40. Alert

24.3K 936 3
                                    

Set fire to rain - Adele 🔊

Don't forget to vote and coment after reading... ❤❤❤

¤¤¤¤¤

57 Street Between 9&10 AVE, Midtown West of Manhattan, New York City

"saya sudah mengawasi gerak-geriknya Bos!" ucapnya pada orang di sebrang telepon, matanya memandang jalanan di bawah yang padat dari jendela apartemennya.

"........"

"baik Bos, saya baru sampai di apartemen. saya sudah mengambil banyak foto 3 hari ini semua aktivitas mereka beberapa saya foto, nanti saya kirim yah bos" ujarnya menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

"......"

"ya bos, saya akan menghubungi Alvin untuk membahas rencana ini, ok bye..!" Edwin menutup teleponnya seraya membuang batang rokoknya di tong sampah. Edwin adalah teman baik Alvin, mereka berkenalan saat di cafe dan langsung cocok, Alvin memberikan informasi kalau bosnya butuh satu lagi pengawal untuk melakukan tugas tertentu seperti yang ia kerjakan sekarang, alhasil mereka menjadi partner kerja sampai sekarang. Tugasnya kali ini mengintai sebuah keluarga yang tinggal di Manhattan, New York. Edwin akan mendapat komisi besar kalau ia berhasil menjalankannya dengan baik, sedangkan jika ia gagal akan nyawanya menjadi taruhannya. terlalu antimainstream memang, tapi itulah kenyataannya.

"Hallo, Alvin loe dimana?" tanya Edwin setelah teleponnya diangkat

"......"

"oh, iya besok gue balik. mau ngasih ngasil foto gue ke lo" ujar Edwin

"....."

"iya sampai ketemu di tempat biasa yah, bye!" lalu telepon ia matikan dan berjalan ke kamar mandi. seharian menjadi detektif bayaran sangat melelahkan Edwin butuh kesegaran.

••••••

Eno sedang menikmati sore hari di rumahnya seraya membaca koran di temani secangkir kopi hitam dan biskuit coklat kesukaannya. konsetrasinya buyar saat Gunawan Satpam penjaga gerbang rumahnya datang menghampirinya.

" Permisi Tuan, ada Seorang kurir mengirim ini untuk Nyonya Emilly" ucapnya memberikan sebuah amplop coklat padanya

"terimakasih Gun, kau boleh pergi" ucap Eno lalu membolak balikkan amplop ditangannya tidak ada nama pengirimnya. Eno makin penasaran lalu membuka amplopnya, tangannya mengambil beberapa lembar foto menampilkan sosok dirinya disana sedang keluar dari mobilnya, lalu memasuki hotel dan yang terakhir dua foto dirinya di depan pintu kamar inap Ririn dan memasuki kamarnya.

"shitt.. siapa yang memataiku, beraninya dia ingin menghancurkan rumah tanggaku" desis Eno, tangannya menyobek-nyobek semua foto itu hingga tak berbentuk. Eno bangkit dari kursi dan membuang serpihan foto itu ke tempat sampah dengan kesal.

"Eno apa yang kau buang?" tanya Emilly menuruni tangga melihat suaminya sedang membuang gelungan kertas di tempat sampah dengan melemparnya tepat sasaran.

"tidak, itu hanya sobekan kertas gak penting. kamu mau makan di luar nggak sayang?!" tanya Eno mendekati Emilly lalu mengangkat pinggangnya memutar badan Emilly hingga ia tergelak.

Wedding with Tuan Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang