"hei kenapa ada masalah?" tanya Mirae saat menghampiri anaknya yang bermenung di taman belakang rumah.
"ah Eomma" Dara melihat Ibunya yang baru datang dan duduk disampingnya.
"Eomma lihat kau sedari tadi banyak bermenung. Kenapa ada masalah?"
"Jiyong melamarku?" jawab Dara dan membuat Mirae sedikit kaget.
"Jiyong adik Dami?" tanya Mirae untuk lebih memastikan.
Dara menganggukkan kepalanya "kami memutuskan pacaran 2 hari yang lalu tapi hari ini dia langsung melamarku"
Mirae tertawa "Eomma tidak menyangka dia cukup dewasa juga...lalu apalagi yang kau fikirkan kalau kalian saling mencintai"
"tapi rasanya terlalu cepat Eomma lagian Jiyong masih kuliah"
"memang masalahnya dimana? bukankah lebih cepat lebih baik? Appamu waktu melamar Eomma juga masih saat kuliah" Dara lupa kalau Eommanya memang menginginkan dia cepat menikah.
"aku takut karena keputusan yang terburu-buru ini kami akan menyesal nantinya"
Mirae menggenggam tangan anaknya "jika kalian memang saling mencintai tidak akan ada namanya kata menyesal Dara"
"tapi kami harus hubungan jarak jauh setelah menikah" ujar Dara frustasi.
"justru itu kalian harus ada ikatan...Eomma tau Jiyong melakukan ini karena takut kehilanganmu dan dari situ Eomma sudah bisa melihat besar cintanya padamu, jadi sekarang giliran kau yang membuktikan padanya kalau kau benar mencintainya dan tidak ingin kehilangannya"
Dara menatapa ibunya "jadi aku harus menerimanya?"
"kalau itu keputusan dari hatimu yang paling dalam kau harus lakukan karena kata hati tidak pernah bohong sayang"
"cih bocah itu membuatku frustasi" dumel Dara dan membuat ibunya tertawa.
"tapi kau suka kan" goda Mirae dan membuat Dara tersenyum malu.
----
Keesokan harinya...
Hari ini dara cukup deg-degan karena dia sudah punya jawaban untuk Jiyong hari ini. Dia sudah menghubungi kekasihnya itu untuk datang kekantornya setelah dia pulang kuliah.
"semoga ini keputusan yang tepat" Dara bermonog dengan dirinya sendiri.
triing triing triing
ponsel Dara berdring dan tertera nama Chaerin
"iya Chae" jawab Dara
"Eonnie kau dimana?"
"dibutik wae?"
"bisa tolong kau kirimkan lagi sket gaun pernikahan yang sebelumnya pernah kau kirimkan keemailku? soalnya dataku hilang dan di emailku juga sudah dihapus"
"baiklah nanti aku kirimkan lagi" jawab Dara.
"oke gomawo Eonnie" Chaerin menutup panggilannya.
Dara kembali mengirimkan yang diminta Chaerin tiba-tiba dia teringat kalau seharusnya dia juga mempersiapkan gaun penikahan untuknya "haruskah aku siapkan terlebih dahulu? tapi apa aku beneran akan menikah dalam minggu ini?" Dara menggigit jarinya apa Jiyong beneran serius ingin menikah dengannya bathin Dara.
"aaahh Kwon Jiyong kau membuatku pusing" ujar Dara tapi gadis itu tetap saja mengambil kertas dan mulai menuangkan idenya untuk mendesain gaun pernikahan.