🦄enam belas🦄

2.7K 299 274
                                    

Mingyu telah rapi berpakaian, Wonwoo sudah menyiapkan semuanya. Mingyu senang, Wonwoo sangat perhatian padanya. Semuanya diatur oleh Wonwoo dari pakaian yang akan dikenakan, hingga isi koper yang akan dibawa Mingyu. Namun, ia merasa sedih juga karena harus meninggalkan Wonwoo.

Jadwal penerbangan masih 4 jam lagi, tapi semuanya sudah rapi. Lebih baik berangkat awal daripada terlambat.

Wonwoo hanya duduk terdiam di ruang tv seorang diri. Ia juga telah rapi untuk mengantar Mingyu ke bandara. Jeonghan mengabari akan ikut mengantar Mingyu seperti biasa.

"Jeonghan noona belum datang?" Mingyu ikut duduk bersama Wonwoo.

"Belum..." jawab Wonwoo pelan. Mingyu terus menatap Wonwoo yang terlihat murung. Mingyu terus mengusap lembut kepala Wonwoo.

"Jangan terlalu lelah, kamu tidak perlu bekerja keras. Setiap bulan aku akan kirimkan uang untukmu."

Wonwoo menunduk, air mata sempat terjatuh lagi dan ia buru-buru menghapusnya. Mingyu langsung memeluknya dan berbisik lembut. "Jangan menangis hmm... aku tahu kamu wanita kuat."

Wonwoo hanya mengangguk tanpa menjawab. Mingyu terus memeluknya dengan erat, kalau saja bel tidak berbunyi pasti Wonwoo sudah jatuh tertidur dengan nyaman. Semalaman Wonwoo tidak dapat tidur dengan nyaman karena ia takut matahari akan cepat datang dan waktu bersamanya dengan Mingyu akan berakhir.

Jeonghan telah datang seperti biasa bersama Seungcheol dan Dino.

"Sudah siap?" Tanya Jeonghan dan Mingyu segera bersiap mengambil koper besarnya dan tas lainnya.

Wonwoo berusaha tenang, ada rasa sedih saat keluar dari apartemen Mingyu. Walau ia bisa tinggal disana saat Mingyu tak ada, namun ia lebih memilih kembali ke apartemennya, tinggal berdua bersama Seungkwan seperti sebelumnya saat belum mengenal Mingyu.

"Kalau tidak sibuk, datang dan bersihkan. Tugas bersih-bersih apartemen aku serahkan padamu selama Mingyu tidak ada. Jangan coba-coba bawa pria lain kesana." Bisik Jeonghan.

Wonwoo tertawa dan mengangguk. "Iya eonnie, terima kasih karena selama ini kamu telah merawat Mingyu."

"Bagus, memang seperti itu menjadi istri yang baik. Ya  aku akan tetap memantau saja dari jauh."

Wonwoo tersenyum tipis karena merasa Jeonghan masih curiga kalau Wonwoo akan mengkhianati Mingyu. Walau pekerjaannya terbilang rentan untuk selingkuh, namun ia akan berusaha akan tetap setia. Begitu juga dengan Mingyu, akan berusaha menjaga kepercayaan Wonwoo untuk tidak berpindah hati.

"Won, kemarin aku lihat acara kalian." Ucap Seungcheol basa basi saat menunggu Mingyu sedang antri check-in, sementara Jeonghan sedang menuruti Dino yang minta dibelikan camilan.

"Oh... terima kasih sudah menontonnya." Ucap Wonwoo malu-malu.

"Hahaha aku tak menyangka Mingyu bisa berakting, dan kamu juga terlihat sangat cantik saat di kamera."

Wonwoo semakin menunduk malu mendengar pujian dari Seungcheol. Wonwoo kembali mengangkat kepala dan terus mengawasi Mingyu yang masih dalam antrian check-in.

"Won, aku kenal direktur PH. Kalau mau aku kenalkan kamu dengannya."

"Oh? Hmm tidak perlu." Tolak Wonwoo, lama-lama ia merasa tidak nyaman. Ia terus memandang Mingyu yang sibuk dengan ponselnya saat mengantri.

"Kenapa? Akting kamu bagus, kalau main drama  akan lebih terasah lagi."

"Tidak, Mingyu tidak akan mengizinkan. Aku kesana dulu, Mingyu memanggil." Wonwoo terpaksa berbohong, ia langsung mendekati antrian dimana Mingyu berada. Meninggalkan Seungcheol seorang diri dan masih menunggu istri serta anaknya kembali.

We Got Married? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang