18

119 24 5
                                    

(Ceritanya panjang dan full of Yasmine-Rendi
Semoga gak bosen hehe)

Happy Reading!
.
.
.
.

🌵🌵🌵

"Abaaaaaangg!!!"

Pagi-pagi Gibran bersaudara dikagetkan dengan suara nyaring Yasmine dari kamarnya. Theo yang sedang mengenakan celemek sambil membawa penggorengan dan Joshua yang sedang mengancingkan bajunya buru-buru menuju kamar Yasmine untuk melihat apa yang terjadi. Setelah masuk, mereka tidak mendapati sesuatu yang aneh atau buruk sedang terjadi. Yasmine terlihat memegang ponselnya sambil membuat wajah tidak percaya dengan menutup mulutnya secara dramatis.

"Kenapa kenapa?" tanya Theo panik.

"Nilaiku udah keluar semua. A-aku dapet 3,58." Yasmine menjelaskan sambil tidak percaya. Memang bukan nilai yang wow banget, tapi bagi Yasmine melebihi 3,5 itu sesuatu yang menyenangkan baginya. Apalagi alasannya kalau bukan karena janji Rendi yang dibuat dengannya dulu, waktu mereka belum resmi menjadi pasangan.

"Dapet 3,58 aja bangga. Abang dapet 4 biasa aja." Itu Joshua yang menyahut. Dia sudah selesai mengancingkan kemejanya sampai ke atas.

"Tau tuh! Bang Theo dapet 3,9 juga gak heboh kayak kamu." Theo menambahi membuat Yasmine kesal.

"Kok aku doang yang dapet nilai jelek? Apa jangan-jangan aku bukan adek abang-abang?" Yasmine membuat wajah sok melas sekaligus mendramatisir keadaan.

"Jangan ngaco pagi-pagi! Makanya belajar! Jangan main mulu. Jangan pacaran mulu." Petuah Joshua di pagi hari.

"Bukan bukan! Itu gak penting buat aku dapet nilai berapa, yang penting di atas 3,5." Yasmine kembali tersadar dari drama yang dibuatnya sendri.

"Emang kenapa kalau kamu dapet di atas 3,5?" tanya Theo penasaran. Pasalnya dia tidak tahu alasan Yasmine meminta bantuannya buat belajar dulu.

"Mau nagih hutang bang Rendi karena aku udah berhasil," katanya sambil tersenyum senang walau hanya membayangkannya saja.

"Tuh bang Josh, adeknya pacaran mulu tuh! Marahin gih."

"Ih apaan deh! Baru dua hari yang lalu jadian, kenapa ngomongnya kayak aku udah lama banget gitu pacaran sama bang Rendi?" Yasmine membela diri. Tentu saja dia tidak ingin membuat Joshua menceramahinya pagi-pagi.

"Kamu juga cari pacar sana, biar gak iri." Joshua membalas perkataan Theo dan berlalu dari kamar Yasmine.

"Kok aku ikut-ikutan juga? Abang aja sana yang cari istri dulu." Theo ikut menyusul Joshua, tidak terima dengan ucapan abangnya itu. Sebelum dia meninggalkan kamar Yasmine, adiknya itu menjulurkan lidah ke arahnya tanda meledek karena Joshua sedang berpihak pada Yasmine.

Setelah kepergian dua abangnya dari kamar, Yasmine mulai fokus kembali pada ponselnya. Kali ini dia akan memberi tahu Rendi dengan mengirimkan screenshot nilainya. Dia terlalu bersemangat buat menagih janji Rendi.

Yasmine: abaaaang!! Aku mau nagih janjinya bang Rendi

Yasmine: tuh nilaiku sudah memenuhi syarat kan?

Tidak ada balasan dari Rendi, dibaca pun juga tidak. Yasmine yang tidak sabaran langsung menekan tombol panggilan di sisi atas kontak Rendi.

Dua ketukan...

Tiga ketukan...

Sampai lima ketukan panggilan baru terhubung.

"Hmm." Di seberang sana, Rendi menjawab dengan malas-malasan.

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang