18=> KESALAHPAHAMAN

123 15 0
                                    

"Saerin?? Kenapa kau keluar malam2 begini?" tanya Daniel yg kebetulan lewat di taman itu.

"aku merasa suntuk, hanya ingin menghirup udara segar" jawab Saerin pelan.

"hey, aku sudah mengenalmu dari kecil Saerin-ah, jangan berbohong. Pasti ada yg mengganggu pikiranmu. Katakanlah aku akan mendengarkan semua ocahanmu"

"aku bahkan tidak tau kenapa aku begini" jawab Saerin lesu.

Daniel menarik tangan Saerin dan mengajaknya ke tengah taman itu.

"lihatlah, kau bahkan tidak tau ada kembang api saat ini" Daniel menunjuk langit yg sudah dipenuhi kembang api yg sangat indah.

"aku benar2 tidak memperhatikan. Ini sangat indah" Saerin tak hentinya tersenyum menatap kembang api itu.

'aku tidak suka melihatmu murung Saerin-ah' batin Daniel melihat Saerin yg sedang tersenyum.

"gomawo sudah menghiburku Daniel-ah" tiba2 Saerin memeluk Daniel membuat Daniel terkejut dan berdebar.

"yak! jangan memelukku sembarangan!" Daniel segera melepaskan pelukan Saerin takut gadis itu mengetahui jantungnya yg berdebar keras.

"wae?? Kau jadi berubah" Saerin mengerucutkan bibirnya kesal.

"hahahaa... kau sangat imut" Daniel mengacak rambut Saerin pelan.

"yak kau merusak tatanan rambutku" keluh Saeri merapikan rambutnya lagi.

"oh iya, kata Jihoon kau ada urusan di London. Apa urusanmu sudah selesai?" tanya Saerin penasaran.

"belum, urusanku pindah disini. Kau tahu mengawasi Briyan sangat merepotkan" jawab Daniel jengah.

"Briyan? Jadi kau disana mengawasi Briyan?"

"aku harus memastikan dia tidak menyakitimu lagi, tapi dia malah pergi ke Korea"

"aku sudah bertemu dengannya di Korea"

"mwo? Apa dia menyakitimu?" tanya Daniel cemas.

"aniyo, seseorang menyelamatku saat itu" jawab Saerin.

"kau harus lebih hati-hati Saerin-ah, dia itu sangat licik. Dia bisa mencelakaimu kapan saja. sebaiknya jangan pergi sendiri mulai saat ini, setidaknya harus ada orang yg bisa melindungimu"

"ne, arasseo. Kau cerewet sekali" kekeh Saerin.

"kau bisa mengandalkanku kapan saja Saerin-ah"

"arasseo, kau selalu mengucapkan hal itu berkali-kali sampai aku hafal diluar kepala"

"kuantar kau pulang kajja" ajak Daniel yg langsung disetujui Saerin.

"kau tidak mampir ke rumah dulu?" tanya Saerin sebelum keluar dari mobil Daniel.

"lain kali aku akan mampir" jawab Daniel.

"Saerin-ah" panggil Daniel pada Saerin yg hendak membuka pintu mobil

"eum? Wae?" tanya Saerin bingung.

"jika kau punya masalah dengan seseorang, katakanlah langsung padanya. Buat dia mengerti" ucap Daniel lembut.

Saerin terkejut menatap Daniel sejenak "ne, gomawo" ucap Saerin tulus dan tersenyum pada Daniel lembut.
=======

Sudah 4 hari ini Baekhyun selalu bertindak seenaknya pada Saerin, selalu ada cara untuk membuat Saerin terus berada di ruangannya. Tetapi Baekhyun selalu mengabaikan gadis itu.
Hal itu membuat Saerin benar2 kesal.

Bahkan disaat makan siang biasanya mereka makan di caffe kantor tapi 4 hari ini mereka makan siang di ruangan Baekhyun terus menerus dan itu membuat Saerin bosan bahkan ketika Baekhyun ditanya ia hanya menjawab singkat seolah tidak ingin berbicara. Saerin benar2 tidak tahan kali ini.

DON'T PROMISE #Byun BaekHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang