We Got Married? ✔

🦄empat🦄

Mingyu tak menyangka kalau ia bisa cepat akrab dengan Wonwoo.
"Apa kau ingin sekali terkenal?"

"Sejak remaja aku sudah merintis karir seperti ini. Dahulu ibuku adalah seorang model juga maka aku mengikuti jejaknya. Namun, ini tidak mudah."

"Kau berjuang sangat keras, kalau aku punya istri, aku tidak ingin ia bekerja keras. Cukup di rumah dan mengurus rumah saja."

"Sungguh beruntung wanita yang menjadi istrimu kelak."

"Entahlah, namun dengan pekerjaanku sekarang apa bisa membuat wanita tetap setia? Aku bekerja selama 6 bulan dan mendapat libur selama 1 bulan. Dengan keadaanku seperti ini maka aku tidak berani untuk menjalin suatu hubungan."

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan selamanya berlayar?"

"Aku tidak tahu, terkadang aku iri dengan Seokmin yang sudah menikah. Aku juga ingin membangun rumah tangga, saat pulang kerja ada yang menyambutku, membuatkan minuman atau memijat tubuh lelahku."

Wonwoo tertawa geli, Mingyu juga ikut tertawa. "Bagaimana denganmu? Apa selamanya kamu akan jadi model?"

"Entahlah, aku bukan tipe orang yang datang pagi lalu pulang sore/malam hari."

Mingyu tertawa, Wonwoo mulai membuka hatinya untuk bisa bercerita. Baginya ini sebuah kemajuan untuk lebih dekat dengan Wonwoo.

"Mingyu-sshi..."

"Panggil saja Mingyu."

"Ah, iya Mingyu. Hmm mengenai pinjaman tadi, aku akan segera mengembalikan setelah Jisoo eonnie membayarku."

"Tidak masalah, aku siap membantu." Mingyu tersenyum lebar, akhirnya batu karang mulai terkikis.

"Terima kasih, besok biar Seungkwan bertemu orang tuanya."

"Oke." Ucap Mingyu dengan senyum tulus. Wonwoo mau menerima bantuannya.

🦄episode 2, take 1🐶🐱

Setelah makan siang, Mingyu dan Wonwoo mengikuti upacara minum teh. Seorang guru tengah mengajari dan Wonwoo terus memerhatikan dengan seksama tahapan dalam membuat teh.

"Wonwoo-sshi silahkan dicoba."

"Ah, iya baik."

Wonwoo seketika merasa bingung dengan langkah-langkah membuat teh. Padahal ia sempat menghafal sebelumnya namun saat ia akan mempraktikkan, ia lupa.

"Kesini dulu." Mingyu membantu Wonwoo.

"Oh, iya." Dengan perlahan Wonwoo menuang teko kecil berbahan keramik itu ke sebuah cawan dan Mingyu membantu step by step.

Guru yang mengajarkan hanya terdiam menatap pasangan muda tersebut.
Soonyoung dan Jisoo saling tatap merasa heran karena pandangan Mingyu terhadap Wonwoo saat terekam di kamera terlihat penuh dengan rasa sayang.

Ibarat kata, mulut bisa berbohong namun untuk mata tidak. Itulah yang terjadi pada Mingyu saat ini. Soonyoung sang sutradara tentu sangat paham dan bisa memberi penilaian sendiri, begitu juga dengan Jisoo.

"Hati-hati." Mingyu menginstruksikan Wonwoo agar pelan-pelan dan tangannya sedikit menarik lengan hanbok milik Wonwoo agar tidak mengganggu gerak Wonwoo.

"Terima kasih." Ucap Wonwoo disertai senyuman manis dan membuat Mingyu ikut tersenyum. Keduanya saling menatap melupakan ada guru disana.

Ini tidak ada di skenario. Wonwoo memang berusaha tampil semaksimal mungkin agar terlihat bagus dan Mingyu melakukan dengan alami karena ia sudah jatuh hati pada Wonwoo.