Client baru

36 3 4
                                    

     Selama perjalanan menuju ke cafe, Marchiega tak henti-hentinya mengontrol senyuman dan detak jantungnya.

     Ya Allah!! Sumpah dia pengen teriak sekarang juga!!

     Lord, kok nih cowok mukanya kayak Oppa-Oppa gue, sih?!! Bikin gue melting aja dah!! Batin Marchiega.

     Lelaki disebelahnya ini, yang sedang fokus menatap jalanan, terlihat begitu tampan. Dengan tinggi yang diatas rata-rata cowok Indonesia, hidung mancung, kulit putih, mata sipit ala-ala Korea, dan potongan rambut yang persis sama personil-personil boyband Korea.

      Mirip banget sama suami gue!! Kang Daniel!! Ya Allah! Kuatkan iman Angel, jangan sampai gue selingkuh sama nih cowok!! Batin Marchiega sambil terus mengelus-elus dadanya.

~~~~~~~~~~

"Jadi, lo mau ngomong apa?" tanya Marchiega saat pelayan telah mengantarkan minuman pesanannya.

"Sebelumnya, kenalin dulu. Gue Kevin, mahasiswa jurusan kedokteran, semester 1," lelaki yang bernama Kevin itu kemudian menegakkan tubuhnya, pertanda bahwa ia ingin berbicara serius,

"Gue mau minta bantuan lo buat nyomblangin gue sama Tita,"

1

2

3

"TITA!! Maksud lo Caroline Cyquitita?!" kata Marchiega. Untungnya, ia tidak seperti cewek-cewek yang lain--jika mendengar berita baru pasti langsung teriak dan bikin malu--ia masih bisa mengontrol perasaannya.

"Iya. Lo kenal sama dia?" Kevin mengernyitkan keningnya.

"Ya Allah, kenallah. Tita itu sahabat gue. Udah kayak saudara malah." Marchiega pun meminum jusnya,

"Akhirnya, setelah sekian lama menjomblo, ada juga yang naksir sama dia," Marchiega terkikik geli diakhir kalimatnya.

"Gue denger dari Yaya dan beberapa temen gue yang pernah lo comblangin, katanya lo itu mak comblang kelas kakap,"

"Bisa diganti nggak julukannya? Berasa pembunuh gue, pake kata kelas kakap segala," sindir Marchiega.

"Cuman kiasan doang," Kevin menyeruput jus melonnya, "Jadi gimana?"

"Okay, gue bakalan bantuin lo. Tapi--"

"Kok ada tapinya, sih!" kesal Kevin.

"Dengerin dulu. Tapi, lo nggak boleh PHP-in dia. Judes-judes gitu, tapi dia itu sahabat gue, bahkan kita masih sepupuan. Awas aja lo kalo nyakitin dia," ancam Marchiega.

"Iya. Nggak bakalan deh gue nyakitin Tita. Asal, lo janji bakalan bantu sampai gue jadian sama dia," kali ini, Kevin yang mengeluarkan ultimatumnya.

"Beres itu mah," Marchiega pun mengambil handphone dari tas mini yang ia bawa, "Sini hp lo," Marchiega mengulurkan tangannya kedepan Kevin.

"Buat apaan?" tanya Kevin, namun tak ayal, ia memberikan handphonenya kepada Marchiega.

     Marchiega mengambil handphone Kelvin dan mulai mengutak-atiknya.

"Ngapain sih lo?" kesal Kevin.

     Marchiega diam tanpa niatan sedikitpun untuk menjawab lelaki dihadapannya ini.

"Lo kalo mau ngabarin orang pake hp gue, izin dulu dong!" kesal Kevin.

"Shuut....lo jadi cowok berisik banget, sih! Tunggu aja napa," Marchiega akhirnya mulai angkat bicara ketika Kevin mulai ngedumel tidak jelas.

PDKT ala KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang