Dikarenakan Marchiega yang nggak bisa makan sembarangan, maka Kevin memutuskan untuk mengajak Marchiega makan roti saja.
"Lo ada alergi roti, nggak?" tanya Kevin saat mereka duduk di salah satu kursi penjual roti bakar.
Marchiega menggeleng, "Nggak kok, gue juga sering makan roti disini kalo diajak Yaya. Jadi, nggak mungkin ada alergi."
Kevin mengangguk, "Pesen apa lo?"
"Roti bakar ekstra keju, terus di tambahin keju lagi, ya. Porsi sedang."
"Udah ekstra keju, mau nambah keju lagi?" Marchiega mengangguk sambil cengengesan.
"Nggak enek tuh makannya?"
"Buat gue sih enggak." jawab Marchiega seadanya.
Kevin hanya mengangguk, lalu ia segera menghampiri stand penjual roti bakar.
"Mas, roti bakar ekstra keju porsi sedang satu, kejunya kasi ekstra yang banyak. Terus, roti bakar coklat kacang porsi besar satu. Kacangnya dibanyakin, ya." kata Kevin menyebutkan pesanannya.
Penjual roti bakar itu mengangguk, "Siap mas! Pesanan meluncur lima menit lagi."
Kevin kembali ke tempat duduknya. Terlihatlah Marchiega yang sedang menulis sesuatu di note book kecilnya.
"Lo kemana-mana bawa buku tulis mulu?" tanya Kevin saat ia sudah duduk berhadapan dengan Marchiega.
Marchiega mengangguk, lalu berbicara tanpa mengalihkan tatapannya dari note book kecil ditangannya.
"Gue ngerasa janggal kalo nggak bawa note book bepergian."
Kevin mengganguk, tanda ia mengerti.
Semakin kesini, semakin banyak perilaku Marchiega yang Kevin ketahui. Dan Kevin senang akan itu.
"Kak Kevin," panggil Marchiega saat ia sudah selesai menulis.
"Kenapa?" Kevin meletakkan handphonenya di atas meja, lalu beralih menatap Marchiega.
"Nanti pas gue sama Tita jalan, lo dateng ya. Ngaku aja jadi temen gue di medsos, nanti biar gue kenalin sama si Tita."
Kevin mengangguk setuju, "Terus?"
"Gue bakal cerita, kalo handphone yang gue pake buat nge-chat dia, itu handphone lo. Jadi, nanti kalian gue kenalin, deh. Pasti Tita kagum sama lo," tukas Marchiega.
Kevin mengerutkan keningnya, "Kagum?"
Marchiega mengangguk, "Lo pinjemin gue hp lo buat nge-chat dia. Itu artinya, lo baik. Dan Tita suka cowok baik," Marchiega tersenyum tulus.
Aduh....ini nih yang nggak bisa Kevin hindari. Senyum. Gila demi apapun, senyumnya Marchiega itu manis pake banget.
Kalo kata pepatah mah,
Senyummu mengalihkan duniaku.
Hussh!! Fokus Kevin!
"Ehem!" Kevin berdehem untuk mengembalikan lamunannya.
"Kenapa, Kak?" tanya Marchiega.
Belum sempat Kevin menjawab, pesanan mereka akhirnya datang.
"Selamat makan," seru pedagang roti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT ala Kevin
FanficAngel Laurencia Marchiega Katanya sih, dia itu mak comblang. Setiap orang yang minta bantuan buat dicomblangin, pasti dimintain imbalan. Tapi, imbalannya belakangan, kalo dia berhasil nyomblangin, baru deh dapet. Ibarat kata, ada uang ada barang. Ta...