Aku mengunjungi rumah ini lagi.

93 3 0
                                    



Kemarin sore aku bertemu ayahmu,juga keponakanmu yang cantik itu. Aku tak sengaja bertemu saat ingin membeli makanan di warung cepat saji di samping gang masuk rumahmu.
Keponakanmu masih sama seperti biasanya,akan langsung bergelayut manja memelukku.
Ayahmu mengajakku mampir sebentar kerumahmu,dan aku mengiyakan.

Rumahmu masih seperti biasanya,perkarangan yang ditumbuhi bunga-bunga dan juga ayunan dibawah pohon mangga.
Aku kembali mengingatmu,kita pernah tertawa bahagia duduk di atas ayunan itu.
Beberapa tahun yang lalu mungkin.
Ingatan ku akan kamu akan hadir begitu saja saat aku tidak sengaja pergi ketempat dimana sisa-sisa kenangan kita masih tertinggal.

Ibumu menyambutku dengan baik,selang beberapa jam aku masih betah bertahan dirumahmu.
Ibumu bercerita banyak hal tentangmu. Apa yang kau sukai dan yang tidak sukai.
Juga,katanya kau adalah orang yang tidak suka teh.
Aku berfikir sejenak mendengar pernyataan ibumu. Dulu saat kau datang kerumahku,aku akan selalu membuatkanmu segelas teh hangat dan kau tidak mengeluh juga mengatakan apa-apa.
Kau meminumnya seolah kau menyukainya.
Apakah untuk menyenangkan aku?
Atau kah itu bentuk dari kepura-puraanmu?

Keponakanmu mengajakku memasuki kamarnya,namun yang mengherankan ku kenapa disini ada barang-barangmu?
Tak sengaja mataku menangkap sebuah foto yang terpajang di didinding.
Sakit.
Jika sudah seperti ini,aku harus bagaimana?
Aku tidak ingin menangis,tapi ada yang menumpuk di pelopak mataku meminta untuk dijatuhkan,bukan ditahan.
Bahagiakah kau dengan wanita yang ada di dalam foto itu?
Aku ingin menjadi dia,bisa kau cintai dengan layak dan juga tanpa resah.
Kalian nampak bahagia.
Sedangkan aku?
Aku masih disini menunggumu walau kau telah pergi beberapa tahun yang lalu.

Di akhir pelukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang