Hai... apa kabar?
Mungkin aku seperti orang bodoh yang tetap saja menanyakan kabarmu, tetapi itulah aku. Ya... mungkin aku memang payah karena masih saja ku memikirkanmu meski kau telah meninggalkanku. Aku hanya ingin bertanya kepadamu,
Apa kau masih ingat aku?
Aku yang pernah kau beri seuntai tawa. Tawamu yang pernah menyasap tangisku. Tangisku yang pernah sesekali kau sesali.
Oh.. maaf. Aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang kita yang dulu. Aku hanya ingin berbagi rasa bimbang tentang 'kita' saat ini. Bimbang. Bimbang.
Aku bimbang,
Apa aku harus mempercayai realita ataukah fiksi dalam dirimu? Atau bukan keduanya?
Aku tak bisa membedakan keduanya.
Yang aku tau, senyum'mu masih sama, tetapi matamu berkata lain.
Dirimu saat ini bukanlah dirimu yang dulu sehingga kita saat ini bukanlah kita yang dulu.
*Direvisi pada 13/06/2020
-Mareta F. Latifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Satar Angan (TELAH TERBIT)
PoetryHigest Rank : #4-sajakrindu (14-08-2018) #10-curahan (14-08-2018) #52 - prosa (05-08-2018) #82 - poem (11-08-2018) #136 - kata (05-08-2018) Blurb: Kita hanyalah insan yang terselimut rasa tanpa kata. Memilih bungkam dalam celah masing-masing lara. H...
