Saat Jisoo sampai di loby apartemen. Ia tak melihat Taeyong lagi. Ia terlambat. Taeyong telah pergi meninggalkannya.
Jisoo hanya bisa menyesali keterlambatannya mengejar Taeyong. Ia tak bisa bersama Taeyong lagi. Bertemu Taeyong lagi bahkan sekedar say hello, ia tak akan bisa.
Jisoo melangkahkan kakinya keluar dari gedung apartemen. Menyusuri jalanan yang tidak terlalu banyak orang berlalu lalang. Kakinya berhenti tepat di sebuah taman kecil yang tidak jauh dari apartemennya.
Ia mendudukan dirinya di sebuah bangku panjang yang berada di taman itu.
Sepi. Sunyi. Tak ada seseorang pun yang berada di taman ini. Hanya dirinya saja yang sedang duduk termenung memikirkan masalah ini.
Ia tak menyangka jika kisah percintaan nya serumit ini. Kebahagian yang ia miliki perlahan lenyap. Perlahan tergantikan dengan kesedihan.
♠♠
Saat ini Taeyong sedang berada di sebuah gedung untuk menggelar acara. Bukan dia yang menggelar acara ini, melainkan Ibunya serta keluarga dari Nayoung.
Ya hari ini. Tepat hari dimana Taeyong di bawa oleh bodyguard dari apartemen Jisoo. Ternyata ia di bawa ke tempat ini untuk melaksanakan acara pertunangannya dengan Nayoung.
Taeyong mengehela nafas dengan kasar. Ini namanya pemaksaan. Ia tak mau bertunangan dengan perempuan licik seperti Nayoung.
Saat ini yang Taeyong pikirkan hanya keadaan Jisoo. Ia khawatir dengan kekasihnya itu. Terakhir ia melihat Jisoo, saat perempuan itu memanggilkan namanya berulang kali.
Sakit. Sakit rasanya karna sudah menyakiti perasaan Jisoo. Ia bukan pria baik. Ia pria brengsek yang telah menyakiti hati seorang wanita baik.
Bagaimana jika hubungannya dengan Jisoo berakhir seperti ini? ia tak akan bisa hidup dengan perasaan bersalahnya pada Jisoo.
Gedung ini telah di penuhi oleh para tamu undangan. Terutama para kalangan pejabat bisnis. Diluar gedung beberapa bodyguard menjaga.
Taeyong tidak bisa melarikan diri jika banyak para suruhan ibunya untuk menjaganya. Ia harus meminta bantuan lagi kepada Yuta. Hanya Yuta satu satunya yang bisa membantunya kali ini.
Taeyong merogoh saku jas nya. Mengambil handphonenya untuk menghubungi Yuta. Sebelum sampai di gedung ini, ibunya memberikan handphone Taeyong yang ia tinggal di kamarnya.
Namun anehnya, saat ia mencari kontak nomor Yuta. Nomornya tidak ada bahkan nomor Jisoo dan teman teman Taeyong lainnya tidak ada.
Di kontaknya hanya ada nomor ibunya dan keluarga Nayoung. Bagaimana ini bisa terjadi? Taeyong sangat yakin jika ini adalah ulah ibunya sendiri. Dan handphone nya saat ini telah di setting oleh ibunya.
Untuk saat ini lebih baik ia tidak memakai handphonenya dahulu. Ia hanya khawatir saja jika ia menghubungi salah satu temannya akan berakhir seperti kekasihnya.
"Lee Taeyong. Seorang CEO tampan dan berwibawa yang akan bertunangan dengan seorang Nayoung anak dari keluarga pemilik perusahaan besar di Taiwan. Bagaimana perasaan mu sayang?" ucap Nayoung sembari mengandeng lengan Taeyong
Taeyong yang merasa risih dengan prilaku wanita disampingnya ini hanya bisa menatap tajam dan melepaskan gandengan tersebut secara kasar.
"Ouhh apa kau sebenci itu padaku? Aku bisa menaklukan hati ibu mu Lee Taeyong"
"Bahkan aku bisa menghancurkan kehidupan Jisoo" lanjutnya
"Jangan pernah membawa Jisoo kedalam masalah ini. Dia tidak tau apa apa!!" ucap Taeyong
Taeyong berjalan meninggalkan Nayoung yang masih berdiri menatap punggung Taeyong dengan wajah smirk nya.
"Kau akan menyesal Lee Taeyong" gumamnya
♠♠
Jisoo melangkahkan kakinya dengan gontai. Mood nya kali ini sangat buruk. Ia merasa sangat malas untuk kembali ke apartemen nya.
Sudah satu jam lebih, ia duduk di taman kecil itu. Menenangkan dirinya. Sampai sampai perutnya merasa perih karna lapar. Tetapi ia tak mempunyai mood untuk makan.
Yang terpenting adalah, Jisoo ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tibatiba saha tubuhnya merasa lemas. Mungkin saja karna kelelahan, lelah menangis dan lelah berfikir.
Namun saat Jisoo hendak memasuki gedung apartemen, ia mendengar ada yang memanggil namanya. Lantas Jisoo membalikkan badan guna melihat siapa yang memanggil dirinya.
"Kim Jisoo"
Terkejut. Jisoo sangat terkejut saat setelah melihat siapa yang memanggil dirinya. Ya Taeyong yang memanggilnya. Entah kenapa Taeyong bisa berada di sini.
Taeyong berlari menghampiri Jisoo dan memeluknya erat. Sedangkan Jisoo, ia masih terpaku dengan kehadiran Taeyong yang tiba tiba saja berada di sini.
Padahal dua jam yang lalu Taeyong pergi meninggalkan nya dan sekarang kekasihnya ini sudah kembali.
Jisoo membalas pelukan Taeyong dengan begitu erat. Yang sekarang ia pikirkan adalah Taeyong sudah berada di sini kembali bersamanya lagi. Ia sangat berterimakasih kepada Tuhan yang masih bisa mempertemukan mereka.
"Taeyong kenapa kau bisa berada disini" ucap Jisoo setelah melepas pelukan mereka
"Ceritanya panjang sayang"
Dan kedua pria di sebrang sana menatap remeh ke arah pasangan ini.
To Be Continued
Siapaa dua pria itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle (Lee Taeyong & Kim Jisoo)
عاطفيةLee Taeyong~ walaupun orang yang sangat aku cintai namun tidak di cintai oleh orang yang ku sayang, itu lebih sangat menyakitkan Kim Jisoo~ apapun itu alasan nya aku akan menerimanya walaupun dengan hati yang sedikit terluka