Hanyalah Semu

61 3 0
                                    


Hai... apa kabar?

Bagaimana hari-harimu tanpa aku?

Aku masih tak mengerti tentang mengapa kita bisa sediam ini. Sampai-sampai kerajaan kata tak mampu mewakili dunia kita. Hanya tatapan kosong yang saling beradu diantara kita. Maka ku harap setiap sajak yang aku tulis ini mampu mengutarakan apa yang aku rasa terhadapmu.

Percayalah, bahwa pertemuan kita saat itu masih tersimpan erat dalam kenangan yang selalu ku ingat. Tawamu masih saja terikat dalam barisan lorong-lorong pikiranku. Semua hal tentangmu menggelora dalam jejak-jejak yang telah lalu. Masih saja ku tetap mengingatnya dan selalu membayangkan semua itu sebelum ku beranjak tidur. Entahlah, semua hal tentangmu selalu muncul sebelum aku beranjak tidur hingga akhirnya aku terlelap. Dalam lelapku pun kau muncul. Muncul sebagai sosok yang dengan jelas berdiri di hadapanku dan masih merajut benang-benang tawa untukku.

Ooh.. ingin sekali mimpi semu itu menjadi nyata.


*Direvisi pada 13/06/2020

-Mareta F. Latifa

Satar Angan (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang