"David dimana ya...". Batin Raisa
Ada sedikit rasa khawatir di dalam hati Raisa.
"Lagi cari David?". Kata Bagas
"Enggak kok kak". Kata Raisa
Tidak hanya Raisa yang mencari David tetapi Dindapun juga hingga bertanya ke Kiki dan Ferdi mereka berdua juga tidak tau David berada dimana.
Sebelum istirahat selesai Raisa meninggalkan Bagas untuk kembali ke kelas bersama Rere.
"Kak aku balik ke kelas ya? Soalnya ada tugas yang harus di kerjakan". Kata Raisa
"Iya dek". Kata Bagas
"Duluan kak". Kata Rere
"Iya".
Setelah Raisa melihat dalam kelas David pun tidak ada hanya ada tas nya rasa khawatir mulai bertambah.
Sebagian murid kelas 12 A berlari ke arah belakang sekolah membuat Raisa dan Rere penasaran."Kak Wulan ada apa kok yang lainnya pada lari?". Kata Rere yang bertanya ke kakak kelas yang di kenalnya
"Si Awan berantem, duluan dek". Kata kak Wulan sambil meninggalkan Raisa dan Rere
Saat Kak Wulan bilang seperti itu pikiran Raisa terlintas mengingat David yang waktu itu pernah berantem saat di kantin, Raisa tidak mau terjadi apa-apa dengan David dia segera berlari ke belakang sekolah sedangkan Rere mengikutinya dari belakang.
"Raisa tunggu jangan lari!". Kata Rere sedikit kecapean mengikuti Raisa yang larinya cepat
Di belakang sekolah sudah ramai dengan perkumpulan kakak kelas yang hanya menonton dan dua orang yang memisahkan tapi tidak berhasil. Raisa menerobros perkumpulan kakak kelas untuk bisa melihat siapa yang berantem.
"Syukurlah bukan David". Batin Raisa merasa lega kerena bukan David yang berantem
Tidak hanya kakak kelas aja yang di sini sebagian juga dari kelas 10 dan 11 salah satunya geng nya David yang ikut menontonnya bahkan membuat suasana semakin panas, tidak lama kemudian Pak Tono datang berhubung jam istirahatnya sudah habis Raisa juga langsung kembali ke kelas.
"Raisa kamu kenapa? Ada masalah?". Kata Rere
"Dari tadi aku enggak lihat David, biasanya dia sama Kiki dan Ferdi". Kata Raisa
Kiki dan Ferdi masuk ke dalam kelas Rere langsung menanyakan keberadaan David ke Kiki tetapi Kiki hanya menjawabnya dengan singkat
"Kiki lu tau David dimana?". Kata Rere
"Enggak". Kata Kiki
"Biasanya sama lu".
"Iya".
"Lagi marahan lu sama David?".
"Enggak".
"Gua ngomong sama sakit gigi seperti ini di jawabnya singkat banget".
"Kalaupun gua tau enggak akan gua beri tau, ngerti?".
"IYA".
David mengirimkan pesan ke Kiki untuk membawakan tasnya kalau sudah waktunya pulang.
........
Raisa duduk di meja belajarnya dengan memegang handpone menunggu kabar dari David, Raisa ingin chat David tetapi ragu. 1 jam sudah Raisa menunggu kabar dari David dan akhirnya David meneleponnya, sangat jelas raut wajah Raisa yang mengkhawatirkan David.
David: udah tidur?
Raisa: dari mana aja sih lu dari tadi enggak ada di sekolah?di kantin,di halaman belakang, di parkiran juga enggak ada
David: cie yang khawatir
Raisa: apaan sihh...gua enggak peduli sama lu
David: ah masa? Buktinya lu cari gua di sekolah
Raisa: geer banget sih lu Vid. Tadi lu di cari Bu Sri
David: udah biasa, lu juga cari gua kann? Jujur ajaa!
Raisa: gua bilang enggak! Masih kurang jelas?
David: kalau begitu gua menghilang aja biar lu cari gua.
Raisa: menghilang aja gua enggak perduli
David: serius nih? Yakin enggak cari gua?
Raisa: bodo, gua tutup teleponnya malas denger suara lu
Raisa menutup teleponnya alasannya bukan hanya malas mendengar suaranya tetapi David terus menggodanya dan Raisa sudah lega David meneleponnya.
Pukul 06:05 pagi
Raisa tersontak kaget dengan keberadaan David yang sudah ada di depan rumah Raisa dengan memberikan senyuman."Lu kok ada di sini?". Kata Raisa
"Iya special untuk Raisa karena kemarin lu cari gua". Kata David
"Masih geer aja lu".
"Harusnya lu berterima kasih ke gua karena hari ini lu bisa lihat gua".
"Apa kata lu aja dah, nyebelin banget padahal masih pagi".
"Jujur lebih baik lohh". Sambil tertawa kecil
"Gua jujur kok tapi lu aja enggak percaya".
"Jujur kok jawabnya ragu".
Akhirnya Raisa dan David berangkat sekolah setelah berdebat.
Setelah sampai di sekolah Raisa dan David berjalan menuju ke kelas tapi di perjalanan langkah kaki Raisa berhenti untuk menanyakan sesuatu.
"Vid?". Kata Raisa
"Iya kenapa?". Kata David
"Gua mau nanya sesuatu, boleh?".
"Boleh, kalau enggak boleh nanti lu marah".
"Gua serius".
"Iya, mau nanya apa?".
"Lu kemarin kemana?".
"Gua malas lihat lu berduan sama Bagas".
"Terus kenapa lu enggak balik ke kelas lagi?".
"Malas nanti ketemu sama Bagas".
"Bohong banget, bilang aja lu kabur dari sekolah".
"Iya gua kabur".
"Tuh kan benar, tapi kok enggak sama Kiki dan Ferdi?".
"Ternyata pacar gua banyak nanya juga ya seperti wartawan". Sambil menarik tangan Raisa dan berjalan menuju ke kelas
"Eh...tunggu, apa maksudnya? pacar? Gua bukan pacar lu".
David tidak merespon dengan kalimat tapi hanya merespon dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Dalam Kehilangan
Teen FictionKehilangamu bukan akhir dari hidupku tapi setelah aku kehilanganmu aku terus mengingat tentang masa dimana kita menjalani bersama, hanya saja aku tidak bisa menahan rinduku ini yang sudah terlalu merindukanmu.