1=> BEFORE

334 37 3
                                    

6 tahun yang lalu

Saerin 18 tahun

Hari kelulusan Jungwon High School, hari yang selama ini Sae Rin nantikan.

"Sae Rin-ah, mau ikut kita gak? Nanti pulangnya biar dianter Daniel" ucap gadis berambut sebahu yang membuat kesan imut pada dirinya,yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri, Kang Seulgi.

"mianhae Seulgi-ya... aku ada janji sama.... ehm.." Sae Rin memotong ucapannya sambil menautkan kedua telunjuknya senyum2 sendiri dan pipinya merona.

Seulgi berpikir sejenak, ia paham maksud Sae Rin. Tentu saja Sae Rin akan bertemu dengan pacarnya yang berwajah cantik dan bertubuh atletis itu. Dan ya itu adalah Xi Luhan pacar Sae Rin yang sudah 1 tahun ini mereka jalani.

"aahh.... kau akan merayakan kelulusanmu dengannnya kan atau kau ingin mengenalkan Luhan oppa ke orang tua mu??" tebak Seulgi menggoda Sae Rin.

Dan pipi Sae Rin semakin merona digoda sahabatnya itu. 'ada benarnya juga sih ni anak, apa dia bisa membaca pikiranku ya?' batin Sae Rin yg masih merona.

Saerin yang sadar jika sahabatnya itu menggodanya, langsung kesal "yak..!! Kang Seulgi !! berhenti menggodaku!!" teriak Saerin yang tangannya membawa botol minuman kosong dan siap melayangkan ke arah sahabatnya itu, tetapi dengan kecepatan penuh Seulgi berlari sebelum botol itu melayang mengenai tubuhnya.
======

Di Caffe Latte

Saerin menunggu seseorang di meja nomor 7, ia sudah berniat mengutarakan keinginannya untuk mengenalkan Luhan pada kedua orangtuanya setelah pertemuan mereka di cafe ini.

"maaf terlambat, ada yang harus aku selesaikan tadi" ucap seorang pria yang baru saja datang dengan penampilan yang sedikit berantakan dan terlihat jika senyum pria itu begitu dipaksakan.

Saerin sedikit terkejut dengan penampilan asing kekasihnya itu, karena tidak biasanya kekasihnya seperti itu. 'ada apa dengannya? Apa ada masalah dikampusnya?', batin Saerin heran.

"oh tidak apa-apa oppa... santai saja, aku juga baru datang" ucap Saerin ditengah-tengah senyum cantiknya itu.

"emm.. oppa, ada apa kau mengajakku kesini?? Ahh aku tau, kau pasti akan memberiku hadiah atas kelulusanku hari ini kan??" tebak Saerin antusias.

Luhan sedikit terkejut dengan perkataan Saerin, ia lupa jika hari ini adalah hari kelulusannya dan ia tersenyum miris.

"aku ingin kau berjanji dulu sebelum aku mengatakannya, aku ingin kau tetap tersenyum setelah aku mengatakannya dan berjanjilah untuk menyetujui apapun yang aku katakan nanti" ucap Luhan hati-hati takut membuat kekasihnya tersinggung, ia tau hal ini sangat egois.

"baiklah, aku janji" Saerin hanya mengangguk penasaran. 'janji lagi' batinnya miris.

Luhan menghela nafasnya kasar, sebenarnya pria ini tak sanggup mengatakannya, tapi ia lebih takut jika ia terlambat mengatakannya Saerin akan lebih membencinya.

Luhan menatap Saerin lembut tepat di mata indahnya itu. "aku tak ingin kau terluka lebih dalam..." Luhan memotong kalimatnya membuat Saerin semakin penasaran.
"aku menyukaimu, aku mencintaimu, sangat... aku ingin bersamamu, tapi saat ini keadaan memaksaku untuk mengambil keputusan ini. Aku tidak mau keluargaku sedih..."

"oppa, sebenarnya apa yg ingin kau katakan? Kau membuatku bingung" potong Saerin tidak sabar.

"maaf tidak memberi taumu lebih awal. Seminggu yg lalu aku tunangan dengan Im Yoona sepupumu".

Deg! Saerin diam mematung, Bagai disambar petir di siang hari. 'apa aku sedang mimpi? Apa dia bercanda?' batinnya resah.

Seakan tau apa yg dipikirkan Saerin,
"aku tidak bercanda Saerin-ah, aku sungguh2. Dan kumohon tepati janjimu tadi, aku hanya ingin melihat senyummu untukku yg terakhir kalinya" pinta Luhan dengan suara yg bergetar.

"gwaenchana oppa, aku tau kau punya alasan tersendiri untuk hal ini" ucap Saerin dengan senyuman menghiasi wajah cantiknya. Mulut memang bisa berbohong, tapi tidak dengan mata.

Saerin mati-matian menahan air matanya agar tidak jatuh dengan sesekali menghadap ke atas dan berusaha untuk tidak menatap mata pria didepannya itu.

"Saerin-ah..." panggil Luhan dengan suara bergetar, ia mengacak rambutnya frustasi, sangat ingin memeluk Saerin dengan keadaan yg seperti ini tapi tubuhnya berkata lain, seakan membeku tiba2.

"oppa, aku ada janji dengan Seulgi, kami akan merayakan kelulusan kami. Aku pergi dulu" Saerin pergi tanpa mempedulikan Luhan yang masih ingin berbicara dengannya.

Saat ini Saerin hanya ingin sendiri. Benar-benar sendiri.
=======

DON'T PROMISE #Byun BaekHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang