15: Think Logically.

33 22 4
                                    

Jean's POV

~

          Menurut gue, Reynan itu tipikal cowok yang asik diajak ngobrol. Kalau ngobrol sama dia, pasti ada aja topik yang dibahas. Gue jamin, lo bakalan terhibur cuman karena melihat dia berbicara panjang lebar lantaran dia yang memasang mimik serius namun setelahnya menyengir lebar. Lagi, dia baik banget. Gue juga nggak pernah nyangka kalau gue sama dia bisa jadi teman mengingat gue kenal dia hanya sebatas dari kesalahan kecil di koridor saat itu.

          Kemarin waktu gue duduk sama Reynan di kantin, mata gue nggak sengaja menatap ke arah bangku pojok, melirik sekilas dua orang disana yang sedang membicarakan sesuatu. Mereka Jim sama Jeka, kira-kira lagi ngomongin apa ya? Sangat tertutup, bahkan gue kira mereka bisik-bisik. Baru setelah Jeka dan Jim menoleh ke arah gue, gue cepat-cepat melengos dan pura-pura tidak menatap kesana. Hanya duduk tenang disini sembari menatap Reynan yang sedang berbicara ke gue.

          Pagi ini, nggak tahu kenapa, mendadak gue kehilangan mood. Berangkat sekolah aja gue males-malesan, untung ada Vian yang misuh-misuh layaknya ibu-ibu rempong yang mengomeli gue. Nggak boleh males, katanya. Mengangkat bahu, gue turuti aja apa kata kembaran gue itu. Dia 'kan aneh.

          Gue juga sih. Hehehe.

          Sesampainya di kelas gue, gue menemukan Ara dan Virly yang sedang mengobrol riaㅡnampak menikmati topik obrolan kali ini mungkin. Saat gue datang menghampiri kursi gue di sebelah Ara, mereka senyum-senyum. Duh, gue 'kan lagi males-males begini, kenapa mereka tiba-tiba nggak jelas?

          "Gue tahu senyum itu emang ibadah. Tapi kalo senyum-senyum nggak jelas begitu, lo berdua keliatan rada miring bukannya ibadahㅡsenyum ke orang lain." Gue bersuara, mengomentari sikap Ara dan Virly yang memang mirip orang nggak waras. Bayangin, temen-temen lo ngeliatin lo sambil senyum-senyum nggak jelas, risih nggak? Apalagi kalau temen-temen lo sejenis Ara dan Virlyㅡnggak bisa ngebayangin. Caca, Clara, Gisel dan Nesa juga sama kayak dua orang cewek ini. Intinya, mereka semua itu miring. Termasuk gue.

          "Seneng nggak makan berdua sama Reynan, Je?" Tanya Virly. Tetapi setelah bertanya seperti itu, tangan kiri Virly langsung mendapat pukulan dari Ara, lumayan keras. Virly langsung menoleh, matanya melotot menatap Ara yang sedang memasang ekspresi seperti 'Apa apaan sih lo?'. Sedetik, Virly bersuara lagi, "Ngapain nabok-nabok tangan gue sih, Ra?!" Protesnya, sewot.

          "Udah ikut-ikutan senyum nggak jelas kaya gue, terus sekarang nanya yang nggak jelas juga. Mau lo apa, Vir?" Tanya Ara, kelewat santai namun terdengar sinis. Ara menatap Virly datar yang dibalas tatapan tidak mengerti. Gue memijit pelipis, pusing dengan tingkah dua cewek ini yang kalau sudah berantem, nggak bisa dipisahkan.

          "Mulut-mulut siapa? Kok lo yang protes sih? 'Kan gue mau dengar Jean jawab apa!" Balas Virly, nggak mau kalah.

          "Yang bermutu dong! Jean sama Reynan? Mana nyambung! Jean tuh harusnya sama Jekㅡ"

          "Reynan 'kan juga cowok. Emang lo pikir dia apa? Emang yang bisa deketin Jean cuma jekㅡ"

         "Gue tahu! Mereka sama-sama cowok, tapi 'kan tetep aja beda, Vir! Masa lo nggak tahu, sih? Lo sebenarnya dukung siapa? Reynan atau Jekㅡ"

         "Nggak ada yang gue dukung! Rekomen doang. Lah lo kenapa ngotot banget soal Jekㅡ"

          "Dih, gapapa sih! Gue cuman ngomong aja, bukan apa-apa. Lo aja yang sok tau! Lagian Jekㅡ"

          "Ribut mulu. Mendingan lanjutin di tengah lapangan aja yuk? Gue jadi wasit deh. Kalau di kelas 'kan nggak enak, banyak yang keganggu. Kalau di lapangan enak, bisa sekalian gulet biar puas marah-marahnya." Ujar gue pada akhirnya, menekan pada setiap kata yang keluar dari mulut gue sambil menatap dua sahabat gue ini nggak habis pikir. "Orang-orang dikelas pada keganggu tahu nggak? Kuping gue panas dengernya juga. Seru banget ya ngedebatin Reynan sama siapa tuh? Jeka? Iya? Lo berdua suka sama mereka?"

ORDINARY MISTAKE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang