Seseorang mengatakan sesuatu padaku hari ini,sesuatu yang masih sangat hangat di otakku,sesuatu yang menggetarkan perasaanku.
"Sepertinya kau harus berhenti sekarang,sudah saatnya kau hidup tanpa beban seperti yang kau lakukan satu tahun terakhir ini,menanti hal yang tidak akan kau dapatkan"
"Aku menyerah"
#BTS
Playsong:(G)i-dle→ put it straight
Namun ternyata......
"Ikut aku"
Ucap Olivia lalu menarik Rachel ke luar dari kelas,Rachel yang melihat tersenyum menatap Olivia,ternyata gadis ini khawatir padanya."Awhhh"
Pekik Rachel menahan sakit."Eh,sakit ya,maaf"
Ucap Olivia lalu kembali mengobati sudut bibir Rachel dengan hati-hati. Rachel terus menatap wajah Olivia tanpa berkedip,ia sungguh terpesona akan kecantikan alami dari Olivia."Selesai"
Ucap Olivia bangga pada dirinya melihat wajah Rachel yang sudah selesai ia obati,ia berdiri ingin kembali ke kelas namun dengan cepat Rachel mencekal tangan Olivia."Maaf in gue"
Pinta Rachel dengan sangat tulus sambil menatap Olivia,begitu pun sebaliknya."Ak-aku...
"Shht.... kamu duduk lagi"
Ucap Rachel lalu menarik tangan Olivia untuk duduk kembali di sampingnya."Gue gak tau harus gimana lagi,gue terlalu terbawa emosi waktu itu,dan lontarin kata-kata kasar ke elo"
Ucap Rachel lalu menggenggam tangan dengan lembut,sontak itu membuat kedua pipi Olivia merona dan hal itu tak luput dari perhatian Rachel."Maafin gue Liv,jangan diem aja"
"Ya udah dimaafin,tapi ada saratnya"
Ucap Olivia tersenyum jahil."Syarat? Apa emangnya?"
Tanya Rachel menaikkan salah satu alisnya heran."Beli in aku boneka panda yang gedeeeeeee banget"
Ucap Olivia sambil tersenyum manis,sedangkan Rachel masih saja terus menatap Olivia tanpa senyum dan tanpa kedip."Kalo gak mau aku gak mau maafin"
Ucap Olivia merajuk,entah dorongan dari mana ia bisa melakukan hal memalukan seperti ini pada Rachel yang notabelnya bukan pacar atau kakaknya."Ih Rachel kok diem aja sih,aku kan peng...loh dia kemana?"
Tanya Olivia saat ia sudah tidak menemukan Rachel di sampingnya."Nyebelin"
Ucap Olivia lalu kembali ke kelas dengan perasaan kesal,sepanjang perjalanan ia tak henti berceloteh tak jelas karna saking kesalnya dengan Rachel."Lah,tadi pagi gue liat lo diem mulu,sekarang kenapa dah tuh mulut manyun aja gue perhatiin"
Ucap Wisa yang diagguki Intan,Puja dan Vivin."Nggak usah nanya,aku lagi sebel pokoknya,sebellllll banget"
Ucap Olivia membanting buku yang ada di mejanya. Hal itu membuat para sahabatnya bergidik ngeri menatap tingkah aneh Olivia."Ngeri gue liat dia marah"
Ucap Vivin bergidik."Pms kali,diemin ajalah dulu"
Ucap Intan lalu diagguki oleh Wisa dan yang lainnya.Saat jam pelajaran kimia berlangsung,seisi kelas langsung diam tak bersuara,yang terdengar hanya bunyi kertas yang di balik dan suara Helma yang menjelaskan materi pelajaran. Olivia yang sangat tidak menyukai pelajaran kimia plus gurunya ini mulai merasa mengantuk,ia sempat melirik ke arah meja Rachel,ternyata laki-laki itu tidak masuk kelas sejak ia meninggalkan Olivia di taman tadi. Olivia tak ambil pusing dengan hal itu,ia sungguh tidak bisa menahan kantuknya,saat kepalanya hampir tumbang ke atas meja tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kelasnya tanpa permisi,dan yang lebih mengagetkan lagi Rachel ternyata membawa sebuah boneka panda raksasa yang tingginya melebihi tinggi laki-laki itu,dengan acuh ia masuk ke dalam kelas sambil tersenyum.
"Rachel Dewa,apa-apaan kamu masuk ke dalam kelas tanpa izin dan membawa boneka sebesar itu"
Ucap Bu Helma marah."Ya elah buk,santai aja kali,masih mending saya masuk di jam pelajaran ibuk"
Ucap Rachel yang membuat seisi kelas tertawa."Diam kalian!!! Atau saya buat nilai kalian semua di bawah standar"
"Misi ya buk,saya mau ngasih boneka ini ke calon pacar saya dulu,kasian dia tuh ngantuk di pelajaran ibuk,ibuk sih orangnya ngebosenin,nggak kayak saya yang ngangenin"
Ucap Rachel yang membuat seisi kelas ngakak tak terkecuali Olivia,rasa kantuknya seketika hilang karna kedatangan laki-laki ini."Sikat cel,sikat"
Teriak Naufal dari arah belakang ."Nih,sesuai permintaan tuan putri yang cantik ini"
Ucap Rachel lalu memberikan boneka itu pada Olivia,dan Olivia menyambutnya dengan mata yang berbinar."Rachel,Olivia keluar kalian sekarang juga!!"
Teriak bu Helma galak."Nggak usah ngegas bisa gak sih buk,kita gak lagi balapan sama valentino Rosi,Selow buk selow"
"Kamu itu ya,bikin saya pusing aja kerjanya,dan kamu Olivia,mau-maunya kamu pacaran dengan anak seperti Rachel ini"
"Ya mau lah buk,saya kan ganteng"
"Sudah keluar kalian berdua"
"Iya buk"
Ucap Olivia pada akhirnya dan berjalan mendahului Rachel,ia sungguh malu bercampur senang,Rachel memang gila."Nggak usah buru-buru jalannya,mending bareng sama gue,itung-itung pemanasan sebelum gue tembak"
Ucap Rachel tanpa babibu langsung menggandeng tangan Olivia,Olivia langsung terdiam sesaat. Namun anehnya ia tidak ingin melepas tangannya dari genggaman Rachel."Nggak lucu tau gak"
"Lah,emang gue gak ngelucu kok"
"Tau ah,males ngomong sama kamu"
Kesal Olivia lalu berjalan mendahului Rachel lagi."Gue di maafin kan?"
Tanya Rachel sedikit berteriak."Gak tau!!"
Teriak Olivia lalu segera pergi menjauhi Rachel,ia sudah tidak tahan lama-lama di dekat laki-laki itu,bisa-bisa ia harus ke dokter dan meminta spot jantung."Apa lagi sih salah gue?"
Tanya Rachel pada dirinya sendiri,sedetik kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya untuk mencari keberadaan Olivia yang kabur entah kemana.Sekian hari ini.....
Semoga suka sama part ini...Annyeong✋✋
