Chapter 5

598 85 7
                                    


"Yeobseo Chae...apa semua baik-baik saja disana?" Tanya Dara saat menelepon Chaerin.

"Cih Kau tak menanyakan keadaanku lebih dulu Eonnie" omel Cherin di seberang telepon.

"Hahaha arraseo....bagaimana keadaanmu Ms. Cat?" Dara berdiri dibalkon rumahnya.

"Buruk...kau tau semenjak kau pergi aku tak pernah lagi pergi ke club dan aku juga tidak olahraga sama sekali...kau meninggalkanku dengan setumpuk pekerjaan Eonnie" rutuk Chaerin yang membuat Dara tertawa mendengarkan keluhan dongsaenya itu.

"Aigoo...baru ku tinggal sebentar kau sudah mengomel bagaimana jika aku tidak kembali"

"Jangan coba-coba Eonie!!!" Teriak Charin dan Dara semakin tertawa dibuatnya. Dia bisa membayangkan bagaimana wajah kesal Chaerin sekarang.

"Hahahaha kau tenang saja Chae, bulan depan aku kembali"

"Kenapa begitu lama Eonnie" rengek wanita bermata kucing itu "kau tau banyak sekali yang menghubungiku untuk menawarimu sebagai model brand  terbaru mereka tapi kau tak bisa dihubungi"

"Aku sengaja tidak mengangkat telepon mereka Chae...sekarang aku sedang fokus dengan pekerjaanku disini"

Chaerin menghela nafasnya karena dia juga tidak bisa memaksa Dara untuk balik dan menerima tawaran yang menurut Chaerin sangat menggiurkan "Lalu apa yang harus aku jawab ketika mereka menghubungiku lagi"

"Mmmm katakan saja jika aku ada kerjaan dikorea jadi tidak bisa dalam waktu dekat balik ke paris"

"Mereka pasti kecewa" keluh Charin.

"Mereka yang kecewa atau kau yang kecewa"

"Hehehehe dua-duanya Eonnie"

"Dasar kucing garong hahaha...ya sudah kau hati-hati disana, hubungi aku jika ada sesuatu ne. Bay bay my cat 😘" ujar Dara dengan memberi kecupan diakhir panggilannya.

Dara meletakkan ponselnya diatas nakas tempat tidur lalu mengambil handuk dan segera masuk kemar mandi untuk membersihkan diri. Dia baru saja pulang dari butik Dami dan langsung menghubungi Chaerin saat sampai dirumah. Dia cukup banyak fikiran akhir-akhir ini karena orang tuanya selalu menyuruhnya untuk segera menikah. Mereka mengatakan jika seumuran Dara sudah pantas untuk menikah. Hey dia masih 28 tahun. Bukankah itu masih terlalu muda untuk menikah. Masih terlalu banyak yang ingin Dara lakukan.

Dara mengerutkan keningnya saat melihat Eommanya bersiap-siap pergi "Eomma mau pergi kemana?" Tanya Dara menghampiri ibunya.

"Ommo....Eomma sampe lupa memberitahumu. Imo mu masuk rumah sakit dan Eomma dan Appa akan kebusan" ujar Nyonya Park dengan memegang kedua bahu putrinya.

"Ya tuhan...aku ikut Eomma. Tunggu sebentar aku akan siap-siap dalam 5 menit" ujar Dara buru-buru.

"Kau tetap disini saja sayang...adikmu akan kembali besok dari jepang. Jadi sebaiknya kamu dirumah saat adikmu pulang ne" Nyonya Park mengelus rambut lembut putrinya.

"Baiklah" Dara menganggukkan kepalanya mengerti "bagaimana dengan Appa?"

"Eomma akan kekantor Appamu dulu dan berangkat bersama...kau hati-hati dirumah" Nyonya Park mengecup kening putrinya sebelum berlalu pergi.

"Cih...aku bosan sekali" semenjak Eommanya pergi Dara hanya tiduran diatas kasur dengan menonton film dileptonya. Dia sudah menonton 2 film dan itu tidak juga mengusir rasa bosannya.

My other halfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang