Disinilah Marchiega berdiri, di tengah-tengah kantin SMA Elang Jaya 1. Sekarang adalah hari yang ditunggu-tunggu. Selama tiga bulan perjuangannya, satu hari ini adalah akhir dari misinya.
Beberapa siswa-siswi, juga penjaga kantin dan beberapa OB menjadi saksi akan terciptanya suatu hubungan baru antara dua sejoli.
Gyan dan Rethi
Tiga bulan yang lalu, Marchiega dapat job, yaitu mencomblangkan Gyan--anak SMA Elang Jaya tahun lalu-- dengan Rethi, teman sekelas Gezha. Dan hari ini, Gyan akan menyatakan perasaannya kepada Rethi.
"Rethi, sebenernya, dari awal pertama kita ketemu, aku udah tertarik sama kamu. Kalau kamu masih ingat, pertemuan pertama kita itu dikantin, waktu kamu minta tanda tangan aku untuk MOS. Sekarang, ditempat ini juga, aku mau kita memulainya dengan hubungan baru," ucap Gyan sambil memegang kedua tangan Rethi.
Rethi tidak menolak. Ia memperhatikan mantan kakak kelasnya itu lekat-lekat. Senyum dan tatapan haru terpancar dari kedua bola mata Rethi.
Jangan kira bahwa selama tiga bulan ini, Rethi tidak tahu bahwa Marchiega menjadi mak comblang antara dia dan Gyan. Dia tahu semuanya. Marchiega yang memberitahunya. Alasannya simple. Marchiega tahu kalau dari dulu, Rethi sudah jatuh hati pada lelaki yang berdiri dihadapannya saat ini.
"Aku sayang kamu. Aku cinta sama kamu. Aku mau jadi sayap pelindung kamu, apa kamu mau jadi pengisi hati aku?" tanya Gyan ragu.
"Kamu nembak aku apa bukan, sih?"
"Ya nembaklah, Reth." Gyan memutar bola matanya malas, namun ia tetap memegang kedua tangan Rethi.
"Tapi, kok nggak bilang 'Kamu mau nggak jadi pacar aku?' malah minta aku ngisi hati kamu. Emang aku air apa!" kesal Rethi.
Polos.
Satu kata yang mendeskripsikan Rethi. Mungkin, bagi sebagian orang itu adalah sikap yang sangat menyebalkan. Namun, bagi Gyan, kepolosan Rethi adalah daya tarik tersendiri dari perempuan itu. Gyan selalu saja dibuat gemas dengan segala tingkah dan kepolosan gadisnya ini, ralat-calon gadisnya.
"Ya Allah, Reth. Ucapan Kak Gyan barusan 'kan secara tersirat pengen nembak lo!!" Marchiega kesal sendiri dibuatnya.
"Emang iya, Kak?" tanya Rethi.
Gyan hanya menganggukkan kepalanya, "Jadi?"
"Mauuu!!!" teriak Rethi.
Hati Gyan rasanya berbunga-bunga. Kebahagiaannya terasa begitu dalam. Ia bahkan sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Namun, setelah beberapa saat menenangkan kebahagiannya yang membuncah, Gyan bertanya, "Mau apa?" sebenarnya, Gyan hanya berniat untuk menggoda Rethi.
"Maknanya tersirat. Kakak pasti tau, kok."
Marchiega gemas jika melihat pasangan baru ini. Selalu saja ada tingkah anehnya.
"Yes!! Misi berhasil!!" Marchiega bersorak ria.
"Makasih ya, Marchiega. Imbalan segera dikirimkan!!" kata Gyan dengan logat lebay-nya.
"Sip!! Gue tunggu secepatnya!! Bye!! Selamat pacaran!" Marchiega pun meninggalkan area kantin dan segera berjalan menuju ke pintu gerbang.
Misinya sudah selesai. Itu artinya, sebentar lagi ia akan mendapatkan koleksi novel baru. Yipiii!!
"Marchiega!!" saat Marchiega melintasi koridor kelas XII IPS 1, Tiara tiba-tiba memanggilnya.
"Yaya, udah susulannya?" tanya Marchiega saat ia melihat Yaya berjalan ke arahnya.
"Udah dong. Kan Yaya mah pinter!!" sombongnya.
"Serah dah!!" Marchiega kembali berjalan.
"Marchiega tungguin!!" Tiara menarik tas Marchiega.
"Kenapa lagi?" tanya Marchiega dengan nada bosan. Ia pun berbalik badan.
"Gimana sama Kak Gyan? Berhasil?" tanya Tiara.
"Hmm. Dikantin, mereka baru aja resmi,"
"Gilaaaa! Emang lo mak comblang ter-the bestlah pokoknya!!" semangat Tiara.
"B aja sih." Marchiega memang begitu. Ia tidak pernah sombong dengan apapun dan bagaimanapun pencapaiannya.
"Oh iya, kemarin gue ngasi nomor lo ke temen gue. Dia butuh bantuan lo katanya. Mau dicomblangin." jelas Tiara.
Saat mendengar berita itu, Marchiega senang luarrr biassaaa!!! Itu berarti, dia tidak perlu menghemat uang jajan hanya untuk membeli novel, karena ada job baru.
"Seriusan lo?!" teriak Marchiega.
"Santai aja kali!!" Tiara melipat kedua tangannya di depan dada.
"Lo tau 'kan, gue tuh nggak bisa santai kalo udah menyangkut new job kayak gini!!"
"Iya-iya. Tau kok gue." Tiara pun berjalan meninggalkan Marchiega. Dan sekarang, malah Marchiega yang mengejar Tiara.
"Yaya!! Dia cowok apa cewek?" teriak Marchiega saat ia melihat Tiara berjalan ke arah mobilnya.
"Cowok. Namanya Kevin. Lo bantuin dia, ya!" teriak Yaya sambil masuk ke dalam mobilnya.
Kevin??
Kevin? Gue kok baru denger namanya, sih? Perasaan, anak seangkatan gue nggak ada yang namanya Kevin, adanya mah Kelvin. Jadi, temen Yaya anak mana?
Pertanyaan itu muncul dibenak Marchiega. Namun, ia tidak akan bertanya pada Yaya. Toh, jika memang butuh, cowok yang bernama Kevin itu, pasti akan menemuinya. Jadi, ia bisa bertanya langsung.
~~~~~~~~~~
HIIII!!
Udah up lagi nih ceritanya!!
Jangan lupa voment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT ala Kevin
FanfictionAngel Laurencia Marchiega Katanya sih, dia itu mak comblang. Setiap orang yang minta bantuan buat dicomblangin, pasti dimintain imbalan. Tapi, imbalannya belakangan, kalo dia berhasil nyomblangin, baru deh dapet. Ibarat kata, ada uang ada barang. Ta...