MPG : Chapter 1

1.1K 31 0
                                    

Renald Varo Stegberld

Pria lajang berusia 27 tahun. Aura dingin. Tanpa belas kasih. Itulah salah satu karakter yang menggambarkan sosoknya baik pejabat, petinggi pemerintah dan seluruh underground Mafia AS. Renald dikenal sebagai pemimpin organisasi underground Eagle Carter yang berbahaya dari seluruh Mafia.

Renald yang memiliki wajah bagai bak dewa membuat kaum hawa kagum dan berbpndong untuk mendapatkannya bahkan sampai menyerahkan dirinya untuk Renald. Namun Renald tidak berangapan bahwa wanita hanya pemuas nafsunya bahkan ia tidak percaya dengan adanya cinta dan kasih sayang kecuali ibunya. Bahkan Semua yang ia inginkan bisa terkabul jika semuanya dilakukan dengan uang dan kekuasaan yang ia miliki bahkan nyawa yang ia bisa inginkan

"Bagaimana hasilnya?" ucap Renald dingin sedang duduk di kursi kebesarannya menatap luar dinding kaca menampakkan kota london yang indah.

"Penjualan sebagian senjata royal deluxe meningkat 40% dari sebelumnya dan juga senjata colt meningkat 30% dari sebelumnya tuan" balas Aldre tangan kanan Renald.

Renald mengambil sebatang rokok lalu ia salipkan ke bibirnya masih dengan menatap luar dinding kaca. Renald baru saja bernegosiasi dengan Mafia lain tentang penjualan senjatanya kepada Mafia tersebut.

"Aldre siapkan mobil aku ingin ke club" Balas Renald berdiri dari kursinya dan sebelah tanganya mematikan rokoknya ke asbak di mejanya.

"Baik tuan" Aldre membungkuk hormat dan pergi dari ruangan. Sedangkan Renald sedang menelpon seseorang yang berada di seberang line.

"Aku akan kesana mom setelah aku selesaikan pekerjaanku"

"......"

"Aku tidak percaya dengan -Nya mom dia tidak pernah ada"

"......"

"Baik mom"

"......"

"Aku juga menyayaimu mom". Renald mematikan panggilannya menoleh menatap lagi luar dinding kaca dengan wajah tak berekspresi sambil bergumam.

" jika ada di dunia ini kau hadirkan seseorang untuk menaklukkan hatiku maka aku akan mengakuimu sebagai Tuhan pencipta diriku"

............................................

"Ini" seseorang melemparkan sebuah berkas di meja sambil kesal. "Aku ingin kau hancurkan dia kalau bisa bunuh dia " lanjutnya.

"Apa yang aku dapatkan jika aku menghancurkannya atau membunuhnya?" ucap seorang wanita sedang duduk di ruangan tentram dan hanya dicahayani dengan lampu gantung yang tidak cukup terang.

"Aku akan membayarmu lebih tinggi dari semua yang kau dapatkan dari semua klienmu" balas seorang pria yang tengah menatapnya yakin dan ditambah rambutnya berantakkan.

"Baiklah aku terima menteri judisth" wanita itu mengambil berkasnya dan membaca identitas targetnya.

........................................

Renald sampai di club miliknya yang terletak di tengah kota london. Club miliknya salah satu usaha yang sukses hingga sekarang tidak mengurangi jumlah pendarang yang daang ke clubnya.

Renald keluar dari mobilnya dengan penampilan elegan dan sangat tampan bahkan wanita yang melihatnya keluar dari mobil langsung menyerbunya untuk saja para bodyguardnya menghalangi para wanita yang mendekat sehingga Renald tidak tergangu oleh para wanita jalang.

"Selamat datang tuan Renald" ucap salah satu anak buah Renald yang ditugaskan sebagai pengurus clubnya.

"Tak perlu basa basi laporkan semuanya padaku" balas Renald begitu dingin bahkan anak buahnya itu merinding takut dengan tuannya itu.

Renald berjalan lorong ke lorong clubnya menuju ruangan kerja anak buahnya sedangankan anak buahnya berjalan di belakang. Renald melihat sekitar banyak wania menatapnya menggoda dan menggoda namun itu tidak berpengaruh padanya, Namun ia melihat seorang yang samar seorang wanita sedang duduk di kursi party bar bahkan ia melihat wanita itu tidak menatapnya tidak seperti wanita di sekelilingnya.

Namun itu hanya tidak bertahan lama ia langsung berjalan meninggalkan tempat dimana wanita jalang menatapnya namun ia masih penasaran kenapa wanita tadi tidak menatapnya bahkan seolah tidak peduli dengan kehebohan yang terjadi

"Bagaimana?" langsung saja Renald pada intinya kepada anak buahnya bahkan ia sedang duduk di kursi khusus untuknya yang terbuat dari kayu dengan ukiran dan pastinya harganya sangat fantastis. Bila ia akan datang ke clu ini bahkan kursi itu tidak boleh ada seorangpun mendudukinya bahkan anak buahnya yang ia tugaskan untuk mengurus clubnya pun tidak berani. Jika ada yang berani duduk di kursi itu maka nyawanya akan jadi taruhannya.

"Dari hasil yang peningkatan club tuan sekitar 45% berbeda dengan bulan lalu sekitar 30% dan stock para wanita di club anda telah diperbanyak juga persediaan minuman dan wine juga diperbanyak karena tiga hari lalu stock minuman dan para wanita sedikit sehingga saya menambahkan lagi persediaan namun itu perlu dari izin tuan" ucap anak buahnya.

"Baiklah persiapkan semuanya aku terima" balas Renald

"Baik tuan" anak buahnya membungkuk hormat dan pergi keluar ruangan.

Renald berdiri dari kursinya keluar dari ruangan menuju meja party bar yang ada di ruangan tengah berbaur dengan pelanggan dan suasana clubnya. Namun pikiriannya teringat dengan wanita ia lihat di meja party tadi, langsung saja ia mencari wanita itu. Namun disampainya ia di tengah ramainya club ia tidak melihat wanita itu hingga ia melihat seorang wanita yang ia kenal dan ia cari keluar dari club menuju pintu yang mengarah gang kecil.

Namun ia tidak hanya melihat wanita itu saja ia juga melihat seorang pria bersamanya sambil memegang pinggan wanita itu. Entah apa yang membuatnya mendidih dan tidak suka sehingga ia mengikuti mereka dari belakang namun selang beberapa lama dari pintu keluar ia mendengar suara teriakan dari suatu sudut gang.

"Akhh!!" suara seorang pria sedang kesakitan.

Renald bergegas mencari arah suara itu hingga ia terkejut namun ia dapat mengubah ekspresinya menjadi datar. Renald melihat wanita itu sedang menginjak perut pria itu dan juga mulut dan leher keluar darah.

"Selesai" ucap wanita itu.

Namun disaat wanita itu mau pergi wanita itu menatap arahnya pas tepat di mata mereka bertemu. Mata Renald biru dan Mata abu abu wanita itu bertemu. Namun wanita itu menunjukkan ekspresi yang sama sekali tidak Renald tidak dapat membaca apa yang wanita itu pikirkan.

Renald akhirnya mendekat ke wanita itu dan saat itu juga wanita itu tidak bergerak sama sekali hanya memandang Renald dingin.

"Menarik" Ucap Renald menyentuh pipi wanita itu.

Hingga tak sadar wanita itu menyerang Renald di bagian lengan Renald hingga berdarah. Namun rasa sakit akibat goresan pisau itu tidak sakit sama sekali bagi Renald. Dan saat Renald menoleh wanita itu telah hilang dari pandangannya. Renald tersenyum seringai saat wanita itu dapat menggerakkan hatinya bahkan saat ini jantungnya berdebar kencang saat bersama wanita itu.

'Dia menghilang' batin Renald. Melihat sekitar tidak ada lagi wanita hingga akhirnya memutuskan berjalan kembali ke dalam club.

Sedangkan Wanita itu berjalan ke mobilnyadi dengan tergesa gesa saat dirinya selesai misi yang ia jalankan di sebuah club.

"Pria aneh". Gumam Elena memajukan jalan mobilnya melalu kota malam hari.



TBC

Mafia and phsycopath girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang