Akhirnya Adrian sampai di depan kamar Alisha dan sebelum masuk terlebih dahulu dia mengetuk pintu. Maklum untuk sopan santun, memang Adrian ini radak nakal tapi masalah sopan santun jangan diragukan. Dia paling menjunjung yang namanya sopan santun karena dari kecil orang tuanya selalu mengajarkannya untuk bersikap sopan.Ceklek
Pintu terbuka dari dalam dan menampilkan wajah bibi Asih di hadapannya.
"Eh Aden udah sampai mati masuk den". Bibi Asih mempersilahkan Adrian masuk.
"Iya bibi".
Setelah masuk Adrian langsung menutup pintu, tapi saat pandangannya menuju tempat tidur yang ditempati Alisha. Ia melihat seorang laki-laki paruh baya yang kira-kira seumuran papanya. Dia sedang menunggu Alisha, dan tanpa diketahui laki-laki paruh baya itu Adrian datang untuk menjenguk.
Karena bingung siapa orang itu ada hubungan apa dengan Alisha dia pun menanyakan langsung pada bibi Asih dia pasti tahu semuanya.
"Bi itu siapa kok kayanya akrab banget sama Alisha". Alis Adrian mengkerut tandanya dia bingung.
"Itu tuan Albino, papa kandung non Alis dan den Abizar den Adrian".
"Ooo gitu tapi kok cuman sendirian aja mana mama sama kakaknya Alisha bibi". Tanya Adrian lagi karena tidak melihat mama dan kakak Alisha.
"Mereka lagi dalam perjalanan menuju ke Indonesia den".
"Loh mereka selama ini kemana aja bi jangan bilang kalo mereka menelantarkan Alisha selama ini".
"Iya bener tebakan aden, selama ini tuan dan nyonya lebih perhatian sama den Abizar sampai-sampai non Alis jatuh sakit karena tak terurus. Dulu den Abizar pernah ditusuk dan terbentur besi sangat keras. Yang menyebabkan den Abizar kehilangan banyak darah dan harus dilarikan ke rumah sakit luar negeri. Akhirnya mereka memabawa aden ke Amerika tanpa membawa non Alis bersama mereka. 7 tahun lamanya mereka tinggal di Amerika dan satu tahun lalu den Abizar baru bangun dari komanya, dia membujuk orang tainya untuk tetap tinggal di Amerika selamanya. Akhirnya mereka pun luluh, dan tanpa mereka sadari putri merek menderita secara fisik maupun batin. Dia tertekan dan akhirnya jatuh sakit, selama ini Alis menderita leukimia dan sudah stadium 2". Jelas bi Asih panjang lebar.
Mendengar penuturan bi Asih barusan membuat Adrian syok. Bagai disambar perrie disiang bolong dia harus mendapatkan kabar yang sangat menyakitkan. Kekasihnya be bujur kaki di atas tempat tidur rumah sakit dengan alat bantu berupa oksigen untuk membantunya bernafas. Melihatnya saja hati Adrian sudah angat sakit ditambah lagi kebenaran mengenap selama ini Alis telah ditelantarkan oleh orang taunya sendiri. Sakit rasanya melihat semua rasa kesakitan yang dialami Alisha. Ingin rasanya dia saja yang mengantikan posisi Alisha saat ini.
Jadi selama ini wajah ceria kamu itu cuma topeng aja Al, topeng yang kamu pasang agar semua orang tidak melihat kesedihan kamu. Kenapa kamu sembunyikan semua ini Al, apa kamu gak mau aku tahu. Batin Adrian menangis.
Alvino yang sadar ada orang lain selain dia, bi Asih dan Alis langsung melihat ke belakang. Karena dari tadi dia duduk membelakangi Adrian jadi dia tidak tahu kapan Adrian sampai.
"Kamu siapa nak temannya Alisha ya". Tanya Alvino basa-basi.
"Kenalin saya Alvino papanya Alisha". Alvino mengajak Adrian berkenalan.
"Saya Adrian om pacarnya Alisha". Jawab Adrian.
"Jadi kamu Adrian pacarnya Alisha, om seneng bisa ketemu sama kamu".
Ehm basi saya tahu om pasti cuma pura-pura doang kan. Biar saya terkesan tapi maaf saya gak segampang itu untuk ditipu. Adrian memang mudah curigaan pada orang.
"Oh ya kapan om pulang dari Amrik, pasti belum lama kan. Pantes aja aku gak pernah ketemu om di rumah. Oh iya om ternyata om masih inget sama putri om kirain dah lupa kan anak cuma satu Abizar doang". Dengan sengaja Adrian menyindir Alvino.
Alvino yang sadar akan sindiran barusan hanya diam tanpa mbalasnya. Karena memang itu benar adanya, ia sadar akan kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Berkerudung
Teen FictionBudidayakan vote lebih dulu sebelum membaca ya semuanya, sekali-kali bikin aku seneng gituh dengan ngasih vote. Biar lebih semangat lanjutin ceritanya Annisa yang akhirnya jatuh cinta pada seorang Adrian yang keras kepala.Berbagai rintangan mereka h...