Kau yang datang dengan sapa. Kau yang datang melukis tawa. Kau yang datang dan mencoba singgah. Namun, kau juga yang sanggah, hingga akhirnya memutuskan untuk melangkah. Melangkah menjauh.
Namun, langkahmu tak pernah mengepul untuk sedikitpun kusadari.
Yang aku tahu, kau masih ada dalam lubuk hati dan tak pernah beranjak pergi. Jadi aku tak percaya jika semua ini nyata.
Setega itukah?
Kau terlalu cepat bertindak untuk melangkah, padahal aku tak pernah sedikitpun berpikir tentang itu. Kau terlalu cepat singgah. Kau meninggalkanku tanpa sedikit alur jejak hingga kau tak mengerti bagaimana rasa ini bermelodi sunyi dalam lubuk hati. Kau tak tau bagaimana mata ini berkaca dalam asa. Kau tak tau...
Dalam dekapan rasa ini, perlahan ku terbunuh sia-sia.
*Direvisi pada 13/06/2020
-Mareta F. Latifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Satar Angan (TELAH TERBIT)
PoetryHigest Rank : #4-sajakrindu (14-08-2018) #10-curahan (14-08-2018) #52 - prosa (05-08-2018) #82 - poem (11-08-2018) #136 - kata (05-08-2018) Blurb: Kita hanyalah insan yang terselimut rasa tanpa kata. Memilih bungkam dalam celah masing-masing lara. H...