Chapter 17

480 69 6
                                    

"Jisoo-ya. Apa yang terjadi"

Wajah Taeyong sangat khawatir melihat Jisoo.Jisoo yang melihat Taeyong Hanya menunjukkan ekspresi dingin nya.

"Tae apa kau tidak membersihkan dirimu dulu" ucap Jisoo sembari melipat kedua tangannya di atas dadanya.

"Aku sangat khawatir pada mu Jisoo. Maka dari itu aku Buru Buru datang kesini. Dan aku hanya membasuh wajah ku saja"

"Tapi tunggu, mengapa kau memakai dress" lanjut Taeyong

Taeyong melihat Jisoo dari atas kepala hingga ke bawah kaki. Cantik. Gadisnya sungguh cantik. Tapi mengapa Jisoo berdandan seperti ini? Pikir Taeyong.

"Masuklah" ucap Jisoo menyuruh Taeyong memasuki apartemennya.

Taeyong berjalan di belakang Jisoo. Mengikuti gadis itu menuju ruang tengah apartemen Jisoo. Setelah sampai di ruangan ini.

Yang Taeyong lihat hanya gelap. Tak ada cahaya di ruangan ini. Bahkan Taeyong tak melihat Jisoo. Kemana gadis itu?

"Jisoo"

"Kau kemana"

Tak ada sahutan dari Jisoo. Taeyong semakin cemas karna panggilan nya tak di balas oleh Jisoo. Apa yang terjadi sebenarnya?

Klekk

Lampu menyala. Taeyong bisa melihat ke sekeliling nya. Meja makan yang banyak terdapat beberapa makanan serta kue ulang tahun.

Taeyong semakin bingung. Apa ada acara sehingga di hadapannya ini banyak sekali makanan yang kebanyakan kesukaan nya.

Dan di mana Jisoo? Taeyong belum melihat Jisoo setelah lampu menyala.

Tiba tiba saja ada sebuah tangan yang melingkar memeluk Taeyong dari belakang. Sembari berkata

"Happy Birthday sayang"

Taeyong yang mendengar hanya terkekeh kecil. Lantas ia membalikkan badannya untuk melihat kekasihnya itu yang tiba tiba saja muncul.

Jisoo terkejut kala Taeyong menggendong Jisoo di depan. Bahkan sekarang mata mereka bertemu dan Taeyong menempelkan dahinya ke dahi Jisoo.

"Thanks babe" Ucap Taeyong

"Tae turunkan aku"

Wajah Jisoo sudah merona merah. Ia tak ingin Taeyong melihat wajah Jisoo yang tersipu. Jisoo sangat malu.

"Tidak akan. Aku lebih suka melihat wajah tersipu mu itu" ucap Taeyong yang masih dengan posisi menggendong Jisoo.

Lantas Jisoo memeluk Taeyong. Melingkarkan kedua tangannya di leher Taeyong dan menyembunyikan wajah nya di leher Taeyong.

Taeyong tersenyum senang melihat sikap Jisoo. Ia merasa gemas sendiri melihat kekasihnya ini. Sungguh pasangan romantis.

Akhirnya Taeyong menurunkan Jisoo. Taeyong melihat ke arah meja makan membuat dirinya menjadi lapar. Dan Jisoo melihat nya.

"Silahkan duduk" ucap Jisoo.

Taeyong menduduki kursi meja makan yang langsung berhadapan dengan makanan makanan lezat. Jisoo juga mendudukkan dirinya di kursi yang bersebrangan dengan Taeyong.

Jisoo menyalakan lilin yang tertancap pada kue ulang tahun. Dan menyodorkannya ke arah Taeyong sembari menyanyikan lagu ulang tahun.

"Saengil Chukkae hamnida saengil chukkae hamnida Saranghae Taeyongie saengil chukkae hamnida"

Taeyong langsung menyatukan kedua tangannya dan berdoa. Setelah itu, ia meniup lilin pada kue ulang tahun tersebut.

"Terima kasih Jisoo-ya"

Jisoo hanya mengangguk dan tersenyum manis ke arah Taeyong.

"Maafkan aku. Tidak mengucapi mu lebih awal" ucap Jisoo

"Tidak apa Jisoo. Aku sangat senang kau membuat ini semua"

"Maafkan aku juga sudah membuat mu khawatir. Padahal tidak terjadi sesuatu padaku" ucap Jisoo.

"Aigoo aku tak masalah Jisoo. Tidak apa apa. Sekarang apakah aku boleh memakan makanan ini. Sedari tadi aku melihatnya membuat perut ku semakin lapar"

Jisoo terkekeh mendengar perkataan Taeyong.

"Baiklah, ini semua untukmu"

Taeyong langsung memakan makanan yang di buat Jisoo. Taeyong melahap dengan cepat. Terlihat sekali dari cara Taeyong memakan. Pasti pria ini sangat lapar.

Jisoo yang melihatnya hanya tersenyum sendiri. Ia sangat beruntung mempunyai kekasih seperti Taeyong. Jisoo berharap hubungannya dengan Taeyong semakin romantis.

Jisoo mengambil kotak persegi yang sudah ia siapkan untuk hadiah Taeyong. Jisoo berniat memberikannya di saat Taeyong telah selesai makan.

Dan ya Taeyong telah selesai memakan makanannya. Terlihat piring piring yang awalnya penuh dengan makanan kini telah habis di makan oleh pria ini.

"Masakanmu sungguh sangat enak Jisoo"

"Haha benarkah? Padahal aku baru saja memperlajari masakan ini"

"Woahh kau sangat hebat nona Kim" ucap Taeyong sembari mencubit pipi kiri Jisoo.

"Taeyong aku ada sesuatu untukmu"

"Apa itu"

"Ta-da"

Jisoo mengeluarkan kotak persegi itu dan memberikannya pada Taeyong. Tak lupa juga Jisoo memberikan sebuket bunga yang ia rangkai sendiri.

Taeyong terkejut. Pasalnya ia hanya berpikir jika makanan dan kue ulang tahun saja yang menjadi kejutan. Namun ternyata hadiah dan sebuket bunga juga menjadi kejutan untuk Taeyong.

"Apa ini Jisoo"

"Bukalah"

Taeyong membuka kotak persegi itu dan di dalam nya terdapat dasi bewarna hitam bergaris biru dan merah.

Dan juga terdapat beberapa foto mereka berdua yang di rangkai bersama kalimat kalimat romantis yang di bukukan.

Taeyong membaca satu persatu kalimat yang tertera di buku itu bersama foto mereka.


To Be Continued




Love Struggle (Lee Taeyong & Kim Jisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang