Olivia kembali dari UKS dengan perasaan cemas,bagaimana tidak,ia sangat salah karena sudah memarahi sang pemilik sekolah,di tambah lagi tatapan dari para murid yang ia lewati sungguh sangat mengintimidasi baginya.
"Tamat sudah riwayatmu olivia"
Ucapnya dalam hati.Saat sudah sampai di dalam kelas ke empat sahabatnya yaitu puja,intan,fifin dan wisa segera menariknya ke bangku paling belakang.
"Liv,lo gila ya,yang lo lakuin tadi parah banget"
Ucap wisa was-was."Ya kan aku gak tau kalo ternyata rachel itu anak pemilik sekolah ini"
Ucapnya takut."Lo gak usah cari gara-gara lagi sama sia liv,kita takut lo di apa-apain sama dia"
Ucap fifin cemas."Iya,aku janji gak bakalan ikut cam.."
BRAAK...
Suara pintu yang di buka begitu keras membuat semua penghuni kelas terkaget-kaget mendengarnya,dan yang mengejutkan lagi ternyata orang itu adalah rachel.
Rachel berjalan menghampiri meja olivia dengan langkah lebar dan tergesa.
"Ikut gue"
Ucapnya sambil menarik tangan olivia kasar.Rachel membawa olivia ke rofthop sekolah,disana sangat sepi,hanya ada sebuah sofa merah yang usang dan setumpuk kardus besar.
"Lepasin tangan aku rachel,sakit"
Ucap olivia menahan tangis."Lepasin lo bilang??
Chk,gak semudah itu,lo udah permaluin gue di depan anak-anak,dan lo harus terima hukuman dari gue"
Ucapnya sambil menyeringai jahat."Aku minta maaf soal yang tadi,abisnya kamu sih main pukul anak orang aja,kan kasian"
Ucap olivia dengan memasang wajah puppy eyes nya.Rachel mendorong tubuh mungil olivia ke atas sofa yang ada di sana dengan kasar.
"Heh gadis bodoh,lo punya otak gak,kalo punya mikir dong,lo pikir gue mau maafin lo segampang itu?"
Air matanya tak bisa terbendung lagi,ia tidak terima dibilang bodoh dan tidak memiliki otak,setiap orang punya otak bukan?""
Olivia lalu mendorong tubuh rachel agar menjauh darinya."Kamu yang gak punya otak,kamu yang bodoh,gak seharusnya kamu mukulin temen kamu sendiri,dan gak seharusnya kamu kasar sama cewek"
Ucap olivia lalu berlari meninggalkan rachel yang terdiam mendengar penuturan gadis itu."Lo gak akan gue lepasin semudah itu"
Ucap Rachel yang juga pergi meninggalkan rofthop untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya.***
"Liv,lo gak di apa-apain kan sam si rachel?"
Tanya wisa cemas."Ng-ngak kok sa,aku gak papa"
"Trus mata lo kenapa sembab gitu,lo abis nangis kan?"
"Ng-gak kok sa,ini akibat aku nonton drama korea yang sedih banget tadi,jadi ya..
Kebawa suasana gitu deh"
Ucap olivia sambil tersenyum,hal itu hanya di beri anggukan oleh wisa.****
"Chel,sorry ya yang tadi pagi,gue cuma Kebawa emosi doang,lagian gue gak ada niatan buat deketin si olivia"
Ucap Naufal pada Rachel yang sedari tadi hanya diam saja mendengar perkataan temannya itu.
Sekilas ia melirik ke bangku olivia dan mendapati gadis itu sedang bercengkrama dengan wisa dan yang lainnya."Udalah,gak usah di bahas lagi,jarang-jarang kan lo dapet bogeman dari gue,terima aja"
"Jadi lo maafin nih"
"Iye"
"Maaacih ya babang achel gantengkuh,cini-cini peluk duyu,bang aris juga boleh ikut kok,ayo chini"
Ucapnya sambil mengembangkan kedua tangannya pada rachel dan faris."Woi jijik gue fal dengernya"
Ucap rachel sambil berlari dari pelukan Naufal.
Mereka bertiga tertawa bersama,padahal baru tadi pagi mereka bertengkar."Sa,kok mereka udah baikan lagi sih?"
Tanya olivia saat melihat ketiga cowok itu sedang tertawa bersama."Ooh,mereka emang gitu liv,kalo berantem paling lama cuma setengah hari doang,abis itu baikan lagi tuh mereka."
Ucap intan.Olivia hanya ber-oh ria dan melanjutkan obrolannya dengan puja mengenai TAEHYUNG yang mengubah gaya rambutnya.
###
Bel tanda pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu,namun olivia masih berkutat dengan novel kesukaannya,ia bahkan mengabaikan teman-temannya yang mengajaknya pulang bersama.
"Wah,udah jam segini aja,aku pulang sekarang aja deh"
Ucapnya lalu menuju ke parkiran dekat sekolah.
Saat sudah tiba di depan mobilnya ia sangat terkejut melihat ke empat ban mobilnya kempes tanpa sebab."Kok kempes semua sih,siapa yang tega ngelanjutin ini sama aku,jahat banget sih"
Ucapnya sambil menangis melihat bannya sudah benar-benar kempes."Kenapa?"
Tanya seseorang dari belakangnya."Hks..hks.. mobil aku di kempesin sama seseorang,gi-gimana aku bisa pulang.."
Ucapnya yang masih menangis sesegukan."Ya udah kamu naik mobil aku aja,dan soal mobil kamu biar aku yang tanggung jawab"
Ucapnya lembut.Untuk sepersekian detik olivia terpesona melihat wajah tampan yang ada di depannya ini,sungguh ciptaan tuhan yang sempurna.
"Ya udah yuk masuk"
Ucapnya lalu membukakan pintu mobilnya untuk olivia."Makasih ya kak fadil"
"Loh,kok tau nama aku"
Tanyanya heran."Oliv kan baca name tag kakak,jadi tau dong nana kakak"
Ucapnya sambil tersenyum manis.Fadil lalu menjalankan mobilnya menjauhi pekarangan sekolah.
Tanpa mereka ketahui ada tiga orang pemuda yang memperhatikan gerak-gerik mereka."Sial,ngapain si brengsek pake nolongin segala lagi,gagal deh rencana gue"
Ucap Rachel kesal."Udalah chel,besok kan masih bisa"
Ucap faris menghibur."Oke,yuk cabut"
Ucap Rachel yang diikuti oleh faris dan naufal."Gue punya surprise buat lo besok gadis manis"
Ucapnya dalam hati.
