5. Rapunzel

953 215 11
                                    

"Hei, Park Chanyeol!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, Park Chanyeol!"

"Chanyeol."

"Bangunlah Chanyeol."

Perlahan aku membuka mataku ketika aku mendengar seseorang berbisik di telingaku. Kemudian terlihatlah Seungwan yang berdiri di hadapanku sambil memandangku khawatir. Aku tidak tahu, mengapa aku bisa tertidur di keadaan seperti ini? Aku tertidur di dalam lemari. Dan sepertinya kakaknya Seungwan sudah pergi.

"Oh, aku tertidur," gumamku.

Aku pun keluar dari lemari itu. Aku merasa pegal di kaki ini. Mataku pun membulat ketika melihat ke arah jendela. Sinar matahari pun masuk ke dalam kamar ini. Sudah sangat terang. Apakah aku tertidur sampai pagi?

"Kakakku sudah pergi subuh tadi," ujar Seungwan.

"Jam berapa ini?"

"Jam 8."

"Apa?! Aku terlambat. Swan, aku harus pergi. Maafkan aku."

Aku pun berlari keluar dari rumah Seungwan dengan tergesa-gesa. Seungwan terlihat bingung dan mengekoriku saja.

"Hati-hati Chanyeol," teriak Seungwan ketika aku sudah berlari keluar dari rumahnya.

Aku berbalik sebentar dan tersenyum. "Terima kasih untuk kemarin malam Swan."

Seungwan terlihat tertawa. Aku pun masuk ke rumahku dengan segera. Sial, aku hanya butuh setengah jam untuk pergi ke kampus. Namun, aku senang karena bisa bersama Seungwan semalaman.

🍃🍃🍃

Di kampus aku melamun karena memikirkan Seungwan. Aku khawatir pada gadis itu. Mengapa dia tinggal di rumah, tapi kakaknya tidak tahu jika Seungwan tinggal di sana? Aneh sekali. Sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga gadis itu? Aku ingin sekali bertanya pada gadis itu. Namun, sepertinya aku terlalu lancang untuk menanyakan tentang itu.

"Hei."

Baekhyun datang sambil membawa makanan. Aku hanya tersenyum sedikit lalu kembali mengetik di laptopku. Baekhyun melirik laptopku dengan mulut yang mengunyah makanan.

"Kau membuat cerita?" tanya Baekhyun.

"Ya, jika tidak ada kerjaan," balasku.

"Perempuan pirang," ujar Baekhyun mengeja tulisanku yang ada di laptop itu. "Apakah itu sejenis cerita anak? Rapunzel atau Cinderella?" sambung Baekhyun sambil tertawa.

Aku menghela napas dengan frustasi. Sungguh, aku tidak menyukai Byun Baekhyun.

"Ya, aku akan membuat sebuah cerita tentang seorang Rapunzel yang membantai seluruh anggota keluarganya. Apakah itu bagus?" kataku sedikit kesal.

Sesungguhnya aku sedang menyindir dia karena dia berbohong padaku soal pembantaian yang ada di perumahan victoria.

Baekhyun menghentikan mengunyahnya dan memandangku. Pria bermata sipit itu pun meminum air yang ia bawa dan menelan makanannya. Rupanya dia merasa tersindir dengan sindiranku.

My RapunzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang