11; japan

6.1K 710 29
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~
   

Enjoy~    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Joshua

Kalau boleh jujur, Kiran berhasil buat jantungku selalu berdetak lebih cepat.

Dia berhasil membuat seluruh tubuhku berdesir hebat saat melihat dia tertawa.

Dia berhasil memberi rasa hangat saat dia memberi perhatian kecil padaku.

Salahkah? Aku rasa tidak. Agensiku tidak pernah melarang artisnya untuk berpacaran, berkencan, atau menikah sekalipun. Asal tidak mengganggu karir.


Belakangan ini Kiran selalu murung. Kenapa ya? Kadang dia suka melamun. Entah apa yang ada dipikirannya.



"Kiran-ah.." dia masih fokus dengan pikirannya.


"Kiran-ah.." dan masih fokus sendiri.






Aku perhatikan sudah 2 kali dia melamun. Dan ini waktu terlamanya. Kami sedang di pesawat, perjalanan ke Jepang untuk konser dan syuting One Fine Day.

"Kenapa bengong mulu, sih?" Aku memang duduk di sebelahnya, dikarenakan kalah suit, aku jadi duduk sendiri, dan akhirnya aku minta dia duduk denganku. Tapi aku justru sangat bersyukur kalah suit, hehe.






"Kiran, denger gak sih??" aku langsung berinisiatif untuk menoel pipi kirinya yang bersemu merah muda itu.

"Josh..!" dan berhasil! Dia kaget sampai pipinya lebih merah. Alhasil aku kena tabokan kecil dari tangannya.






"Aku manggil kamu gak denger, jangan salahin aku dong.." dia mengerutkan dahinya, kebiasaan kalau dia bingung.

"Kapan?"





"Barusan Kiran.." dahinya makin berkerut.


Aku langsung mengelus dahinya agar kembali seperti semula. "Jangan suka ngerutin dahi, nanti cepet tua." aku terkekeh, muka polosnya lucu.



"Aku gak tau kamu manggil aku. Ada perlu apa?" dia selalu bertanya begitu,

"ada apa?" "perlu sesuatu?" "mau aku ambilkan?"



Oh please, dia managerku bukan pembantuku. Buat apa dia selalu bertanya keperluanku setiap saat. Bahkan aku masih mempunyai dua tangan dan kaki, lengkap dan normal, aku masih bisa melakukannya sendiri.

Dan lagi.. Tugas manager itu justru mengatur jadwal, aku yang harus menurut padanya, lah dia? Justru dia yang melayaniku seperti ini.



MANAGER || Joshua Hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang