🦄sembilan🦄

2.6K 366 171
                                    

Wonwoo langsung bersembunyi dalam selimut setelah ia sampai di apartemennya. Seungkwan masih bingung karena sejak selesai syuting Wonwoo terus diam.

"Eonnie, bersihkan wajah kamu jangan langsung tidur."

Wonwoo tetap diam, Seungkwan hanya menarik nafas melihat sikap Wonwoo dan tak lama ia mendengar ada suara getaran ponsel milik Wonwoo di tas. Ia segera membuka tas dan langsung terkejut melihat tampilan layar dengan nama Mingyu.

Seungkwan tidak akan seheboh seperti sekarang ini kalau hanya melihat nama Mingyu muncul di layar ponsel, tapi ia tak sengaja membaca pesan yang Mingyu kirimkan pada Wonwoo.

"Sayang, aku salah apa? Aku minta maaf."

Seungkwan menahan suaranya setelah membaca isi chat yang muncul di ponsel Wonwoo. Ia melirik ke arah Wonwoo yang masih bersembunyi di balik selimut.

Dengan perlahan gadis berpipi chubby itu mendekati Wonwoo dan mendengar isak tangis.

"Eonnie.... kamu tidak apa?" Seungkwan mengusap lembut kepala Wonwoo yang terlihat menyembul dari selimut yang rapat.

"Eonnie, mau cerita? Aku siap mendengarkan." Seungkwan terus membujuk dengan hati-hati agar Wonwoo tidak bertambah kesal. Ia terus menepuk lembut tubuh Wonwoo dibalik selimut itu.

"Seungkwan...." Wonwoo keluar dari persembunyiannya dengan wajah yang sudah sembab.

"Iya, eonnie kenapa? Cerita saja...." Seungkwan berubah semangat setelah lama ia menunggu Wonwoo yang sibuk menangis sejak tadi.

"Seungkwan...."

"Iya, kenapa?"

"Sebentar lagi aku jadi janda.... huaaaaa......." tangis Wonwoo pecah lagi dan Seungkwan hanya terdiam tak bisa komentar. Wonwoo terus meraung-raung meratapi kesedihannya hanya karena ucapan Mingyu yang akan mengurus tiket esok hari.

Seungkwan terus terdiam karena Wonwoo terus menangis, ia bingung harus apa.

Seungkwan mulai bergerak pelan meninggalkan Wonwoo seorang diri, hatinya merasa sakit melihat Wonwoo menangis sedih seperti itu. Selama ia bekerja dengan Wonwoo, belum pernah ia melihat Wonwoo menangis histeris selain menangisi kedua orang tuanya yang telah tiada.

🐶🐱🐕🐈🐶🐱🐕🐈🐶🐱🐕🐈🐶🐱🐕🐈🐶

Seungkwan terbangun karena mendengar suara bell di pagi hari. Ia melirik jam baru pukul 6 kurang, dengan malas ia berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang pagi-pagi datang bertamu.

"Astaga! Mau apa dia datang?" Seungkwan sangat terkejut setelah melihat sosok yang sudah ia hafal dan ia langsung mengintip arah kamar Wonwoo yang masih tertutup rapat.

"Oh, ada apa? Sepertinya Wonwoo eonnie belum bangun." Ucap Seungkwan pada Mingyu setelah ia membuka pintu.

"Tadi dia mengatakan sudah rapi."

"Hah?" Seungkwan bingung, karena ia yang terbiasa membangunkan Wonwoo. Tak lama terdengar suara pintu dan Wonwoo muncul sudah berpakaian rapi tak lupa kacamata hitam bertengger manis di hidung mancungnya.

Wonwoo menyembunyikan mata sembabnya.

"Seungkwan, nanti kamu susul aku ke kantor Jisoo eonnie, tapi sebelumnya tolong belikan masker mata."

"Iya, nanti aku belikan. Eonnie mau kemana?" Seungkwan masih bingung.

"Aku mau sarapan lalu lanjut ke kantor ada rekaman pagi ini. Aku pergi dulu."

Seungkwan masih bingung dan terus menatap kepergian Mingyu dan Wonwoo hingga mereka menghilang masuk ke dalam lift.

Mingyu terus menatap Wonwoo, ia tahu Wonwoo merasa sangat sedih dengan ucapannya kemarin. Semalaman Mingyu terus membujuk Wonwoo.

We Got Married? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang