Renald mengusap kasar rambut dan wajahnya ketika ia baru ingat bahwa Elena ia tinggalkan di pesta dan gadis itu pergi entah kemana perginya tidak ada yang tau bahkan pria yang sedang ia bunuhpun tidak tau lagi kemana perginya setelah mereka berdansa di pesta tersebut."SIALAN! aku lupa kalau gadis itu sangat pintar bersembunyi". Ucapannya sambil berteriak frustasi dan rahangnya pun mengeras kuat seakan siap untuk meledak lagi.
Pintu terbuka menampilkan ssseorang masuk ke dalam dengan wajah riang dan ceria membuat seisi ruangan terasa berwarna.
"Halo Sayang".
Renald mengenal suara itu langsung menatap ke arah sumber suara dengan tatapan tajam.
"Wow bro slow down kenapa wajahmu begitu?". Ucapan pria itu canggung dan sedikit takut melihat Renald sedang dengan hawa dinginnya.
"Apa maumu?".
"Tidak ada aku hanya menjengukmu ku dengar kau sedang kesal karena seorang gadis cantik". Ucapannya mendekat ke sofa dan duduk berlawanan dengan Renald yang sedang duduk di bangku kebesarannya.
"Jika kau ingin melihatku menderita tidak perlu datang dan membuatku semakin marah Vin".
Alvin tersenyum geli mendengar suara hati sahabatnya ini. Sahabat sejak di bangku sekolah hingga sekarang masih saja dingin dan cuek terhadap dirinya. Tapi meski begitu Renald dan Alvin saling peduli dan menyayangi meski tidak dalam mulut tapi hati mereka.
"Apa gadis itu sangat cantik hingga kau begitu frustasi?".
"Berhenti ikut campur urusanku Vin".
"Ayolah aku sahabatmu disaat ini kau akan membutuhkanku".
"Disaat aku sedang kesal kau hanya mengejekku".
Alvin tertawa mendengar Renald yang sudah tau sifatnya yang sudah sering kali Renald sedang kesal Alvin akan mengejeknya dan itu salah satu hobby Alvin kepada Renald.
"Ahh.... Baiklah I'm serious help you find her ". Ucapan Alvin membuat Renald menaikkan alisnya ragu kepadanya namun Renald yakin Alvin membantunya.
"I trust you". Ucapan Renald.
...............................................................Renald mendatangi sebuah tempat permainan yang biasanya Elena sering didatangi saat mereka bertemu ke dua kalinya masuk ke dalam dan melihat sekitar ruangan namun tidak ada Elena di sana bahkan tempat yang Elena mainkan terlihat kosong.
"Maaf tuan ada yang bisa saya bantu". Ucapan seseorang berada di belakang Renald langsung menhadapa ke belakang dan melihay pria yang dulunya memanggil Elena Lady.
"Aku mencari gadis yang kau panggil Lady bernama Elena".
Ucapan Renald langsung membuat pria itu menjawab.
"Maaf tuan aku tidak pernah melihat Lady lagi sejak anda dan Lady bertemu di sini".Renald memegang kerah baju pria itu dan mendorongnya ke dinding dengan kuat mencengkram baju tersebut.
"Jangan main-main denganku atau kau ingin tempat ini hancur".
"T-u-an aku benar benar tidak tau dia dimana".
Disaat itu masuk Alvin dan langsung menarik Renad dari pria yang sebentar lagi mati dicekik Renald.
"Renald tenanglah aku akan bicara padanya". Uca Alvin sambil menahan Renald yang mau menerjang pria itu yang terduduk di lantai.
"Maaf tuan apa kau tau dimana gadis itu?".
"Saya berkata jujur saya tidak tau dimana sejak tuanmu dan Lady bertemu di sini".
"Ry dia berkata jujur dia tidak tau gadis itu berada".
Renald menggeretakkan giginya serta tanggannya menggempal kuat laulu pergi meninggalkan ruangan itu. Sedangkan pria itu bangkit dari duduknya lalu bertanya pada Alvin.
"Kenapa tuan anda mencarinya?".
"kau berbohong bukan?".
"Saya benar benar tidak tau dia di mana namun saya hanya tau sedikit tentang dia itu saja".
"Apa kau tau tinggal gadis itu selain di kota ini?".
"Saya tidak tau yang saya tau Lady adalah orang yang sangat misterius tidak ada yang tau siapa Lady sebenarnya".
"Maksudnya?". Alvin semakin tertarik mendengarnya sehingga pria itu mengajak dirinya dan Renald masuk ke sebuah ruangan pria itu berada.
............................................................."Ada seseorang datang ke sini sekitar 10 tahun yang lalu bersama Lady saat usianya 12 tahun bermain di sini. Orang itu bahkan memerintakan dan membayar tinggi tempat ini dan menutup tempat ini sampai Lady selesai bermain bliyar tempat biasa dia mainkan di sini. Orang itu sangat perketat keamanan di sekitar dan bahkan hanya saya seorang diri disini yang boleh ada di dalam".
"Seperti apa orangnya?".
"Saya tidak tau yang ia perintahkan kepada saya bahwa jika Lady ke sini layanin dia dan tutup tempat ini sampai dia selesai bermain dan orang itu memberi tempat ini uang senilai 200 juta dollar tiap Lady bermain di sini. Tapi orang itu tidak lagi muncul disaat Lady berusia 16 tahun dan bahkan setiap kali Lady menyuruh kami mepersiapkan tempat khusus bermainnya di sini". Ucapan pria itu mengingat banyak orang yang memperketat Elena sejak ke tempatnya dan membayar harga tinggi.
Renald dan Alvin menyimak percakapan pria itu tentang Elena yang ia katakan gadis misterius. Pria itu juga mengatakan bahwa dulu Elena sering ke sini dan menginap di sini dan juga datang ke sini dengan baju robek dan darah di sekujur tubuhnya serta lebam di badan dan juga wajahnya setiap kali ke tempat ini hanya untuk menenangkan diri.
"Ia seorang pembunuh bayaran". Ucapan Renald
Alvin dan pria itu terkejut kaget mendengar perkataan Renald. Avlin bahkan menganga menatap horor Renlad bagaimana sahabatnya ini menyukai seorang gadis piskopat.
Mereka sangat cocok
Sama-sama gila.
Batin Alvin berdoa dalam hati.Renald tersenyum seringai mengingat gadis itu dengan tatapannya dingin berwarna abu abu serta lirikan mata nya sungguh menawan hatinya. Bagaimana dia begitu tertarik dengan gadis seperti dia yang ia akui Elena sangat berbeda. Wanita hanya lemah dan suka bermanja di depannya sedangkan Elena gadis itu acuh dan dingin kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and phsycopath girl
RomanceAkankah Renald dapat menaklukkan hati Dan bekunya Elena si wanita psikopat atau dirinya yang terbunuh olehnya Karena dirinya target selanjutnya.