Siapa?!

19 2 0
                                    

Cewek bukan barang yang bisa lo pamer ke orang-orang, seolah dia adalah barang limited edition.

💟💟💟💟💟

    
"Makasih ya, Kak, udah nganterin." kata Marchiega saat mobil milik Kevin sudah berhenti tepat didepan gerbang rumahnya.

"Sama-sama. Anggap aja sebagai permintaan maaf gue, karna udah mengganggu weekend lo yang seharusnya lo pake buat leha-leha, tapi malah keganti karna lo harus bantuin gue," papar Kevin dengan senyumnya, sambil memposisikan dirinya untuk menatap Marchiega.

"It's okay. Itu emang udah tugas gue," tukas Marchiega.

     Lalu, Marchiega pun berpamitan kepada Kevin.

"Oh iya, Kak, lo nggak mau mampir dulu nih ke rumah gue?" tawar Marchiega sambil melepaskan sealtbeltnya.

     Kevin menggeleng pelan, "Kapan-kapan aja, Njel. Lagian, gue bau gini, masa mau bertamu tapi pakaiannya nggak banget kek gini. Nggak sopanlah," ujar Kevin.

     Marchiega mengamati penampilan Kevin dari atas kebawah, lalu dari bawah keatas, "Bener juga, sih. Muka lo lecek banget," kata Marchiega yang terdengar seperti ledekan di telinga Kevin.

"Ck! Tapi, gue masih ganteng, ya!" jawab Kevin dengan raut wajah kesalnya.

"Enggak sih, kalo menurut gue," tandas Marchiega.

"Ck! Serah lo dah, Ren." balas Kevin acuh.

     Marchiega tertawa geli melihat tingkah calon dokter yang ada dihadapannya ini.

     Sementara Kevin, ia dengan serius  menatap Marchiega. Menatap gadis SMA itu lekat-lekat, seolah tak ada hari esok. Mengingat setiap inci wajah penuh kebahagiaan milik Marchiega dan menyimpannya baik-baik dalam memorinya.

"Udah ah! Gue turun dulu," Marchiega pun membuka pintu mobil dan segera turun.

"Bye, Kak!" ujar Marchiega saat ia sudah berdiri didepan pagar rumahnya.

"Eh?!" Kevin baru tersadar dari kegiatannya menatap Marchiega, "Ah iya! Bye juga! Gue balik, ya, Ren!" Kevin segera melajukan mobilnya saat mendapat anggukan dari Marchiega.

💟💟💟💟💟


     Kevin segera melajukan mobilnya ke sebuah cafe tempat ia janjian dengan salah seorang temannya.

     Ia belum ada beristirahat selepas dari bangun pagi. Setelah menghabiskan waktu untuk berdiskusi dengan Marchiega, ia segera pulang dan membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket.

      Setelah itu, ia mengerjakan tugas hingga pukul 12 siang. Hingga sekarang, ia ada didepan sebuah cafe, guna mencari santapan siang sambil mengobrol dengan teman lama, yang sepertinya akan sering ia temui beberapa bulan kedepan.

"Udah lama, Ta?" sapa Kevin saat ia duduk disebuah kursi yang berhadapan dengan seorang wanita blasteran.

     Perempuan yang disapa 'Ta' itu menggeleng pelan sambil mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya.

"Sorry, gue agak telat, soalnya ngerjain tugas sampai lupa waktu," papar  Kevin sambil melihat-melihat buku deretan menu yang diantarkan oleh seorang pelayan saat ia telah duduk dikursinya.

PDKT ala KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang