MPG : Chapter 2

805 16 0
                                    

Pagi menjelang hari salah satu apartemen sederhana yang sangat indah dengan warna ruangan putih serta gorden berwarna putih menutupi jendela. Cerah matahari masuk membangunkan seorang gadis yang tengah tertidur lelapnya di kamar.

"Pagi kah?". Ucapan gadis itu membuka matanya perlahan melihat jendela yang terang akibat matahari pagi.

Bangun dari tidurnya dengan rambut acak acakan serta wajah yang berantakkan bekas semalam langsung pulang tanpa menganti pakaianya. Masuk ke dalam kamar mandi dan melepas pakaiannya.

Setelah itu keluar dengan handuk melekat di tubuhnya membuka pintu lemari memilih pakaian ia kenakan pergi kuliah.
Tubuh gadis itu memiliki sebuah tatoo di pinggang kiri berbentuk simbol yang tidak ia ketahui sampai sekarang.

"Elena!". Seseorang memanggilnya di luar pintu rumahnya membuat Elena meringis sakit akibat teriakkan itu.

Gadis itu bernama Gadis muda berusia 22 tahun dengan penampilan rambut pajang hitam dan mata abu abu terlihat sangat cantik bagai siapapun melihatnya.

Tinggal sendiri di apartemen tanapa orang tua menemaninya lagi karena sang ibu sudah tidak ada sedangkan sang ayah tidak tau kemana tanpa kabar.

"Elena cepat kita akan terlambat!".

"Iya! Jangan berteriak bisa kah?!". Teriakkan Elena berjalan kelar adari rumahnya dan membukakan pintu melihat seorang gadis tengah cemberut lalu mengambil tangannya berjalan tergesa-gesa.

"Kau lambat lagi dan kita akan di marahin Mrs. Rena". Ucapan teman sekaligus sahabatnya itu mengendarai mobilnya sedangkan Elena memutar bola matanya tidak peduli dengan ocehan sahabatnya ini.
...................................................

"Aku masih ngantuk". Uapan mulut Elena di dalam kelas sebari menggunakan tangannya untuk bantal dan tidur setelah dirinya di marahin dan dikena hukuman akibat terlambatannya.

"Ini masih pagi belum malam Bagaimana bisa masih ngatuk?".

"Diamlah".

"Kau ini untung aku ini orang sabar menghadapimu". Ucapan Zeva nama sahabatnya.
"Oh iya aku dengar ada acara yang diadakan kampus kita untuk menyambut donatur universitas ini".

"Aku tidak peduli lebih baik aku ke taman untuk tidur". Ucapan Elena beranjak berdiri diikuti Zeva namun karena ada yang memanggil zeva akhirnya Elena sendiri menuju taman.

"Sangat membosankan". Kata Elena duduk di bangku taman lalu membuka buku untuk dibacanya sebelum tidur di situ.

Namun sesaat Elena membalikan bukunya sebuah pendengaran Elena mendengar suara langkah kaki sedang menghampirinya namun ia yaki bahwa itu bukan langkah kaki seorang perempuan namun langkah suara laki-Laki.

"Kita bertemu lagi".

Elena telonjak kaget lalu lirikan matanya menghadap ke depan dan benar saja langkah kaki itu ternyata Seorang pria tengah berdiri di hadapannya dengan setelan jas Hitam mahal dan dasi biru serta wajah menawan hati tengah tersenyum seringai.

Elena tidak menganggapinya langsung lanjut membaca bukunya tanpa berkata membuat seseorang sedang di hadapannya merasa kesal memgambil bukunya lalu melemparnya.

"Jika seseorang menyapa jawablah little girl". Ucapan Renald.

"Do I now you Sir?". Ucapan Nyidir Elena santai menaikkan alisnya.

"Yes you now me... Orang yang kau lukai semalam". Ucapan Reald melipat lengan baju milknya memperlihatkan luka goresan kepada Elena.

"Jadi kenapa? Aku hanya melindungi diriku dari bajingan seperti dirimu". Ucapan Elena memegang dagunya tersenyum seringai kepada Renald.

Mafia and phsycopath girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang