Kalo cemburu mah bilang.
💟💟
Marchiega memandang sengit ke arah Ghalu, sirat kemarahan masih nampak jelas dipancaran kedua bola mata gadis itu. Sementara Ghalu, cowok itu hanya menatap Marchiega dengan tatapan datarnya. Sama seperti biasanya. Kini, ketiganya--Tiara, Ghalu, dan Marchiega--sudah menepi dan berdiri dipinggi jalan, tepat diantara mobil Tiara dan motor Ghalu.
"Udah! Kalian berdua nih nggak malu apa diliatin sama orang-orang?!" tegur Tiara lagi.
"Gue nggak akan pernah malu kalo gue bener," bela Marchiega.
"Oh, jadi biarin temen lo nungguin tanpa kepastian malam-malam gini, nggak dikasi apa-apa dan kedinginan, hanya untuk nyelesain urusan lo sama clien-client lo itu bener menurut lo?" sergah Ghalu.
"Gue nggak nyuruh lo buat nungguin gue! Lagian, siapa suruh lo nggak mau pulang! Emang gue nyuruh lo kedinginan malem-malem gini? Enggak! Masih salah gue juga? Padahal gue udah minta lo pulang?" Marchiega sepertinya tidak mau kalah. Gadis itu membuat pembelaan diri terus-menerus.
"Lo tuh--"
"Lagian, kalo lo emang beneran temen gue, lo nggak bakalan pamrih kayak gini!"
"Pamrih apanya, sih?!"
"Itu! Tadi lo bilang gue nggak ngasi lo apa-apa, berarti, lo nungguin gue disini dari tadi, karna lo berharap sesuatu, 'kan?"
"Marc--"
"Itu namanya pamrih!"
"ARGHH! SERAH LO, DEH!!" Ghalu berteriak sambil menjambak rambutnya. Pengguna jalan lainnya menatap heran ke arah mereka.
"Ya emang terserah gue!"
"Marchiega, Ghalu stop!" Tiara kembali menengahi.
"Temen lo tuh, mancing-mancing mulu! Dikiranya gue ikan apa?!" sewot Marchiega.
"LAUREN!" teriakan itu membuat pertengakaran yang akan kembali berlanjut akhirnya terhenti.
Huftt...syukurlah. Tiara sudah malu bukan main karena sikap kekanak-kanakan kedua temannya ini. Lagian, masalah tunggu-menunggu ini sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Tapi, dasar Ghalu yang keras kepala. Cowok itu terus mencari cara agar Marchiega mau pulang. Bahkan, ia rela bertengkar dulu dengan Marchiega.
"LAUREN!" suara itu kembali terdengar. Tapi entah dari mana.
"Disini! Gue diseberang!" sontak saja ketiganya menoleh ke seberang jalan.
Disana, terlihat seorang pemuda yang berdiri dengan gagahnya, di sebelah pintu mobil berwarna hitam. Sepertinya, itu adalah mobil lelaki tersebut.
"Kak Kevin?" tanya Marchiega agak ragu. Pasalnya, padatnya lalu lintas membuat pandangan terhalangi dan susah fokus pada objek yang jauh.
"Lo kenal, Ngel?" Tiara berdiri disebelah Marchiega, lalu menyenggol lengan cewek itu.
"Maybe, mukanya nggak jelas gitu, sih." lirih Marchiega.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT ala Kevin
FanfictionAngel Laurencia Marchiega Katanya sih, dia itu mak comblang. Setiap orang yang minta bantuan buat dicomblangin, pasti dimintain imbalan. Tapi, imbalannya belakangan, kalo dia berhasil nyomblangin, baru deh dapet. Ibarat kata, ada uang ada barang. Ta...