22

111 17 6
                                    

Yasmine tidak berselera makan setelah menangis selama itu. Bintang merasa tidak enak setelahnya. Dia mengantar pulang Yasmine yang terlihat lemah sampai depan rumahnya. Yasmine merasa pusing karena terlalu lama menangis. Beruntung waktu dia pulang, kedua abangnya tidak ada di rumah. Yasmine langsung masuk kamar kemudian tidur tanpa makan malam terlebih dahulu. Meskipun abangnya sudah memanggil Yasmine berkali-kali, Yasmine tidak bisa mendengarnya karena terlalu capek. Abangnya memaklumi setelah mengetahui Yasmine sudah tertidur pulas.

Paginya Yasmine kembali dipanggil abangnya untuk sarapan. Tidak biasanya Yasmine bangun telat dan melewatkan sarapan bersama. Theo menghampiri Yasmine untuk membangunkannya. Abangnya itu akan memaksa Yasmine untuk bangun karena kemarin dia tidak makan malam.

"Mimin, bangun! Ayo sarapan! Kemarin udah gak makan malam, abang gak mau kamu sakit." Theo menggoyang-goyangkan tubuh Yasmine, tapi tidak ada reaksi dari adiknya itu. Theo iseng menyentuh wajah Yasmine untuk membangunkannya. Dia merasakan tubuh Yasmine panas, kemudian panik memanggil Joshua.

"Bang Josh! Sini cepetan!" teriak Theo panik.

Joshua yang sedang bersiap-siap langsung lari mendengar teriakan Theo, "kenapa?"

"Badan Yasmine panas. Dia juga belum makan dari kemarin."

Dengan tanggap, Joshua mengecek keadaan Yasmine. Dia juga mengecek lambung Yasmine untuk memastikan. Joshua diberi tahu oleh Dokter Rafi caranya, jadi dia sedikit tahu tentang itu. Setelah memeriksanya, Joshua membuat keputusan.

"Kita bawa ke rumah sakit aja sebelum kondisinya parah seperti dulu. Biar diinfus ntar kalau sadar dan baikan baru pulang."

Theo setuju dengan pendapat Joshua. Dia menggendong Yasmine ke mobil Joshua. Sekalian juga Joshua berangkat kerja. Joshua tidak terlalu panik sekarang. Menurutnya Yasmine tidak terlalu parah, mungkin hanya capek saja. Joshua membawanya ke rumah sakit agar Yasmine bisa diinfus untuk pengganti makannya. Selain itu, Joshua juga bisa mengawasi Yasmine dengan mudah kalau di rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, ada Dokter Rafi yang sedang bertugas pagi ini. Joshua segera menjelaskan keadaan Yasmine dan diberi anggukan paham oleh Dokter Rafi. Selagi Yasmine masuk di ruang perawatan, Joshua dan Theo menunggu sampai Dokter Rafi selesai.

Dokter Rafi mengatakan kalau Yasmine hanya stress saja makanya berpengaruh ke tubuhnya, apalagi perutnya juga kosong memperburuk keadaannya. Yasmine sudah dipindahkan ke kamar biasa. Dia masih belum sadar.

"Kamu hari ini gak ada acara, kan? Bisa jagain Yasmine dulu sampai sadar?" tanya Joshua pada Theo saat mereka berada di ruang rawat Yasmine.

"Iya, abang tenang aja."

"Nanti kalau Yasmine sadar kabari abang, ya!"

"Iya, kerja sana! Gak usah khawatirin Yasmine, aku ada di sampingnya sampai dia bangun."

Meskipun Joshua tahu Yasmine tidak terlalu parah sakitnya, sebagai kakak tentunya dia punya rasa khawatir. Kenapa Yasmine sampai bisa sakit seperti itu? Apa yang membuat Yasmine merasa stress? Joshua ingin tahu semuanya. Akhir-akhir ini Yasmine jarang bercerita padanya, padahal dulu Yasmine selalu cerita ke Joshua kalau ada apa-apa.

Dua jam kemudian, Yasmine sadar. Theo yang sedang memainkan ponselnya di sebelah Yasmine langsung tanggap dan memanggil Dokter Rafi untuk melihat keadaan Yasmine.

"Halo cantik, udah bangun?" sapa Dokter Rafi ramah, sedangkan Yasmine hanya mengangguk lemah.

Dokter Rafi segera memeriksa keadaan Yasmine sambil mencoba berkomunikasi dengan Yasmine. "Bukannya dulu pernah janji ya sama Dokter kalau gak akan masuk rumah sakit lagi?"

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang