15

173 23 11
                                    

(Ceritanya lumayan panjang. Pelan-pelan aja bacanya hehe)

Happy Reading!

🌵🌵🌵

Ujian semester Yasmine berakhir hari ini. Dia sudah belajar mati-matian biar dapat IP bagus. Theo bahkan membantunya berlatih menghafal rangkuman yang telah dibuatnya. Untuk hasilnya, Yasmine serahkan kepada yang Maha Kuasa. Sebenarnya Yasmine belajar mati-matian karena Rendi menjanjikan sesuatu padanya. Tidak heran Yasmine bukan seperti dirinya akhir-akhir ini.

"Kalau IP kamu di atas 3,5 aku bisa pikirin lagi."

Sudah satu minggu Yasmine tidak menghubungi Rendi semenjak laki-laki itu mengucapkan janjinya pada Yasmine. Dia sibuk untuk belajar dan bertekad memenuhi tujuannya itu. Karena sekarang sudah terbebas dari semuanya itu, untuk pertama kalinya Yasmine mengirimkan pesan pada Rendi.

Yasmine: bang Rendiiii aku kangen!!!!

Rendi: gimana ujiannya?

Setelah satu minggu Yasmine mengirim pesan padanya, hanya itu yang diucapkan Rendi? Yasmine beneran sebel kalau gini caranya. Dia berusaha mati-matian, yang ditanyain malah ujiannya, bukan dia.

Yasmine: akunya gak ditanyain? Abang gak kangen sama aku?

Rendi: enggak

Yasmine: jahat tau nggak!

Rendi: dari dulu

Yasmine: oh gitu? Yaudah

Yasmine memberikan balasan yang menunjukkan bahwa dirinya sedang ngambek sekarang. Pesan itu hanya dibaca saja oleh Rendi, membuat Yasmine semakin sebal. Untung sayang.

Selang beberapa menit, ponsel Yasmine berdering. Bukan suara notifikasi untuk chat, melainkan sebuah panggilan masuk. Dan itu dari Rendi! Yasmine sempat tidak percaya, lalu dia mengangkatnya dengan perasaan yang sama seperti beberapa menit yang lalu.

"halo." Suara Rendi menyapa terlebih dahulu. Yasmine lebih memilih untuk diam agar Rendi tahu kalau dirinya sedang ngambek.

"Apa? Nanya ujianku lagi? Gak tau tuh udah hanyut di sungai dianya," jawab Yasmine dengan ketus.

Sedangkan di seberang sana, Rendi menahan tawanya mati-matian. Siapa yang tidak tahu kalau cewek yang berbicara dengannya sekarang lagi ngambek. Rendi membayangkan betapa lucunya wajah Yasmine saat ini.

"Udah makan?"

"Emang aku peduli kertas ujian udah makan apa belum."

"Kamu."

Yasmine terpaku sesaat. Tidak mengerti maksud ucapan singkat Rendi. "Hmm?"

"Kamu udah makan apa belum?" tanya Rendi sekali lagi dengan nada lembut.

"Kalau belum kenapa?" Yasmine kembali berucap dengan nada ketus.

"Mau ngajak makan bareng," jawabnya singkat. Yasmine berpikir kalau cowok itu sedang memperhatikannya dari cara dia bertanya padanya sudah makan apa belum.

"Emang aku mau?"

"Kamu gak bakal ngambek lagi kalau denger apa yang aku pengen omongin nanti."

"Awas aja kalau bohong! Aku gak bakal mau ketemu abang lagi."

"Emang bisa?" tanya Rendi meniru gaya bicara Yasmine yang digunakan padanya.

"Pokoknya lihat aja nanti!"

Rendi tersenyum sebentar mendengarnya. Dia tahu cewek itu gak akan bisa melakukanya."Oke sepuluh menit lagi aku sampai. Jangan terburu-buru."

Blessure [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang