Pagi harinya olivia berangkat ke sekolah seperti biasanya,tidak ada yang spesial untuk pagi ini menurutnya,tapi saat tiba di sekolah ia merasakan suatu yang aneh,seluruh siswa menatapnya dengan tatapan tidak suka dan jijik,entah apa kesalahan nya sampai mereka menatapnya seperti itu,dan akhirnya dia sampai di kelasnya.
"Sa,aku mau nanya,kenapa semua orang natap aku dengan tatapan gak suka gitu sih sa"
"Emm,gi-gimana ya ngomongnya,ee mending kita ke mading deh sekarang"
Ucap wisa cemas dan membawa olivia menuju ke mading.Saat tiba di depan mading Ternyata banyak siswa yang sedang melihat mading juga,olivia jadi penasaran memangnya ada berita apa di mading sampai banyak siswa yang melihatnya.
"Ini pada liat apaan sih sa,harus banget ya aku liat"
Tanya olivia pada wisa."Harus liv,kalo gak lo gak bakal tau apa masalahnya."
Saat sudah tiba di depan mading olivia di buat mematung dengan berita yang ada di sana.
"SEORANG OLIVIA IVANA ADALAH PEMBUNUH AYAHNYA SENDIRI DI SEBUAH KECELAKAAN MOBIL 3 BULAN YANG LALU"
"I-ini,si-siapa yang buat berita ini"
Ucap olivia gemetar."SIAPA YANG BUAT SEMUA INI"
Ucap olivia berteriak,semua yang ada di sana hanya diam tanpa bisa berkata apapun pada olivia."GUE YANG BUAT"
Ucap seseorang dari kejauhan,dan ternyata itu adalah seorang rachel dewa."Ka-kamu"
Ucapnya tak percaya."Iya gue yang buat,emang kenapa,ini pantes buat lo karena udah permaluin gue kemaren"
Ucapnya dengan nada kemenangan.PLAAK
sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi rachel,hal itu membuat sensasi perih si sekitar pipinya.
"Ka-kamu jahat chel,apa kamu pikir seorang anak menginginkan ayahnya meninggal??"
Ucap olivia sambil meneteskan air matanya,ia tak menyangka rachel begitu dendam kepadanya."Hahahahha"
Olivia tertawa hambar."Aku lupa,kamu mana mungkin paham sama perasaan aku,sekarang kamu puas kan,puas udah permaluin aku"
Ucapnya lalu pergi meninggalkan kerumunan siswa yang sejak tadi menyaksikan semuanya.***
"Gue tau lo sakit ati ama tuh cewek,tapi gak gini juga caranya chel"
Ucap Naufal pada Rachel."Akhhh,gak tau deh gue,gue emang berlebihan banget tadi"
Ucapnya sambil mengusap rambutnya frustasi.ia masih terbayang bagaimana wajah gadis itu saat menangis tadi,dan entah mengapa hal itu menyakiti hatinya,ia tidak suka melihat air itu turun dari mata gadis itu.Saat bell masuk berbunyi semua murit masuk ke kelasnya masing-masing,begitupun dengan rachel dan teman-temannya.
Tapi saat jam pelajaran di mulai olivia tidak kunjung masuk ke kelasnya,tentu ini membuat para sahabatnya khawatir."Si oliv kemana sih?"
Ucap intan cemas."Tau nih,setelah kejadian tadi dia langsung lari gitu aja,gue sempet kejar tapi hilang jejak"
Ucap wisa yang juga sangat khawatir.sebenarnya mereka ingin memarahi rachel,tapi kalian taulah siapa RACHEL DEWA itu,alhasil mereka mengurungkan niat untuk melakukan itu.***
Saat pelajaran tengah berlangsung rachel tidak pernah tenang di tempat duduknya,ia mencemaskan gadis itu,gadis yang ia sakiti begitu dalam mengenai keluarganya.
"Lo di mana liv"
Ucapnya lirih"Buk,saya permisi ke toilet ya"
Ucap Rachel pada guru yang mengajar."Oh,ya sudah tapi jangan lama-lama"
"Baik buk"
Ucapnya lalu keluar dari kelas.Saat sudah keluar dari kelas ia segera berlari ke sana-ke mari untuk mencari keberadaan olivia,ia tidak bisa berdiam diri di kelas begitu saja,dan akhirnya rachel tiba di rofthop tempat ia biasa menenangkan diri di sana,dan betapa terkejutnya dia saat melihat olivia sedang duduk di sofa tempat ia biasa duduk,di dalam hatinya ia merasa lega karena sudah bisa menemukan gadis itu di sini.
"Hai"
Ucap Rachel lalu duduk di sebelah olivia.Olivia hanya diam,dia tidak ingin menanggapi perkataan cowok itu.
"Gue minta maaf ya soal yang tadi,gue tuh cuma lagi kesel aja sama lo,jadi yaa..."
"Kalo lo kesel sama gue,kenapa harus libatin papa gue,kenapa lo ungkit masa lalu gue yang selama ini gue usaha mati-matian buat gak nginget kejadian itu lagi,dan lo dengan mudahnya sebarin berita murahan lo itu sama semua murid di sini"
"Sorry"
Ucap Rachel tertunduk."Kalo lo emang benci sama gue,bully gue,siksa gue,atau perlu bunuh gue sekalian,gue gak masalah chel,tapi jangan pernah libatin keluarga gue,mereka udah cukup menderita karena gue"
Ucap olivia menangis di hadapan rachel,hal itu sontak membuat rachel gelagapan,ia tidak tau bagaimana menenangkan gadis ini."Maaf,gue bener-bener minta maaf sama lo"
Ucap Rachel lalu tanpa aba-aba langsung memeluk tubuh mungil olivia dengan erat."Dasar cowok jahat,nyebelin,brengsek,his..hks"
Ucapnya dalam tangisannya,ia juga memukul dada bidang milik rachel sekuat tenaga,dan rachel hanya diam tanpa berkata apapun.Setelah tangisannya mereda olivia lalu melepaskan pelukan itu dan berlari menjauhi rachel,namun sebelum pergi ia sempat berkata pada Rachel.
"Aku harap setelah ini kamu gak bakal gangguin aku lagi,walaupun kita sekelas anggap aja kita gak pernah terlibat masalah apapun"
Ucapnya lalu benar-benar menghilang dari hadapan seorang rachel."Gue gak pernah anggap lo seorang pembunuh liv,gue aja yang bodoh karna nyakitin cewek kayak lo"
Ucapnya dengan rasa bersalah di hatinya.