Hari ini Elena masuk kuliah kembali bersama sabahatnya Zeva mengikuti pelajaran di pagi hari ini. Kemarin Elena terbangun dari tidur sudah mendapati Renald sudah pergi dari apartemennya itu membuat Elena sedikit tenang dan kembali beraktivitas sampai malam dan tidur sampai pagi.
"Hei El kamu dari mana saja selama ini aku cari di apartmentmu kosong dan banyak penjagaan di tempatmu setiap hari?". Ucapa Zeva duduk di samping Elena yang mengerjakan tugas.
"Aku pulang ke rumah ibuku".
"Lalu kenapa ad penjagaan di rumahmu tiap hari?".
"Aku tidak tau". Ucapan Elena datar.
Membuat Zeva menghela nafasnya lalu memakan bekalnya yang ia bawa."El bagaimana kau ingnap di rumahku orang tuaku lagi pergi ke luar negeri kau mau kan temani aku?". Ucapan Zeva dengan tatapan memohon.
Elena menghentikan pekerjaannya lalu memikirkan sesuatu.
Mungkin ini rencana bagus."Baiklah". Jawaban Elena.
.................................................................Elena sampai di rumah Mansion Zeva yang mewah karena orang tua Zeva juga seorang pengusaha besar. Memiliki halaman luas dan megah serta perusahaan papa Zeva termasuk perusahaan internasional.
Zeva sudah di depan pintu menjemput Elena masuk ke dalam dan memperlihatkan kamar untuk Elena yang ia siapkan.
"El nanti ada makan malam aku tunggu di bawah ya anggaplah rumah sendiri".
Zeva meninggalkan Elena sendiri dalam kamarnya dan menaruh kopernya di samping ranjang dan mengambil sebuah handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Sesudahnya mandi Elena memakai pakaian biru laut piyama dan turun ke ruangan makan disana sudah ada Zeva sudah memakan ayam gorang di tangannya dan para pelayan sedang menyiapkan makanan di meja.
Elena hanya menepuk jidatnya melihat Zeva makan sangat rakus dan bahkan memakan banyak sekali makanan di meja. Kenapa aku harus berteman dengannya. Ucapan batin Elena dan lanjut memakan makannya agar dapat mengerjakan tugasnya kembali.
Makan malam Akhirnya selesai dan Elena pun menuju ke atas untuk mengerjakan tugasnya kembali namun sebelum itu Elena melihat Zeva sedang menonton acara TV di ruangan tengah dan dengan santainya memakan cemilannya dan duduk di bawah lantai.
Zeva meminta Elena membantunya mengerjakan tugas bersama namun apa yang dilihatnya ini membuat Elena kesal dan langsung saja mendekati Zeva dan langsung mematikan TV nya.
"Yah.. El kenapa kau mematikannya?". Ucapan gerutu Zeva kepada Elena.
"Kau menyuruhku ke sini untuk apa?". Ucapan Elena.
"Menemaniku karena orangtuaku di luar negeri". Ucapan Zeva.
"Lalu?".
Zeva tertawa renyah dan menggaruk kepalanya dan membalas.
"Dan mengerjakan tugas bersama sama"."Lalu kenapa kau menonton tv?". Ucapan Elena melipatkan tangannya di dadanya.
"Ayolah El itu cerita bagus sekali".
"Mengerjakan tugas atau aku akan pulang".
"Iya iya kerjakan tugas".
Elena menatap tajam kepada Zeva sehingga Zeva merasa kuduk merinding dan langsung pergi ke kamar mengambil tugasnya. Disaat Elena mau ke kamarnya tiba tiba pintu diketuk oleh seseorang.
Elena tidak mperdulikannya dan hanya pergi ke atas dan dipertengahan tangga pintu itu berbunyi keras sehingga Elena menoleh serta Zeva berada di atas juga mendengar suara itu langsung menuju Elena di tengah tangga.
"Siapa itu?". Ucapan Zeva.
Elena dan Zeva akhirnya turun dari tangga dan berjalan menuju pintu.
Sampai di sana Elena dan Zeva melihat seorang pelayan dan seorang pria tengah mencekik pelayan itu dan melemparnya ke lantai.
"Apa yang terjadi?". Ucapn Zeva menuju pelayan itu terbatuk batuk itu.
"Kau baik baik saja?"."Iya Nona aku baik baik saja".
"Hei tuan apa ma-".
Ucapan Zeva terhenti ketika melihat pria itu iya kenal dengan nya.
"Tuan Stegberld?".Renald melihat Zeva dingin dan itu membuat Zeva merinding sehingga mengingatkan tatapan itu dengan Elena. Lalu menatap Elena di samping dengan wajah datar dan langsung menuju ke Elena.
"Kenapa kau di sini?". Ucapn Elena datar.
"Aku pikir kau kabur lagi ternyata di sini". Ucapan Renald.
"Mungkin akan kurencanakan lagi".
"Jangan berani denganku little girl".
Ucan Renald dengan nada mengancam.Zeva dan pelayan itu melihat Elena dan Renald seperti dekat dan tatapan mereka sama sama datar dan dingin sehingga membuat Zeva bingung kenapa Elena begitu dekat dengan orang paling sukses dan tampan menurut Zeva.
"El kau kenal tuan Stegberld?". Tanya Zeva ke Elena yang menoleh kepadanya.
"Tidak". Ucapan singkat Elena.
Renald mendengar itu langsung mencubit pipi Elena dan Elenapun memukul Renald untuk melepaskannya. Zeva semakin membingungkan melihat sikap mereka hampir sama dan juga Elena saling menatap benci sedangan Renald dengan menatap kesal.
"Ze kita lanjutkan mengerjakan tugas".
Zeva menyuruh pelayan itu untuk pergi ke dalam dan berjalan menuju ke arah Elena.
"Tunggu sedang apa kau disini?". Ucapan Renald menahan tangan Elena.
"Bukan urusanmu".
"Begini tuan aku menyuruh Elena menginap di sini karena orangtua saya sddang di luar negeri dan mengejakan tugas bersama sama". Ucapan Penjelasan Zeva kepada Renald.
Renald menatap Zeva datar sehibgga membuat Zeva tersipu malu melihatnya lalu melihat Elena yang memalingkan muka terhadapnya.
"Bolehkah aku menginap di sini juga?".
Ucapan Renald sontak membuat Zeva dan Elena membelakkan matanya kaget apa yang baru saja dikatakan Renald. Pria ini mau menginap di sini. Tidak Elena tidak mengizinkannya di sini bahaya baginya.
Elena menatap Zeva tajam seakan memberi perintah untuk tidak mengizinkannya di sini namun Zeva yang menatap Renald penuh kagum mengiyakannya Renald di sini. Renald tersenyum manis kepada Zeva lalu mengisap rambut Zeva. Elena mengeretakkan giginya kesal sampai ke ubun ubun lalu pergi ke kamarnya.
Sampai nya di sana Elena duduk di bangku sambil menetralkan nafasnya dan memgang bangku dan menggengamnya kuat. Recananya ia akan di sini terhindar dari pria itu namun tidak kali ini ia harus melihat pria itu di sini selama 3 hari 24 jam. Kalau begini Elena tidak menyetujui ajakan Zeva.
Pintu terbuka menandakan seorang masuk ke dalam dan berjalan mendekati Elena tengah menutup matanya dengan tangannya.
"Kau terlihat frustasi sekali".
Mendengar seseorang bersuara di hadapannya Elena melirik ke depan lalu menghela nafas kasar dan menatapnya penuh kesal.
"Apa maumu sih?!". Ucapan kesal Elena.
Renald memajukan wajahnya lalu berkata.
"I told you I dont want you go again".Elena menggeretakkan giginya kuat serta matanya tajam menatap tajam Renald karena marah Elena menendang perut Renald hingga terpental dan mengambil sebuah gunting dimeja lalu menyerah Renald namun Renald lebih dulu menyerang Elena di pundak sehingga Elena jatuh ke lantai.
Renald bangkit dari lantai lalu mengangkat nya dan mendorong Elena ke dinding dan menjepitnya serta tangannya menggenggam tangan Elena kuat.
"Sabarku ada batasnya!". Ucapan Renald marah dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and phsycopath girl
RomanceAkankah Renald dapat menaklukkan hati Dan bekunya Elena si wanita psikopat atau dirinya yang terbunuh olehnya Karena dirinya target selanjutnya.