport dia".

"A pa pa, papa gak lagi bercandakan. Mama tau Alis itu anaknya kuat. Jadi gak mungkin kalo dia itu sakit".

"Kalo mama gak percaya jangan salahin papa kalo mama akan melihat Alis sudah terbujur kaku".

"Iya pa iya mama akan pulang sekarang sambil bawa Abizar juga".

Tutut

Sambungan telepon terputus.

"Gimana apa kata Rita apa ia akan pulang atau tidak sama sekali". Tanya Daniel dengan dingin.

"Dia akan pulang bersama Abizar". Jawabnya.

"Bagus, perbaiki selagi masih bisa. Tapi jangan menyesal apabila ketika Alis sadari dia tidak akan menerima kalian lagi".

Apa betul yang dikatakan Daniel, kalo iya aku tidak tahu harus apa. Semoga kamu memaafkan kami nak. Papa sayang kamu dan abang kamu nak, kamu adalah permata kecil kami. Batin Alvino.


'Nomor yang anda tuju sedang tidak bisa dihubungi, cobalah beberapa saat lagi'

Dari tadi suara itu yang terus berputar tidak ada jawaban selain itu. Dari tadi pula Adrian terus menerus menghubungi Alisha. Tapi sayangnya nomor Alisha tidak aktif dia sangat mencemaskan keadaan gadi itu. Sudah 3 hari dia tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Tapi saat ia menjenguknya mereka rumah dia tidak mendapati kekasihnya itu di rumahnya.

Yang dia jumpai hanyalah sekumpulan maid di rumah Alisha. Mereka saat ditanya hanya menjawab tidak tahu dimana Alisha berada. Dia juga sudah bertanya pada Anissa yang merupakan sahabat satu-satunya Alisha.

Tapi Anissa sendiri juga tidak tahu dimana Alisha berada saat ini. Dia sangat cemas, semua tempat sudah ia datangi, dia juga sudah mencarinya. Tapi hasilnya nihil, tapi masih ada yang belum ia hubungi. Ia tahu siapa yang harus ia hubungi untuk saat ini. Siapa lagi kalo bukan bisa Asih, Satu-satunya pembantu yang sangat dekat dengan Alisha.

Lalu dia menghubungi nomer bisa Asih, lama ia menunggu akhirnya panggilan pun dijawab oleh bisa Asih.

"Hallo assalamualaikum bi, ini saya Adrian pacarnya Alisha".

"Waalaikumsalam den Adrian iya ada apa Aden nelpon bibi".

"Begini bi Adrian pengen tahu dimana Alissa berada soalnya tiap hari aku dateng ke rumah tapi Alishanya gak ada".

"Ooo itu karena nonton Alisha lagi sakit den".

"Terus dimana dia sekarang bi kasih tahu aku dong bi, dari kemaren aku khawatir banget. Udah nelponin Alisha eh malah gak aktif".

"Iya den, non sekarang ada di rumah sakit bla bla bla". Bibi menjelaskan secara rinci.

"Oh iya makasih ya bi kalo gitu Adrian siap-siap ke sana". Dan setelah itu Adrian langsung mematikannya.

Dia ponselnya di atas nakas, lalu ia mengambil handuk yang terlampir di jemuran dan langsung pergi ke kamar mandi.

Adrian hanya butuh waktu 15 menit untuk siap-siap. Lalu ia turun ke bawah, sebelum pergi dia berpamitan terlebih dahulu pada keluarganya.

Dan langsung menuju garansi untuk mengeluargakan mobilnya untuk menuju ke rumah sakit. Tidak perlu waktu yang lama Adrian sudah sampai di rumah sakit yang diberitahu oleh bibi Asih. Untungnya jarak antara rumah sakit dan rumahnya tidaklah jauh.

Jadi memungkinkan untuknya untuk bolak balik lebih cepat. Tanpa ia harus putar arah saat ingin menemui sang pujaan hati.

Setelah sampai Adrian langsung pergi ke petugas administrasi untuk bertanya dimana ruangan yang ditempati Alisha. Setelah diberi tahu dia langsung pergi ke arah yang telah ditunjukkan petugas tadi.

           Gadis BerkerudungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang