39. Attention

23.1K 926 3
                                    

Not afraid - Eminem 🎶

Ayo dong vote jangan cuma baca doang... author ngemis lagi , menyedihkan 😂😂

" Benci dan cinta itu beda tipis".
-Freddy-

¤¤¤¤¤

Eno keluar dari mobil Xpander miliknya, memasuki hotel dengan santai  melenggang kakinya melewati meja resepsionis dan memasuki lift, Dirinya berniat menuju kamar 304.

tok.. tok... tok..

"hay, masuklah" ujar wanita cantik memakai dress selutut open shoulder motif garis-garis biru putih membuka pintu kamarnya. Eno pun masuk dengan diam, membiarkan Ririn menutup pintunya.

"jadi ada apa kau kesini??" tanya Ririn menuang anggur pada glass wine (Grande). Eno masih diam di kursi pantry menatap aktivitas Ririn.

"ah aku tau kau ingin sesuatu bukan..." ujar Ririn meminum anggurnya mendekati Eno mengusap bahunya lalu rahangnya dengan gerakan erotis jari lentiknya bercat kuku merah mengusap bibir merah muda milik Eno.

"apa??!" tanya Eno malas, menggigit jari Ririn yang bertengger di bibirnya.

"Aw, kau sudah tidak sabar rupanya" ujar Ririn memasukkan jarinya yang di gigit Eno ke mulutnya seperti mengemut lolipop, tangannya menarik tangan Eno menuju tempat tidurnya. Eno menurut saja.

"kau sedari tadi diam sayang, tidak seperti biasanya" ucap Ririn mendudukan Eno diatas kasurnya, tangannya menarik gaun yang melekat di badanya dan melempar ke sembarang tempat menyisakan celana dalam dan branya. Ririn mendekati Eno dan duduk dipangkuannya

"bisa kita mulai sayang, aku sudah basah dibawah sana" bisik Ririn ditelingan Eno bibirnya mengecup leher Eno.

"ambilkan tali dan kursi biasa" ujar Eno datar mendorong tubuh Ririn dipangkuannya

"ups... baiklah, sepertinya kau ingin berperan sebagai Mr. Grey" bisik Ririn

"ini, aku tau kau akan mengikatku Sayang." ucap Ririn memberikan tali warna putih dan duduk diatas kursi.

"kau pasti akan suka permainan ini" bisik Eno membuat Ririn merasakan gelenyar yang hebat.

"aku siap bermain denganmu" balas Ririn dengan tangan dan kaki sudah diikat oleh Eno

"lets play..!" ucap Eno setelah menemukan lakban dan pisau di dapur. mulut Ririn di lakban oleh Eno sehingga bicara pun tidak jelas. Tangan Eno meremas payudara Ririn dibalik branya, Ririn melenguh dengan mata terpejam.

"nah sekarang aku yang akan bicara" ucap Eno duduk di atas kasur menatap Ririn di depannya

"kau tau kenapa aku kesini?" tanya Eno mengacungkan pisau tajam ke wajah Ririn yang menggeleng

"aku pikir kau tau salahmu apa Ririn, jangan harap aku mau menjamah tubuh kotormu yang menjijikan itu" ucap Eno meludah kesamping.

"kau sudah berani meracuni pikiran istriku, Ririn" pungkas Eno menggoreskan tipis pisaunya di paha mulus Ririn.

"kau tau aku tidak suka di ganggu dan diusik apalagi ini menyangkut Istriku, wanita yang amat aku sayangi" desis Eno menggores kembali paha Ririn secara menyilang hingga darah merembes keluar. Ririn melotot dan berusaha melepaskan dirinya dari ikatan Eno.

Wedding with Tuan Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang