Saat telah kembali ke kelas olivia langsung menuju ke arah teman-temannya yang sepertinya sudah selesai menyontek tugasnya.
"Lah lo kenapa kayak abis di kejar setan gitu sih liv?"
Tanya puja heran melihat tingkah laku olivia."Ng-ngak kenapa-kenapa kok"
Ucap olivia gugup."Trus kenapa lagi tuh pipi kayak tomat,merah banget"
Ucap intan yang menunjuk ke arah pipi olivia""Lo blushing ya liv?"
Tanya wisa."Ng-ngak kok"
"Udah gak usah boong,cerita deh sama kita,siapa tau kita bisa bantu"
Ucap fifin meyakinkan.Akhirnya olivia menyerah,ia lalu menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan rachel.
"Lo serius Liv,ngak lagi becanda kan?"
Tanya puja tak percaya."Aku serius puja,ngapain aku harus boong sama kalian"
Ucap olivia."Gila,si rachel kayaknya suka deh sama lo liv"
Ucap intan sambil tersenyum menggoda."Ih apaan sih ntan,ngak mungkin dia suka sama aku"
Ucap olivia mengelak."Tapi kalo emang bener,gue saranin lo jangan sampe suka sama dia liv,pacarnya udah berserakan dimana-mana"
Ucap wisa serius."Iya Liv,dari pada ntar lo sakit hati"
Ucap puja menambahkan."Liat nanti deh"
Ucap olivia santai,ia tidak mau ambil kesimpulan di awal,siapa tau rachel tidak seburuk yang dipikirkan teman-temannya.***
Saat jam pelajaran berakhir semua siswa berhamburan ke luar kelas dengan wah berseri-seri,ini wajar karna pelajaran hari ini telah usai.Namun berbeda dengan olivia,ia sedang melaksanakan kewajibannya sebagai siswa sekarang ini,yaitu piket kelas,dan parahnya lagi tidak ada satupun siswa yang piket hari ini untuk membantunya,sungguh hari yang sial.
"Awas aja,minggu depan aku gak bakalan piket kelas lagi"
Ucapnya menggerutu sambil terus menyapu kelasnya.Saat telah selesai olivia langsung menuju ke arah tasnya dan membereskan semua barang-barangnya.
Olivia berjalan di koridor sekolah yang telah sepi oleh siswa,ia mengarahkan pandangannya ke segala arah untuk sekedar menyegarkan mata,tak sengaja pandangannya melihat dua orang yang menurutnya sedang melakukan hal yang tidak wajar untuk seorang anak SMA.
"Kok aku kayak kenal ya sama cowok itu"
Ucap olivia yang terus memandangi dua orang tersebut.Tak lama setelah itu laki-laki dan perempuan itu menoleh ke arah olivia dan ternyata orang itu adalah.."Rachel?"
Ucapnya tak percaya dengan siapa yang ia lihat."Rachel
"Lo!! Ikut gue"
Ucap Rachel pada seorang gadis yang sangat ia benci."Ih,apaan sih chel,tangan aku sakit ini"
Ucap gadis itu kesal,namun rachel tidak perduli dan langsung membawa gadis itu menuju ke depan kelasnya."Lo ngapain pake ngaku-ngaku pacar gue tadi di depan temen-temen gue ??"
Ucap Rachel kesal."Iih,kita kan emang pacaran chel,trus selama ini hubungan kita itu kamu anggap apa?"
Tanya sang gadis."Heh,denger ya,lo gak pernah gue anggap penting,lo cuma temen buat gue na"
"Tapi gue udah suka sama lo dari lama chel,gak bisa apa lo terima gue?"
Ucap vina sedikit memaksa.
Rachel dan vina memang sudah berteman sejak kecil,mereka selalu bersekolah di tempat yang sama sampai SMA."Gue gak bisa"
"Kenapa?"
Tanya vina memandang serius ke arah rachel."Gue udah punya seseorang"
Ucap Rachel.Damn
Kata-kata itu sungguh menyakitkan bagi vina,selama ini rachel tidak pernah menyukai seorang gadis,dan sekarang...
"Si-siapa chel?"
Tanya vina terbata."Gak lama lagi lo bakalan tau"
Ucapnya lalu berniat pergi meninggalkan vina,namun gadis itu segera mencekal tangan rachel."Oke,gue bakal coba buat lupain lo,tapi gue punya permintaan terakhir sebelum gue ngelupain semua perasaan gue sama lo"
Rachel yang tadinya ingin pergi kembali menatap ke arah vina.
"Apa"
Tanpa babibu vina langsung memeluk tubuh bidang rachel.
"Gue cuma pengen peluk lo sebagai seseorang yang suka sama lo,bukan sebagai temen"
Ucapnya lalu kembali mengeratkan pelukannya pada tubuh rachel.
Rachel yang mengerti situasi hati gadis itu sedang tidak baik pun langsung membalas pelukan gadis itu."Sorry na"
Ucap rachel tepat di dekat daun telinga milik vina......
Olivia yang sudah muak melihat adegan berpelukan rachel dan gadis itu lalu berjalan meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah sepi.
"Baru tadi pagi dia bilang pengen deket sama aku,dan sekarang di malah peluk-pelukan sama cewek lain,chk..bulshit banget omongan dia"
Ucap olivia lalu benar-benar pergi dari pekarangan sekolah dengan perasaan sedikit kesal.