"Ngantuk banget. Semalam begadang?" tanya Jade melirik sekilas adiknya yang duduk di samping kemudi lalu fokus ke depan.
Emerald menggumam tidak jelas lalu memperbaiki posisi tubuhnya kemudian memejamkan mata. Bagaimana tidak mengantuk, matanya baru bisa terpejam setelam pukul tiga dini hari. Semalaman dia mengulang-ulang mendengarkan materi kuis biologi untuk hari ini. Dia memang hobi sistem kebut semalam.
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mobil Jade telah sampai di depan gerbang SHIS. Beberapa mobil mewah lainnya juga baru berdatangan untuk mengantarkan anak ataupun anak majikan mereka ke sekolah.
Jade melepaskan seatbelt-nya kemudian mengguncang pelan tubuh adiknya, "Em udah sampai."
Suara lenguhan keluar dari mulut Emerald disusul tubuhnya yang bergerak. Kedua kelopak matanya terbuka sedikit lalu mengerjap perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
Meski belum sadar sepenuhnya, gadis itu berusaha meraih tangan Jade kemudian menciumnya.
"Makasih kak," ucap Emerald lemah seperti tidak bertenaga karena rasa kantuk masih menguasainya.
Emerald turun dari mobil lalu menutup pintunya pelan. Jade sampai geleng-geleng kepala. Cowok itu menggeser tubuhnya sedikit ke jok samping bekas tempat duduk Emerald dan menutup pintu hingga rapat. Dia kembali memakai seatbealt dengan mata mengawasi Emerald yang berjalan gontai memasuki gerbang persis zombie.
Sebelum cowok berkemeja kotak berwarna merah hitam itu menginjak pedal gas. Sebuah notifikasi masuk dan tentu saja bisa dia lihat melalui layar ponselnya yang berkedip.
mau ke kampus kan?
hati-hati nyetirnyaSesungging senyuman manis muncul di bibir Jade. Chat tersebut membuatnya seketika bersemangat melajukan kendaraannya menuju jalan raya.
***
Sesampai di kelas, Emerald langsung menyimpan tasnya di atas meja. Dengan tidak sabaran gadis itu mengambil kursi milik Scarlet dan Amber lalu menyatukan dengan kursinya. Tidak lupa sepatunya dibuka kemudian tubuhnya dibaringkan di atas kursi yang sudah disusun. Tasnya sebagai bantal membuat tidur paginya semakin nyenyak.
Tidak lama kemudian Scarlet dan Amber muncul berbarengan tapi tidak berangkat bersama. Scarlet tentu saja dijemput oleh sang pacar tersayang sedangkan Amber nebeng Silver. Keduanya berpandangan keheranan menjumpai Emerald tidak biasanya tidur pagi hari di kelas.
"Em," Scarlet mengguncang tubuh Emerald pelan hingga sang empu bergerak perlahan.
"Jangan ganggu," ucap Emerald menepis tangan Scarlet setengah meracau.
"Tumben nih anak," Scarlet menatap Amber dengan raut keheranan.
"Mungkin begadang ngafalin materi kuis," tebak Amber menyimpan tas di gantungan meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN ES
Novela JuvenilSIHS SERIES 1 "Layaknya es, kamu dingin dan sulit untuk disentuh." START : 10 Januari 2019 END :