Di akhir pelukan

Aku hampir tiba ditahap paling akhir mencintaimu

Aku sudah memaafkanmu
Kesalahan-kesalahan yang telah kamu lakukan kepadaku sudah ku anggap biasa saja asal kamu tidak mencoba kembali kepadaku.
Aku memang mencintaimu dulu sebelum tau bahwa kamu hanyalah berniat mempermainkanku,jangan kan untuk kembali melihat wajahmu saja aku sudah tak ingin lagi.
Kamu bertingkah seolah-olah kamu tidak pernah melukai hatiku,bahkan mendengar kata maaf keluar dari mulutmu sudah menjadi hal yang langka bagiku.

Setelah luka-luka ku hampir sembuh kau akhirnya datang lagi membawa janji,remah-remah air mataku bahkan belum selesai kuhapus dari pipi dan kau datang pastinya akan menambahkan lagi.

Kamu terlalu percaya diri bahwa aku tidak perlu siapa-siapa selain kamu.ingat!
Laki-laki bukan kamu saja.
Kamu terlambat menyadari bahwa orang yang memperjuangkanmu sepenuh hati kini telah pergi.
Yang paling berharga itu tidak bisa lagi kamu miliki.
Berfikirlah,tidak semua luka bisa kau sembuhkan dengan rayuan manis saja.