26

188 12 7
                                    

Membutuhkan waktu 3 bulan untuk bisa menggelar pernikahan Rendi dan Yasmine. Maunya Rendi setelah Yasmine nerima lamarannya kemarin, seminggu setelahnya langsung nikah. Tapi ngurusin pernikahan gak semudah itu. Butuh waktu yang cukup panjang buat mempersiapkan semuanya. Mulai dari surat pernikahan yang akan didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) sampai urusan wedding organizer-nya. Rendi sempat meminta ke wedding organizer buat mempersiapkan waktu cuma seminggu saja bisa apa enggak? Lalu pihak mereka terang-terangan menolak kalau waktunya cuma satu minggu. Mereka bilang meskipun Rendi mencari WO di mana saja gak akan ada yang mau menerimanya kalau mereka dikasih waktu satu minggu. Ya kali kucing kalau pengen kawin tinggal kawin aja gak ada peru persiapan.

Selama tiga bulan itu, Rendi dan Yasmine disibukkan dengan urusan pribadinya dan pernikahannya. Rendi yang harus kerja dan Yasmine yang lagi pusing ngurusin penelitian skripsinya. Waktu luang mereka sabtu dan minggu tidak santai lagi seperti biasanya. Mereka mengunjung WO untuk mendiskusikan tema pernikahan, baju, makanan dan yang lainnya. Rendi sengaja untuk menyerahkan semuanya pada WO karena dia dan Yasmine tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusnya sendiri. Jika ada sesuatu yang diinginkan Rendi dan Yasmine, mereka hanya perlu mengatakannya pada pihak WO-nya.

Awalanya Yasmine tidak tahu kalau Rendi se-keburu ini mau nikah dengannya. Dia merasa tidak enak kalau menolak dan mengatakan pada Rendi buat nunggu dia sebentar saja sampai dia lulus. Yasmine tidak bisa mengatakannya karena dia sudah membuat Rendi menunggunya dengan sabar selama satu tahun ini. Meskipun sedikit keteteran skripsinya, tapi Yasmine menjalaninya dengan sabar.

Meeting terakhir sama wedding organizer mereka berangkat bersama-sama. Urusan mereka sudah 99% selesai, termasuk mendaftarkan pernikahan mereka juga sudah selesai. Hanya tinggal menunggu tanggal pernikahan mereka saja. Rendi meminta pada WO mereka agar memberikan sedikit waktu buatnya untuk memberikan kejutan buat Yasmine. Sebenarnya ini terlalu mendadak, tapi mereka bisa mengatur waktu sekitar 3 menitan buat Rendi.

Setelahnya, Rendi mengajak Yasmine untuk mampir sebentar ke rumahnya buat istirahat karena rumah Rendi jaraknya paling dekat dengan tempat meeting mereka.

"Sayang, deg-degan gak?" tanya Rendi sambil cuddling ke Yasmine yang lagi senderan di kasur Rendi.

"Enggak tuh, biasa aja." Yasmine menjawab dengan sok cool.

"Ih masa gitu? Aku aja nih yang deg-degan?"

"Masa yang paling ngebet pengen nikah sendirinya malah deg-degan?"

"Ga gitu... seneng aja akhirnya kita bisa tidur bareng terus." Rendi kembali dengan pikiran mesumnya.

"Ini otak mesumnya emang udah bawaan dari lahir kali yaa ih." Yasmine memiting kepala Rendi dengan gemas dan Rendi hanya tertawa diperlakukan seperti itu.

"Kamu pengen punya anak cowok apa cewek?" tanya Rendi lagi. Dia sudah terhanyut dalam rencana setelah pernikahan.

"Aku pengennya sih cowo, kalau abang?"

"Gak mau ah, aku pengennya punya anak cewek aja yang cantiknya kayak kamu. Biar aku jadi yang ganteng sendiri di rumah hehe."

"Ih bisa aja kalau ngomong." Yasmine tidak menyangkal perkataan Rendi, dia malah beringsut ke dalam pelukan calon suaminya itu. Entah kenapa akhir-akhir ini Yasmine seneng banget meluk Rendi. Sedikit-sedikit minta dipeluk, kan Rendi jadi kesenengen. Rendi sama sekali tidak keberatan dan malah balas memeluk Yasmine erat seperti gak mau ngelepasin ceweknya itu.

"Mau langsung punya anak gak? Jangan ditunda, ya?" pinta Rendi dengan wajah melas. Soalnya salah satu tujuannya nikah cepet ya ini, pengen punya bibit penerus hehe.

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang