8

163 28 7
                                    

Dari dalam kamar, Yasmine mendengar jelas berbagai rayuan yang ditawarkan oleh Joshua. Bohong banget kalau Yasmine gak kegoda sama sekali sama tawarannya. Meskipun dia sambil nangis, dia lagi mikir antara harga dirinya apa tawaran Joshua.

"Yasmine! Ini bang Joshua. Bukain pintunya dong, nanti abang ajak kamu jalan-jalan ke Korea lihat oppa oppa seperti yang kamu pengen."

Tawaran pertama Joshua membuat Yasmine menghentikan tangisannya sebentar, lalu dia kembali menangis untuk menutupi kalau dia tidak tertarik sama tawarannya. Dalam hatinya yang paling dalam, dia ingin langsung keluar dan bilang iya mau liburan ke Korea. Setelah dipikir-pikir lagi, penghasilan Joshua gak begitu besar banget sampai mau ajakin jalan-jalan ke luar negeri.

"Mimin, ntar abang beliin tiket konser Seventeen deh. Nonton sama abang ya."

Kalau yang ini, duit Joshua masih mampu buat nurutin Yasmine. Tawaran kedua benar-benar pengen keluar, karena grup yang baru-baru ini dia gemari itu mau konser di Indonesia. Sebagai fans baru, tentunya Yasmine gak ingin melewatkan kesempatan buat ketemu. Tapi lagi-lagi harga dirinya buat keluar kamar gede banget. Dia akhirnya teriak dari dalam kamarnya buat ngusir abang-abangnya, "GAK MAU!!! JANGAN GANGGU AKU!!"

Dari luar masih terdengar rayuan Joshua yang gak sebanding dari tawaran-tawarannya di awal. Yasmine gak ngerespon dan kembali kelam dalam pikirannya tentang Rendi. Sebenernya dia gak tahu kenapa harus nangis gak berhenti seperti ini. Perasaannya ke teman abangnya itu sudah terlanjur dalam. Selama ini Yasmine bisa mengatasi kejudesan Rendi terhadapnya, tapi entah kenapa hati Yasmine jadi sakit ketika Rendi ngomong dengan tegas kepadanya tentang perasaannya. Itu artinya, Rendi benar-benar ingin Yasmine tidak ada dalam hidupnya. Rendi ingin berpura-pura tidak mengenal Yasmine setelah kejadian itu, Yasmine paham betul.

Setelah beberapa jam tidak ada suara tawaran-tawaran yang dikeluarkan Joshua, ada suara kembali muncul di balik pintu kamarnya. Baru saja Yasmine ketiduran karena kelamaan nangis, suara baru terdengar dan mau tidak mau dia membuka matanya untuk mendengarkan. Yasmine tidak punya niatan untuk membuka atau ngomong sekalipun yang mengajaknya keluar adalah Rendi.

"Yasmine, ini bang Bintang. Keluar yuk, makan sama abang. Gratis kok, kalau kamu selamanya gratis makan dimanapun sama abang. Tinggal tunjuk aja tempat makan yang kamu pengen."

Mendengar suaranya Bintang, Yasmine jadi kembali nangis. Dia pengen cerita semuanya ke Bintang. Dia pengen nangis di depan Bintang aja. Yasmine merasa kalau cuma Bintang yang bisa mengerti perasaannya ke Rendi. Bintang yang selalu ngertiin apa yang dia mau. Meskipun belum lama kenal, Yasmine merasa cocok ngobrol sama Bintang.

"Min, gue pernah bilang kan, siapapun yang buat lo nangis bakalan berhadapan sama gue? Sini cerita! Rendi yang bikin lo begini?"

Itu suaranya Yuha. Dia gak ingin sama sekali buat cerita masalah ini ke temannya itu. Yasmine takut Yuha nekat labrakin Rendi. Kalau sudah begitu malah membuat Yasmine terlihat seperti pengen banget dapetin Rendi, tapi memang kenyataannya begitu. Gimanapun juga harga dirinya sebagai cewek benar-benar diuji. Selama ini dia gak peduli masalah harga diri di depan Rendi, beda persoalan soalnya sama yang ini.

Yasmine tetap diam dan semakin enggan keluar. Dia tahu kalau Yuha pasti bakalan cerita ke Joshua. Dan benar saja. Gak lama pintu Yasmine digedor keras banget sama Joshua. Dia bisa merasakan kalau abangnya itu ngamuk berat. Air mata Yasmine keluar semakin banyak. Dia menangis tanpa mengeluarkan suaranya, takut Joshua semakin ngamuk ngelihat dirinya seperti ini.

🌵🌵🌵

Bintang masuk ke dalam mobilnya yang sudah ada Yuha di kursi penumpang. Dia masuk tanpa mengatakan apa-apa dan menyalakan mesin mobil. Wajahnya terlihat berpikir, Yuha tahu itu. Akhirnya Yuha mengucapkan apa yang ada dipikirannya sejak tadi.

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang