Hari ini hari Selasa tepat di tanggal 16 Agustus. H-1 sebelum Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. OSIS mengadakan lomba untuk menyemarakkan hari ulang tahun Kemerdekaan Negeri Tercinta. Mulai dari lomba menyanyi lagu nasional, lomba futsal daster, lomba balap karung pakai helm, lomba sepeda di atas air, lomba tarik tambang, lomba make up dengan mata tertutup, dsb.
"Azure di UKS. Dia sakit perut," ujar Apricot menginformasikan kondisi terkini sahabatnya yang baru saja tiba dari UKS dengan nafas tersengal akibat berlari menuju kelas.
Gurat wajah gusar Silver tampak kentara. Cowok bergigi ginsul itu memijit pangkal hidungnya. Segera dia bertindak mencari pengganti Azure untuk mengikuti lomba menyanyi lagu nasional sebelum kelasnya dinyatakan gugur.
"Scar, bisa gantiin Azure nyanyi nggak," Silver mendekati Scarlet yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Gue nggak bisa."
"Sekali ini aja, Scar," Silver memohon. Scarlet menyimpan ponselnya di atas meja. Gadis itu menatap Silver kemudian tertawa geli.
"Sejak kapan lo denger gue nyanyi?"
Mulut Silver menganga, raut wajahnya kebingungan. Dia memang tidak pernah mendengar Scarlet menyanyi yang dia tahu Scarlet jago berjoget di depan kamera. Beberapa detik Silver menggeleng sebagai jawaban.
"Nah nggak kan. Gue nggak tau nyanyi suara gue fals. Kenapa nggak Emerald aja," saran Scarlet.
Silver menepuk dahi. Kenapa dia tidak kepikiran Emerald. Cowok bergigi ginsul itu segera mengetuk meja Emerald. Membuat sang empu yang menelungkupkan kepala kini mengubah posisi terbangun.
"Silver, gue udah mau masuk ke alam mimpi," bibir Emerald mencebik kesal.
Silver tertawa kecil, "jangan tidur terus makanya."
"Gue suntuk, nggak ada kerjaan makanya tidur," Emerald membela diri.
"Ini gue bawa kerjaan buat kamu. Gantiin Azure nyanyi."
Dahi Emerald berkernyit heran, "memangnya Azure kenapa?"
Silver menggelengkan kepala heran, masa suara Apricot yang sekeras toa tidak didengarkannya. Berarti tadi Emerald benar-benar sudah tertidur.
"Sakit perut. Mau ya?"
Emerald menggelengkan kepala brutal, "nggak mau cari yang lain aja." Emerald melipat tangannya di atas meja dan lanjut tidur.
"Silver, giliran kelas kita yang nyanyi. Dari tadi dipanggil nggak ada yang maju!" teriak Beige dari arah pintu.
Tanpa aba-aba Silver menarik tangan Emerald secara paksa. Hanya ini jalan satu-satunya agar harga diri kelas XI IPA 1 tidak tercoreng. Mengorbankan Emerald sebagai tumbal menyanyi nasional. Lagi pula suara Emerald tidak buruk-buruk amat untuk ikut lomba ini justru sangat merdu masuk ke telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN ES
Teen FictionSIHS SERIES 1 "Layaknya es, kamu dingin dan sulit untuk disentuh." START : 10 Januari 2019 END :