Jiyong mengikuti mobil Dara sampai gadis itu tiba dirumahnya. Sepanjang perjalanan Jiyong memikirkan apa yang dikatakan Dara padanya. Jujur dulu dia memang keterlaluan kepada Dara tapi dia tidak menyangka bahwa gadis itu akan membencinya sampai sekarang.Jiyong melihat Dara turun dari mobil. Dia hanya melihat Dara dari kejauhan bukan dia tidak ingin mendekati, hanya saja Jiyong tidak ingin Dara semakin membencinya jika ia harus memaksa gadis itu memaafkannya. Akan ada hari esok untuk dia berusaha lagi.
"Good night semoga kau mimpi indah Dara" ujar Jiyong sebelum menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Dara.
---
"Nak bangunlah" ujar Mirae dengan mengelus punggung anak gadisnya yang masih tertidur pulas "hey bukankah hari ini pertama kau membantu Dami dibutiknya" tambah mirae yang membuat Dara membuka matanya.
"Mmmm aku sangat mengantuk Eomma" ujar Dara yang kembali menutup matanya.
"Ini sudah jam 7 sayang. Kau tak ingin membuat Dami kecewa padamukan?" Ujar Mirae dengan mengelus rambut hitam legam milik anaknya.
"Eomma biarkan aku tidur 5 menit lagi" ujar Dara dengan menggumam.
"Baiklah Eomma tunggu dibawah untuk sarapan ne"
20 menit kemudian
"Honey apa kau sudah bersiap-siap?" Tanya Mirae yang kembali masuk kekamar Dara. Tapi dia tidak menemukan Dara "astaga apa dia baru mandi" ujar Mirae yang melangkah kekamar mandi "Dara apa kau baru mandi ha? Ini sudah jam berapa nak? Temanmu sudah menunggu dibawah" ujar Mirae panjang lebar dengan mengetuk pintu kamar mandi milik Dara. Mirae selalu cerewet jika anaknya bangun kesiangan.
"Aku sudah selesai Eomma" ujar Dara yang keluar dengan handuk melilit tubuh mungilnya "percayalah aku tidak akan terlambat" tambahnya.
"Tapi kau melewatkan sarapan dengan Appa mu" ujar Mirae yang berjalan kelemari anaknya. Dia akan memilihkan baju hari ini untuk anak gadis kesayangannya. Hey jangan salah Selera fashion Dara turunan dari Eommanya.
"Mianhe besok aku akan sarapan bersama Appa. Tadi Eomma mengatakan jika temanku menunggu dibawah. Nugu?" Tanya Dara.
"Ne. Eomma juga belum pernah melihatnya. Yang jelas dia pria yang tampan" ujar Mirae yang menyerahkan baju pilihannya.
Dara mengerutkan keningnya "aku tidak meminta siapapun untuk menjemputku. Lagian temanku tidak ada yang tau kalo aku kembali kekorea"
"Tapi Eomma merasa kalo dia tidak asing. Eomma pernah melihatnya kalo tidak salah"
"Yasudah Eomma suruh tunggu saja aku siap-siap dulu" Ujar Dara yang mulai memasang pakaiannya.
--
"Kau!!" Teriak Dara saat melihat laki-laki yang dibencinya duduk manis diruang tamu.
"Haii" ujar Jiyong dengan tersenyum manis kearah Dara.
"Apa yang kau lakukan disini!" Ujar Dara dingin.
"Menjemputmu" ujar Jiyong yang sudah berdiri didepan Dara.
"Tapi aku tidak memintamu untuk menjemputku"
"Tapi aku ingin" balas Jiyong enteng dengan senyum yang tak terlepas dari wajahnya.
Dara memutar bola matanya jengah "pulanglah. Aku bisa berangkat sendiri" ujar Dara.
"Shirro tega sekali kau menyuruhku pulang. Kau tau aku sengaja bangun lebih pagi dari biasanya demi menjemput gadis yang membuatku tidak tidur semalaman dan sekarang kau menyuruhku pulang" ujar Jiyong dengan melipat kedua tangannya didepan dada dan jangan lupakan bibir yang dia poutkan seperti bocah.
