Aku tertegun sambil memandang langit-langit kamar. Sedangkan Son Seungwan sudah tidur terlelap di sampingku. Awalnya aku menolak untuk tidur bersamanya, tapi Seungwan memaksaku agar aku tidur di sisinya. Dia takut dan lagi-lagi mimpi buruk. Dengan keadaan seperti ini, tentu saja membuatku tidak bisa tidur.
Pertama, karena Seungwan tidur di sampingku. Siapa juga pria yang bisa tidur ketika gadis yang ia cintai itu tidur di sampingnya? Mungkin kalau mereka bukan pasangan suami-istri. Semua pria pasti akan gugup dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kedua, yang lagi-lagi aku memikirkan pria berhoodie abu-abu itu. Aku merasa tidak aman lagi. Bukan takut, tapi bingung. Bingung dengan apa alasan dari pria itu mengikutiku? Apalagi sekarang dia sudah mulai berani masuk ke rumahku.
Aku menoleh memandang Seungwan. Tanganku tak tahan mengusap rambut pirangnya yang lembut. Ketakutan yang begitu aku takuti adalah jika Seungwan yang terluka dan pergi meninggalkan aku. Aku hanya takut, orang gila itu juga mengincar Seungwan dan menyakiti Seungwan. Aku tidak akan membiarkannya.
"Kau tidak tidur, Chanyeol?"Seungwan membuka mata. Aku membangunkannya. Dengan cepat aku menyingkirkan tanganku yang awalnya di kepala Seungwan.
"Oh, maaf. Aku membangunkanmu, ya? Tidurlah lagi."
Gadis itu menggelengkan kepala.
"Tidak. Daritadi aku pura-pura tidur."
Aku mengerjapkan mata.
"Kenapa? Tidurlah. Sudah larut malam."
"Sebenarnya aku datang ke rumahmu bukan karena tidak bisa tidur. Aku melihat seseorang masuk ke rumahmu lewat jendela kamarmu."
Seungwan melihat orang itu. Dan kemungkinan besar orang itu juga melihat Seungwan, hingga dia melarikan diri seperti tadi. Aku merasa semakin tidak aman, untukku dan untuk Son Seungwan. Sial!
"Wah, pasti dia adalah pencuri. Tidak kusangka ada orang yang ingin mencuri sesuatu di rumahku," kataku sambil tertawa kecil. "padahal tidak ada barang yang berharga di rumah ini. Dasar pencuri kelas teri itu!"
"Tidak Chanyeol. Dia mengincarmu. Akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengikutimu."
Rencana untuk tidak membuat Seungwan khawatir pun gagal. Gadis berambut pirang itu juga menyadarinya kalau orang itu selalu mengikutiku. Aku menatapnya khawatir.
"Apa dia mengikutimu juga? Apa dia juga datang ke rumahmu juga?" tanyaku.
Seungwan menggelengkan kepala. "Tidak. Jangan khawatir Chanyeol. Dia tidak begitu padaku, tapi...."
"Tapi, kenapa?"
"Kurasa dia yang sudah membunuh Loey. Sebelum aku melihat Loey tergeletak di jalanan. Aku melihat ada seseorang yang berdiri di depan rumahmu dan terus menatap rumahmu."
Aku mendesah frustasi. Seungwan menatapku begitu khawatir.
"Jangan khawatir. Ya, mungkin dia adalah temanku yang ingin berkunjung bukan pembunuh Loey," ujarku sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Fanfiction[COMPLETE] Aku mempunyai tetangga. Namanya Son Seungwan, tapi aku memanggilnya Swan. Dia cantik seperti angsa putih. Ketika dia tersenyum, saat itu juga aku jatuh cinta padanya untuk pertama kalinya. Started : 11 juni 2018 Finished : 8 oktober 2018