3=> MISS FAMILY

172 26 0
                                    

At Incheon airport,

Saerin tergesa-gesa membawa kopernya. Ia terlalu khawatir mendengar Appa yang ia sayangi sedang sakit. Apalagi yang memberitaunya adalah Baek Jin Ho adik laki2 yang sangat menyayanginya. Dan Saerin tau jika Jin Ho selalu jujur padanya.

Saerin terlihat menelfon seseorang, "eomma eodigayo??"

"eomma dirumah, ada apa??" jawab ibu Saerin tenang

"m-mwo??!!" teriak Saerin, "eomma membiarkan putri eomma pulang sendiri??" rengek Saerin.

"tenang Saerin-ah, Eomma sudah menyuruh oppa mu Minseok untuk menjemputmu"

"eomma, aku bahkan belum pernah bertemu dengannya" lirih Saerin lesu

"eomma akan mengirimkan fotonya padamu"

"tapikan eomma...." Saerin ingin merajuk pada eomma-nya, tapi ternyata eomma-nya sudah menutup telfonnya,
"aish!! Eomma menyebalkan sekali" gerutunya kesal.

Saerin melihat foto yang dikirim eomma-nya,'tampan juga oppa-ku, pasti Seulgi iri aku punya oppa yang tak kalah tampan dengan Daniel' batinnya tersenyum simpul.

Tiba2 Saerin teringat sahabatnya yang sudah lama tak ia temui. Ia merindukan sahabatnya itu.

Minseok mencari seseorang yang mirip dengan foto yang dibawanya.

"aish!! Aku tidak suka keramaian, kalau saja bukan karena eomma, aku tidak akan pernah mau berada disini!!"

Minseok mengangkat tinggi2 papan yg ia bawa, papan itu bertuliskan 'BAEK SAE RIN putri dari BAEK EUN JI' berharap gadis yang ia cari membacanya.

Dan benar saja, Saerin membaca tulisan besar itu dan bergerak mengahampiri pria yang memakai setelan jas formalnya yang sudah sedikit berantakan itu, dapat ia tebak bahwa laki2 yang ditujunya itu baru saja dari kantornya langsung menuju ke bandara menjemputnya.

Merasa ada gadis yang menghampirinya, Minseok kembali menatap foto yang ia bawa, 'iya, itu dia Baek Sae Rin'batinnya tersenyum lega.

"Minseok-ssi?? Apa kau Minseok, Kim Min Seok itu??" tanya Saerin hati-hati takut ia salah orang.

Pria itu menoleh tersenyum lembut, "jangan terlalu formal padaku, aku oppa mu Saerin-ah, ya aku Kim Min Seok" jawabnya enteng.
"panggil aku oppa, bagaimanapun aku lebih tua 6 tahun darimu" ucapnya bangga.

Saerin tidak suka suasana canggung, ia membuka suara "ya ya baiklah, apa kau sudah selesai berbicara Minseok OPPA ?? aku sudah lelah berdiri terus disini" Saerin menekankan kata oppa-nya agar Minseok puas.

"astagaa... ternyata kau tidak jauh beda dengan So Hyun, cerewat sekali, pupuslah harapanku ingin mempunyai adik yang manis" Minseok mengeluarkan ekspresi pura2 kecewanya.

Saerin yg mendengarnya langsung berteriak kesal "m-mwo??!! Apa kau bilang Oppa?!" matanya membelalak lebar.

Minseok yg melihat ekspresi kesal adiknya itu segera berlari membawa koper Saerin.

"Yak!! Minseok oppa!!" teriaknya kesal mengikuti pria yg sudah berlari mendahuluinya.
========

Di rumah kediaman keluarga Kim dan Baek,

"Jin Ho-ya jelaskan pada nuna kenapa kau berbohong, kau tau nuna sangat khawatir karena ucapanmu itu" terlihat sekali Saerin sangat kecewa pada adiknya yang sangat ia percayai itu.

Jin Ho masih diam menunduk, tidak berani menatapnya.

"sudahlah Saerin-ah, kau baru saja sampai, jangan marah seperti ini. Istirahatlah aku yakin kau pasti sangat lelah" sela So Hyun berusaha mencairkan suasana.

Namun diluar dugaan Saerin malah berkata "dan kau So Hyun eonni kalian semuanya juga, kenapa kalian membohongiku? Apa kalian tidak memikirkan perasaanku mendengar kabar itu?" Saerin menatap keluarganya satu persatu dengan tatapan tajamnya.

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaanya saat ini, tidak ada yg menduga jika Saerin akan semarah ini.

"Jin Ho hanya merindukan nuna, tidak, tapi kami semua...." Jin Ho memberanikan diri menjawab nuna-nya yg sedang marah itu.

"aku hanya membantu agar nuna mau pulang" Jin Ho melanjutkan perkataannya.

Saerin hanya diam menatap adiknya ini, sejak kapan adiknya ini mulai banyak bicara, pikir Saerin.

Merasa nuna-nya hanya diam tidak menjawab kata-katanya, Jin Ho melanjutkan perkataannya "awalnya Jin Ho tidak pernah ingin membantu mereka, karena Jin Ho pikir nuna sudah tak peduli lagi denganku, jadi buat apa aku membujuk seseorang yg bahkan sudah lupa padaku. Bahkan nuna tak pernah menanyakan kabar Jin Ho seperti dulu lagi" Jin Ho memberanikan diri menatap nuna-nya yang sudah berkaca-kaca mendengar pernyataan Jin Ho yg tidak pernah ia duga.

Kini semuanya mengerti kenapa selama ini Jin Ho selalu tidak mau tau tentang Saerin, ya Jin Ho marah dan kecewa pada nuna-nya itu.

"Jin Ho oppa, apa itu Saerin eonni?? " tanya anak kecil yang tiba2 berjalan ke arah Jin Ho dengan aksen bangun tidurnya yang khas.

Meskipun Saerin belum pernah bertemu anak itu, tentu saja ia tetap tahu jika itu adalah adik terakhirnya hasil pernikahan orang tuanya saat ini. Ya itu adalah Kim Min Ra.

Jin Ho hanya mengangguk pelan menatap adik satu2nya itu lembut. "jika bukan karena Min Ra..." belum selesai ucapan Jin Ho Saerin sudah memeluk Jin Ho erat.

"sstt... tolong jangan teruskan Jin Ho-ya, maafkan nuna, nuna menyayangi kamu, menyayangi semuanya. Nuna hanya butuh waktu untuk sendiri".

Saerin mengelus lembut kepala Jin Ho berusaha mereda tangis adiknya itu, 'kau belum berubah, ternyata masih suka menangis' Saerin tersenyum samar.

Minseok yang melihat Min Ra yang sudah berkaca-kaca hendak menangis, langsung menggendong adik kecilnya itu.

Itulah kebiasaan Min Ra jika ia melihat salah satu kakaknya menangis, pasti ujung2nya ia ikut menangis, meskipun ia belum mengerti apapun.
=======

( Xiumin/Minseok dan So Hyun adalah kakak tiri Saerin.
Jin Ho adalah adik kandung Saerin.
Eomma Saerin menikah lagi dengan Min Ho yg sudah mempunyai 2 anak.
Yg terakhir Min Ra adalah anak dari hasil pernikahan mereka)

DON'T PROMISE #Byun BaekHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang