24

128 18 8
                                    

Pukul lima pagi, Joshua dan Theo sampai di rumahnya. Mereka langsung masuk kamar masing-masing untuk beristirahat. Beruntung hari ini adalah hari Minggu sehingga tidak ada pekerjaan yang membangunkannya setiap pagi. Saat masuk tadi, Joshua tahu kalau ada sepasang sepatu milik Rendi di sana dan benar saja temannya itu sedang tertidur pulas di kasurnya. Tanpa membangunkannya, Joshua juga ikut berbaring di sebelahnya. Dia sangat lelah karena perjalanan yang cukup jauh.

Paginya, Rendi bangun terlebih dahulu. Sempat kaget ada Joshua yang sedang tidur di sebelahnya. Lalu dia mengingat kembali kalau dia memang tidur di rumah Joshua. Seisi rumah masih belum ada yang bangun, mungkin kelelahan karena sama-sama pulang larut. Rendi berinisiatif memesan Mc donalds untuk sarapan semuanya.

Sembari menunggu, Rendi memainkan ponselnya dalam diam. Seluruh isi rumah sedang tidur, termasuk Yasmine. Dia tidak ingin membuat keributan dan membangunkan mereka. Mau langsung pulang juga tidak sopan karena tidak berpamitan dengan yang punya rumah. Jadi di sinilah dia, diam sambil menunggu makanan datang dan seseorang bangun dari tidurnya untuk diajak makan.

Saat memainkan game di hapenya, muncul Yasmine sambil mengucek matanya yang baru tidur. Ah, padahal Rendi sedang fokus-fokusnya main, mau menyapa Yasmine nanti dia kalah mainnya. Sambil tetap menatap layar ponselnya, Rendi menyapa Yasmine, "Good morning! Having a good sleep?"

Yasmine menghampiri Rendi dan duduk di sebelahnya, "kalau ngomong sama lihat orangnya dong!"

"Iya bentar bentar dikit lagi." Dan akhirnya dia kalah. Rendi meletakkan hapenya lalu menatap Yasmine. "Gimana tidurnya? Nyenyak gak?"

"Hmm nyenyak banget, abang?" itu Yasmine bohong banget. Setelah ciuman sama Rendi sebegitu seriusnya mana mungkin dia bisa tidur nyenyak? Malah dia tidur setelah satu jam senyum-senyum sendiri di kamarnya.

"Wah curang kamu ya, cuma aku aja nih yang gak bisa tidur gara-gara kepikiran kamu?"

Yasmine tersipu malu. Wajahnya memerah dan dia sedang menahan senyumnya. "Ih apaan sih! Jangan keras-keras ntar kedengeran sama abang-abang."

'Bukan abang aja yang gak bisa tidur! Aku jugaaa!' teriak Yasmine dalam hati. Dia tidak ingin menunjukkannya pada Rendi.

"Emang kenapa kalau kedengeran? Biar mereka tau kalau aku sayang sama kamu."

"Ini pagi-pagi otaknya udah konslet aja nih."

Rendi mendekatkan duduknya pada Yasmine hanya untuk memeluk cewek itu dari belakang, lalu menelungkupkan kepalanya di bahu Yasmine. Tidak ada kata yang diucapkan Rendi. Dia menghirup dalam-dalam aroma mangga pada tubuh Yasmine. Rendi sudah menebak kalau ceweknya itu pasti memakai sabun dan lotion beraroma mangga. Sangat Yasmine sekali.

Hanya lima detik mereka dalam posisi itu dengan diam sampai ada yang memencet bel rumah. Rendi mendesah pelan karena aktivitas pagi yang baru pertama kali dia coba terinterupsi begitu saja karena mas mas pengantar makanan. "Ganggu aja itu tukang ayam." Padahal itu yang pesan dirinya.

"Siapa yang datang pagi pagi?" Yasmine beranjak dari posisinya untuk membukakan pintu rumahnya.

"Aku pesen ayam buat sarapan. Bentar aku ambil dompet dulu." Rendi berjalan menuju kamar Joshua untuk mengambil dompetnya yang dia letakkan di meja samping tempat tidur. Ya kali dia mau ambil dompetnya Joshua. Dia mampu banget kok buat beli ayam gituan.

Setelah membayar dengan cepat-biar mas masnya juga cepet perginya, mereka menuju ruang makan. Yasmine meletakkan satu kantong plastik berisi ayam dan juga nasinya. Lalu Rendi membuntutinya hanya untuk memeluknya lagi dari belakang.

Yasmine sedikit risih sampai dia gak bisa jalan gara-gara menopang tubuh Rendi. "Lepasin ih!"

"Gak mau!" katanya masih dengan memeluk Yasmine.

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang