OLIVIA IFANA

274 15 2
                                    

Hari ini hujan membasahi kota jakarta begitu deras,semua berlari menjauh dari hamparan langit untuk sekedar menyelamatkan diri dari hujan yang akan membasahi.

Hari ini juga seorang gadis remaja asal bandung akan menetap di kota jakarta untuk pertama kalinya,ia tidak menyangka akan menginjakkan kaki di kota metropolitan ini.namun apa daya,tuntutan keluarga membuatnya harus hidup di kota ini.

"Olivia...
Akhirnya kamu datang juga,nenek sudah lama menunggumu"
Ucap seorang wanita tua.

"Maaf ya nek,tadi kena macet di jalan"
Ucap gadis tersebut.

"Ya sudah ayo masuk,nenek sudah siapkan makanan untukmu."

Namaku OLIVIA IFANA.
umurku 17 tahun,aku mempunyai keluarga yang bahagia,ada kakak,mama dan papa yang selalu menjagaku dengan baik,aku sungguh beruntung memiliki mereka di hidupku,sampai akhirnya suatu tragedi terjadi,kejadian yang menghancurkan kehidupan bahagiaku dalam sekejap mata.
Ayahku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang didalamnya juga terdapat diriku.mama menyalahkanku atas kecelakaan ini,ia selalu berkata bahwa aku adalah pembawa sial dalam hidupnya,begitupun dengan kakakku,semenjak kejadian yang menimpa papa ia tidak pernah bicara lagi denganku bahkan untuk mengatakan hai saja ia tidak pernah lagi.

Aku merasa sangat terpukul dengan kejadian ini,di suatu sisi aku sangat sedih akan kepergian sosok ayah dalam hidupku,dan di sisi lain mama menyalahkanku untuk semuanya,aku sempat putus asa tentang hidup,bahkan aku hampir melakukan suatu perbuatan yang sangat di benci oleh tuhan yaitu bunuh diri,tapi untunglah itu tidak sempat terjadi.

Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah dan pergi menemui nenekku di jakarta dan sekaligus tinggal dan pindah sekolah ke sana,aku pikir ini cara terbaik agar mama bisa tenang tanpa diriku.

"Olivia"
Panggil neneknya dari luar pintu kamar.

"Masuk aja nek,gak di kunci kok"
Ucapnya sedikit berteriak.

Neneknya pun masuk dan duduk di ujung kasur milik cucunya itu.

"Kamu masih memikirkannya?"

"Via tidak bisa melupakannya begitu saja nek,apakah nenek juga berfikir ini semua kesalahan via?"
Tanyanya lirih.

"Tidak sayang,hanya saja mungkin mama dan kakakmu masih butuh waktu untuk menenangkan diri dan pikiran mereka,apa mereka tau kalau kamu ke rumah nenek?"
Tanya neneknya.

"Aku sudah kirim pesan pada kakak nek"

"Baiklah,nenek ke bawah dulu,kalau kamu masih capek lebih baik istirahat saja dulu,tapi kalau tidak kau boleh memakai mobil nenek untuk pergi jalan-jalan keliling kota jika kamu mau"
Ucap neneknya lalu pergi dari kamar olivia.

"Aku memang butuh refreshing"
Ucapnya lalu bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Skip

"Nek,via pinjem mobil nenek ya,via mau jalan-jalan keliling jakarta"
Ucapnya bersemangat.

"Baiklah,apakah perlu nenek temani?"

"Nngak usah nek,via bisa sendiri kok,oh iya nek,kakek kemana?"

"Kakek kamu ada urusan ke luar kota ngurus perusahaan,mungkin lusa dia pulang"

"Oo gitu,ya udah via berangkat ya nek,assalamualaikum"
Ucapnya mencium tangan neneknya.

"Waalaikumsalam,hati-hati.jangan pulang kemaleman ya "

"Siap nek"

Setelah keluar rumah Via lalu menuju garasi di rumah neneknya,dan betapa terkejutnya ia saat melihat sebuah mobil mewah tepat di depan matanya.

"Lamorghini?????
DAEBAK"
ucapnya terkejut.

Ia segera masuk ke mobil dan pergi meninggalkan rumah super mewah milik neneknya.
Saat di dalam mobil via memutar lagu kesukaannya yaitu lagu milik boyband asal korea BTS yang berjudul "FAKE LOVE".

"I'm so Sick of this FAKE LOVE...FAKE LOVE...FAKE LOVE.

I'm so sorry about this FAKE LOVE...FAKE LOVE...FAKE LO..

Nyanyiannya terhenti saat ia melihat sebuah cafe bernuansa monokrom yang menarik perhatiannya,ia segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke cafe tersebut.

Saat masuk ke cafe tersebut banyak yang memperhatikan olivia,terutama kaum adam,jelas saja itu terjadi karena olivia memang gadis yang sangat cantik,kulitnya yang putih mulus serta matanya yang sipit membuatnya sering disangka gadis asal korea selatan.

Setelah duduk seorang pelayan datang menghampirinya.

"Mau pesan apa dek"

"Jus lemon aja deh satu mbak"

"Baiklah tunggu ya dek"
Ucap pelayan tersebut lalu pergi meninggalkan olivia.

Sambil menunggu pesanannya datang ia lalu membuka ponselnya yang sudah jarang ia gunakan,dan ia sangat terkejut membaca sebuah pesan yang masuk ke ponselnya.

"Baiklah,hati-hati di sana,jangan lupa belajar dan makan yang teratur"

Itulah isi dari pesan tersebut,olivia sangat senang,bagaimana tidak,kakaknya sudah mau membaca pesan darinya,bahkan membalasnya.ia lalu segera membalas pesan kakaknya tersebut.

"Kakak juga baik-baik di sana ya,jagain mama ya kak,maaf aku gak pamit.aku cuma gak mau mama sama kakak marah-marah lagi cuma gara-gara aku,semoga dengan aku pergi kakak sama mama bisa lebih baik di sana,salam buat mama ya kak,olivia sayang kakak sama mama"

               Send:kakak

Air matanya jatuh seketika,rasa sedih dan dukanya seketika datang kembali menjalar di hatinya,namun ia segera menghapus air matanya karena kedatangan pelayan yang memberikan minumannya.

"Aku harus kuat,gak boleh nangis lagi"
Ucapnya menyemangati diri sendiri

Tanpa ia sadari sedari tadi ada sepasang mata yang tengah menatapnya intens.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang