Baek Sae Rin- Jangan mengucap kata Cinta jika tidak tulus dari hati. Dan jangan mengucap Janji jika tidak ingin menepati.
Byun Baekhyun seorang namja yang angkuh, dingin, dan keras kepala, seseorang yang bahkan nyaris tidak pernah tertawa pasca keja...
"yak!! Byun Baekki!! Aku tidak pernah memberi izin untuk lembur ya" So Hyun menelfon BaekHyun.
"kau mengganggu tidurku So Hyun" jawab Baekhyun dg suara berat dan serak khas bangun tidur.
"beraninya kau tidur, dan membiarkan adikku bekerja" So Hyun menahan emosinya.
"So Hyun-ssi, aku tidak suka bercanda. Aku menyuruhnya pulang setelah jam makan siang tadi"
"M-MWO!! KERUMAHKU SEKARANG!! SAERIN BELUM PULANG!! KAU HARUS TANGGUNGJAWAB!!" bentak So Hyun pada Baekhyun dan langsung mematikan telfonnya.
"Minseok oppa, Saerin tidak dikantor" So Hyun tambah cemas, pasalnya saat ini sudah hampir tengah malam dan Saerin belum juga pulang dan tidak bisa dihubungi.
Baekhyun yg mendengar bentakan So Hyun langsung tersadar. "apalagi yg dilakukan gadis itu? Apa dia tidak langsung pulang tadi?" Baekhyun mengacak rambutnya frustasi. Ia menghubungi Saerin berkali-kali tapi tetap saja ia hanya mendengar suara oparator.
"shitt!! Kau membuatku khawatir Saerin-ssi" Baekhyun langsung menyambar kunci mobilnya, ia ingin memastikan apa yg dikatakan So Hyun memang benar.
"astagaa... jika eomma dan appa tau, pasti aku dimarahi lagi" gerutu Xiumin kesal.
So Hyun dan Xiumin sudah beberapa kali mondar-mandir di ruang tamu rumah mereka menunggu Saerin yang belum juga pulang.
Tiba-tiba sebuah suara menghentikan mereka "oppa, eonni kalian belum tidur??" tanya Saerin seolah tidak terjadi apa-apa.
So Hyun langsung memeluk Saerin erat " kau tidak apa-apa Saerin-ah??"
"gwaenchana eonni... wae??" tanya Saerin bingung.
"kemana saja kau gadis kecil, hmm?? Kau tidak mengabari kami??" tanya Minseok mengelus rambut Saerin pelan.
"mianhae oppa, tadi aku ke rumah Seulgi dulu, trus hp Saerin..." belum selesai Saerin berbicara tiba-tiba ada seseorang yg membuka pintu rumah mereka. Membuat ketiga orang itu menatap orang itu bersamaan.
"ini tidak lucu So Hyun-ssi" ucap Baekhyun dingin menghampiri ketiga orang yg sedang berdiri tidak jauh dari pintu. Ada perasaan kesal dan lega didirinya ssat ini. Kesal karena merasa So Hyun mengerjainya, dan merasa lega karena Saerin ternyata di rumah.
Baekhyun mengernyit heran 'kenapa dia masih memakai pakaian yg tadi?' batinnya bingung.
"hehehe.... mianhe Byun Baekki" ucap So Hyun tersenyum lebar dan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
"Baekhyun-ah... apa kau kesini karena mengkhawatirkan Saerin?? Hmm?? Kau terlihat peduli sekali pada adikku ini" goda Xiumin yg langsung mendapat tatapan tajam Baekhyun.
Saerin menatap atasannya itu, Baekhyun memakai baju santainya. Ya, sweater oranye dan celana warna putih. 'Tetap terlihat tampan meski tidak memakai baju kantornya' batin Saerin kagum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saerin menatap mata coklat tajam milik Baekhyun, mengikuti arah pandang pria itu dan mengarah tajam pada Minseok oppa. 'astaga, apa yg oppa lakukan? Aish, jangan sampai daepyonim kesal' batinnya sedikit cemas.
"oppa hentikan, jangan membuatnya kesal" ucap Saerin mencoba menghentikan Minseok yg terus menggoda Baekhyun.
"wae Saerin-ah? Menggodanya sangat menyenangkan bukan? Bahkan dia tidak pernah bercanda sekalipun" ucapan Xiumin membuat So Hyun mengangguk setuju.
"yak oppa!! Aku tidak mau mati sia-sia karena kau terus membuatnya kesal" teriak Saerin pada Xiumin, membuat semua orang menatapnya bingung. Apa maksudnya? Pikir mereka.
"wae gurae? Kau tidak sedang mabuk kan? Ucapanmu ngelantur Saerin-ah" So Hyun memastikan keadaann Saerin.
Saerin menunduk tidak berani menatap Baekhyun.
"a-ani, a-aku hanya...." Saerin bingung mau bicara dari mana?
"Stefi bilang saat aku bekerja, jangan sampai membuat atasanku kesal, atau aku akan mati sia-sia. Dan aku takut.." ucapan Saerin memelan, ia takut melihat reaksi Baekhyun. Dan tiba2
"pff... HAHAHAHA...!!!" Baekhyun tidak bisa menahan tawanya, bagaimana Saerin bisa mempercayai hal seperti itu?. Pikirnya itu sangat lucu.
Semua orang memandang Baekhyun dengan tatapan kagum. Saerin kagum dan tersihir atas ketampanan atasanya yg selalu dingin itu, sedangkan So Hyun dan Xiumin kagum karena baru kali ini melihat Baekhyun tertawa selepas itu setelah 4 tahun berlalu.
Baekhyun berbicara lagi ditengah tawanya "jadi itu alasanmu selalu menunduk Saerin-ssi?? Hahahahaa.... sangat lucu bukan?".
Tidak ada yg menanggapi pertanyaan Baekhyun, semua masih sibuk dengan pikiran masing2.
Merasa tak ada yg menanggapi pertanyaannya, Baekhyun menghentikan tawanya dan menatap ketiga orang didepannya yg sedang menatapnya semua dg pandangan yg entah tidak Baekhyun mengerti.
"apa itu tidak lucu?" tanya Baekhyun bingung.
"aku sedang tidak bermimpikan? Kau... kau tertawa Baekhyun-ssi?" tanya Xiumin yg masih menatap Baekhyun kagum.
"wae?? Apa tadi tidak lucu? Menurutku sangat lucu sekali hahaha..." tawa Baekhyun pecah lagi.
Baekhyun menatap jengah ketiga bersaudara yg masih diam tak bergeming sambil menatapnya. Akhirnya Baekhyun memilih untuk menghampiri Saerin yg masih menatapnya, 'dia merona lagi?wae?'batinnya bingung.
"besok tidak usah ke kantor kalau kakimu masih sakit" ucapnya pada Saerin yg masih menatapnya.
"n-nde" jawab Saerin berusaha mengalihkan pandangannya.
"tidak usah berbicara formal begitu, ini bukan dikantor. Panggil Baekhyun saja"
"ne, Baekhyun-ssi" ucap Saerin lirih.
"jangan takut padaku, aku tidak akan membunuhmu, kau sangat lucu sekali" Baekhyun mengacak rambut Saerin pelan, membuat gadis itu merona.
"aku pulang dulu, yak sampai kapan kalian akan terus membuka mulut seperti itu?" ucap Baekhyun pada So Hyun dan Xiumin sebelum ia pergi. =======
Saerin terus saja mengganti posisi tidurnya
"aish, aku tidak bisa tidur" erangnya kesal. Ia terus saja terbayang senyum atau bahkan tawa Baekhyun.
"astagaaa... ada apa denganku? Bahkan senyum Luhan oppa maupun Briyan tidak pernah membuatku begini. Baekhyun bahkan bukan siapa2ku aaaakhhh.." teriaknya frustasi.
"bagaimana aku bisa tidur jika terus begini" Saerin berpikir sejanak, ketika tiba2 ia melihat jas Baekhyun yg sempat dipinjamkan padanya.
"mungkin akan kupinjam sedikit lebih lama lagi" Saerin tersenyum mengambil jas itu dan menghirup aroma vanilla cinnamon mint bau khas atasannya itu dan membawanya tidur bersamanya. =======
"dia tertawa?? Lagi??" seorang gadis tengah berpikir keras, apakah ia akan terus melanjutkan tekadnya atau kembali lagi setelah melihat tawa seorang pria yg selalu ia rindukan.
Ya, karena tawa pria itu yg telah membuatnya selalu ingin berada didekat pria itu yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri Byun Baekhyun seseorang yang dulu sangat disukainya.
"tidak, tidak So Hyun-ssi, kau tidak ingin sakit hati lagi kan? Mari lanjutkan tekadmu" So Hyun berusaha menepis jauh keinginannya untuk kembali dan ia meyakinkan dirinya sendiri untuk melanjutkan tekadnya.
"kau harus bisa menghadapi semua ini So Hyun-ssi, kau adalah gadis kuat, pikirkan masa depanmu dan jangan lengah!! FIGHTING!!" ucap So Hyun menyemangati dirinya sendiri.