12

153 22 9
                                    

"Ketemu sama siapa sampe ribet sendiri tadi?" kakak keduanya bertanya sambil memakan potongan ayam yang dibelikan Joshua.

"Bang Rendi, hehe. Ternyata tadi salah kirim ke bang Rendi trus dia bawain apa yang kuminta ke bang Josh sebelumnya." Yasmine menjawabnya dengan malu-malu. Dia merasa bangga Rendi bisa melakukan hal diluar dugaannya.

"Gak diajak ke sini sekalian?" Joshua menoleh ke arah Yasmine dengan secangkir air dingin di tangannya.

"Udah tadi, gak mau."

Yasmine memindahkan barang yang dibawakan Rendi ke kulkas. Ternyata Rendi memasukkan makanan ringan lainnya ke dalam belanjaan itu. Ada puding mangga, lays mango sticky rice, dan minuman rasa mangga. Dia memasukkan makanan yang berhubungan dengan rasa mangga. Membuat yang menerima merasa bahagia. Iya, Yasmine seneng banget Rendi membeli ini semua dengan memikirkannya.

"Udahan senyum-senyumnya, sini makan!" Panggil Joshua yang gak betah lihat Yasmine kayak orang kesurupan gitu.

"Abang mau ngomong sama kalian."

"Hmm?" Theo menyahut cuek.

"Mulai besok abang kerja lembur sampai beberapa hari. Kemungkinan gak bisa pulang."

"Yess! Sering-sering gini ya abang. Uang jajan jangan lupa ditinggalin." Yasmine berseru senang.

"Seneng gak ada abang di rumah? Tugasnya Theo sekarang yang awasin Yasmine. Awas aja sampai denger kamu pulang malem terus. Uang jajan kamu abang potong setengahnya." Joshua mengancam dengan keras. Kalau gak gini adik perempuannya ini bakalan melanggar larangan-larangan yang dibuat untuk melindunginya.

"Waah gak bisa gitu dong abang! anak muda kan harus seneng-seneng tiap malem. Okedeh kalau gak boleh pulang malem, pulang subuh boleh berarti ya?" Yasmine mengucapkan hal itu dengan bercanda. Kebiasaannya godain abang-abangnya gak bisa berhenti.

"Yasmine!!"

"Hahaha santai abangcuu! Palingan cuma maen ke rumah Yuha."

"Yaudah kalau ada apa-apa kabarin abang. Kalau mendesak banget, baru abang bisa pulang."

"Oke bang Josh, tenang aja." Theo menjawab dengan mengacungkan tangannya membentuk lambang oke.

🌵🌵🌵

Kelas Yuha selesai pada sore hari. Dia gak langsung pulang seperti yang dia lakukan biasanya. Hari ini Bintang mengajaknya untuk jalan-jalan yang disetujui oleh cewek itu. Yuha gak tahu dia mau diajak ke mana, yang terpenting dia menyetujuinya terlebih dulu. Sudah lama dia tidak berjalan-jalan keluar rumah saat hari sudah petang.

Bintang menghentikan mobilnya di sebuah jalan setapak yang menuju ke taman. Jalanan itu terlihat sempit, tapi sangat indah dengan lampu kecil-kecil yang meneranginya. Yuha tidak tahu kalau ada tempat seperti ini. Mereka berjalan beriringan untuk menuju ke taman yang berada di ujung. Sesekali Bintang melemparkan candaan yang tidak lucu, tapi mereka berdua tertawa layaknya pasangan yang saling pengertian.

"Bentar berhenti dulu, aku fotoin. Background-nya bagus dan lagi gak ada orang." Bintang tiba-tiba berhenti dari aktivitas berjalannya.

"Gak ah, malu." Yuha menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, padahal dia sedang memakai masker, wajahnya tidak terlihat sama sekali.

"Ngapain malu? Udah cantik gitu. Lepas dulu coba maskernya." Bintag tetap memaksa Yuha yang dibalas penolakan sekali lagi oleh cewek itu.

"Ayo dong, aku pengen foto kamu karena aku pengen nyimpen foto kamu di hape. Biar bisa dilihat pas lagi kangen."

"Bukan abang jadiin pelet buat pergi ke dukun kan?" tebak Yuha asal.

"Ya Tuhan, aku gak main dukun kali, Yu. Udah buka maskernya."

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang